38
3.5.1 Efisiensi Teknis
Efisiensi teknis adalah perbandingan antara produksi aktual dengan tingkat produksi yang potensial dapat dicapai. Soekartawi, 2001:49.
Dalam penghitungan efisiensi teknis dapat dilakukan pendekatan rasio varian sebagai berikut:
=
u 2
v 2
+
u 2
........................................................... 3.3 Apabila
mendekati 1,
u 2
mendekati nol dan u
i
adalah tingkat kesalahan dalam persamaan diatas menunjukkan inefisiensi. Dalam penelitian ini,
perbedaan pengelolaan dan hasil efisiensi adalah bagian terpenting karena kekhususan dalam pengelolaan. Selanjutnya analisis tersebut untuk
mengidentifikasi pengaruh-pengaruh dari perbedaan beberapa faktor. Untuk mendapatkan efisiensi teknis ET dari usahatani kopi dapat
dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut : ET = exp [E
i
| e
i
] Dimana 0
ET
i
1 dan exp [E
i
| e
i
] adalah stochastic production frontier.
3.5.2 Efisiensi Harga
Menurut Nicholson
2002, efisiensi
harga tercapai
apabila perbandingan antara nilai produktivitas marginal masing-masing input
NPM
Xi
dengan harga inputnya v
i
sama dengan 1. Kondisi ini menghendaki NPM
x
sama dengan harga faktor produksi X, atau dapat ditulis sebagai berikut:
NPM = P
x
………………………………………………………………….. 3.4
39
X bYP
y
= P
x
………………………………………………………………… 3.5 Dimana:
P
x
= Harga faktor produksi Dalam praktek nilai Y, PY, X dan PX adalah diambil nilai rata-ratanya,
sehingga persamaan diatas dapat ditulis sebagai berikut: EH =
…………….......................................................... 3.6
Menurut Soekartawi 2003:49, dalam kenyataan yang sebenarnya persamaan 3.6 nilainya tidak sama dengan 1, yang sering kali terjadi adalah :
1.
X Y
P X
P Y
b
= 1
artinya bahwa penggunaan faktor produksi X efisien.
2.
X Y
P X
P Y
b 1 artinya bahwa penggunaan faktor produksi X belum efisien
untuk mencapai efisiensi maka input X perlu ditambah. 3.
X Y
P X
P Y
b 1 artinya bahwa penggunaan faktor produksi X tidak efisien,
untuk menjadi efisiensi maka penggunaan input X perlu dikurangi.
3.5.3 Efisiensi Ekonomi