Sumber : Data Primer Diolah, 2012 Gambar 4.3
Tenaga Kerja yang Digunakan oleh Petani Responden
Berdasarkan gambar 4.3 dapat dilihat bahwa tenaga kerja yang digunakan oleh petani responden sebagian besar adalah berkisar antara 1-10 orang yaitu
sebanyak 56 responden atau sebesar 57,73. Petani responden rata-rata menggunakan tenaga kerja yang seminimal mungkin untuk menekan biaya yang
dikeluarkan, jadi dalam usahatani kopi di Kecamatan Sumowono para petani berusaha mengerjakan sendiri usahataninya.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Efisiensi dengan Fungsi Produksi Frontier Stokastik
Berdasarkan hasil estimasi fungsi produksi frontier stokastik usahatani kopi di Kecamatan Sumowono, maka koefisien regresi merupakan koefisien
elastisitas mengingat modelnya dalam bentuk logaritma natural. Pembahasan akan diuraikan untuk masing-masing variabel penelitian.
Tabel 4.3 Hasil Estimasi Fungsi Produksi Frontier Stokastik
No. Variabel
Koefisien t-ratio
1 Konstanta
-0,69 -0,85
2 LX
1
Luas Lahan -0,49
-0,38 3
LX
2
Tenaga Kerja 0,79
0,32 4
LX
3
Bibit -0,26
-0,88 5
LX
4
Pupuk 0,26
0,89 6
Mean efisiensi teknis 0,88
7 Mean inefisiensi teknis
0,12 8
Return To Scale 0,30
9 N
97 Sumber : Data Primer Diolah, 2012
Model = LnY =
β +β
1
LnX
1
+β
2
LnX
2
+β
3
LnX
3
+β
4
LnX
4
+e
i
Hasil Estimasi = LnY : -0,69 – 0,49 + 0,79 – 0,26 + 0,26
Tabel 4.3 menunjukkan dari semua variabel yang diteliti menunjukan angka kurang dari 1, hal ini menunjukkan bahwa semua variabel tersebut
inelastis yang berarti penambahan satu persen input maka akan menyebabkan penambahan output kurang dari satu persen.
Berdasarkan hasil estimasi fungsi produksi usahatani kopi di Kecamatan Sumowono dengan pendekatan produksi frontier stokastik input awal yang
digunakan telah ditransformasikan ke dalam bentuk log natural Ln, maka satuan yang dituliskan menjadi persen dan diketahui koefisien elastisitas masing-masing
input dalam usahatani adalah : a.
Koefisien elastisitas untuk input luas lahan adalah sebesar -0,49. Hal ini berarti bahwa jika ada kenaikan luas lahan sebesar 1 maka akan
diperoleh penurunan produksi sebesar 0 49.
b. Koefisien elastisitas untuk input tenaga kerja adalah sebesar 0,79. Hal ini
berarti bahwa jika ada kenaikan tenaga kerja sebesar 1 maka akan diperoleh peningkatan sebesar 0,79
c. Koefisien elastisitas untuk input bibit adalah sebesar -0,26. Hal ini berarti
bahwa jika ada kenaikan penggunaan bibit sebesar 1 maka akan diperoleh penurunan produksi sebesar 0,26
d. Koefisien elastisitas untuk input pupuk adalah sebesar 0,26. Hal ini berarti
bahwa jika ada kenaikan penggunaan pupuk sebesar 1 maka akan diperoleh peningkatan sebesar 0,26.
4.2.2 Efisiensi Teknis