Non Performing Financing NPF

dengan menurunnya rasio FDR . Sehingga disimpulkan bahwa pembiayaan murabahah akan merespon positif signifikan terhadap perubahan rasio FRD.

2.7. Non Performing Financing NPF

Sebagai indikator yang menunjukkan kerugian akibat risiko kredit adalah tercermin dari besarnya non performing loan NPL, dalam terminologi bank syariah disebut non performing financing NPF. NPF adalah prosentase jumlah kredit bermasalah dengan kriteria kurang lancar, diragukan dan macet terhadap total kredit yang dikeluarkan bank Indonesia Banking Statistic, 2008:4. Kategori kredit kurang lancar diantaranya adalah apabila terdapat tunggakan angsuran pokok atau bunga yang telah melampaui 90 hari, masalah keuangan yang dihadapai debitur, frekuensi rekening relatif rendah dan dokumentasi pinjaman yang lemah Siamat, 2004:136. Bank indonesia melalui peraturan Bank Indonesia PBI menetapkan bahwa rasio kredit bermasalah NPF adalah sebesar 5. Menurut surat edaran BI No. 330DPNP tanggal 14 Desember 2001, NPL diukur dari rasio perbandingan antara kredit bermasalah terhadap total kredit yang diberikan. NPL yang tinggi akan memperbesar biaya, sehingga berpotensi terhadap kerugian bank. Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar. Non Performing Financing diformulasikan sebagai berikut: NPF = x 100 Nilai rasio NPF yang semakin besar menunjukkan bahwa pembiayaan atau kredit bermasalah bank tersebut juga semakin besar. Ini menimbulkan keengganan bank untuk menyalurkan pembiayaan atau kredit karena harus membentuk cadangan penghapusan yang besar sehingga pembiayaan cenderung rendah. Sebaliknya, Jika semakin rendah tingkat NPF maka akan semakin tinggi jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh bank. Ini karena tingkat rasio NPF yang rendah menunjukkan bahwa pembiayaan bermasalah bank syariah tersebut juga rendah yang akhirnya menimbulkan keoptimisan bagi pihak bank untuk menambah jumlah penyaluran pembiayaannya. Dapat disimpulkan bahwa pembiayaan murabahah akan merespon negatif terhadap perubahan rasio NPF.

2.8. Inflasi

Dokumen yang terkait

Analisis aplikasi produk murabahah pada pembiayaan hunian syariah PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

0 3 136

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pembiayaan murabahah pada Pt Bank Muamalat Indonesia TBK

3 27 111

“Analisis Kelayakan Pembiayaan Murabahah Dan Penanganan Risiko Kredit Pada Kendaraan Bermotor” (Studi Pada Bank Muamalat Cabang Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur)

2 9 106

Analisis Cash Ratio Dan Pembiayaan Murabahah Pengaruhnya Terhadap Pendapatan Margin Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk

3 15 149

Analisis Pembiayaan Murabahah Pengaruhnya Terhadap Tingkat Likuiditas Pada Pt.Bank Muamalat Indonesia Tbk

4 40 130

ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA Analisis Pengaruh Pembiayaan Murabahah Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia (Periode Januari 2011 – Juni 2015).

0 2 14

ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA Analisis Pengaruh Pembiayaan Murabahah Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia (Periode Januari 2011 – Juni 2015).

0 1 20

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Musyarakah Dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.).

0 3 15

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Musyarakah Dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.).

0 2 15

Prosedur Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Padang.

0 0 7