Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

6 mengkombinasikan beberapa faktor produksi sehingga dapat menghasilkan produksi yang optimal. Usahatani kopi peningkatan hasil produksi dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya dengan cara mengoptimalkan penggunaan faktor produksi untuk kemudian digunakan secara efektif dan efisien. Faktor-faktor produksi yang dimaksud adalah luas lahan, tenaga kerja, bibit dan pupuk. Faktor luas lahan dan tenaga kerja merupakan peranan yang penting untuk menunjang keberhasilan produksi kopi. Luas lahan dan bibit merupakan sarana produksi yang sangat penting. Penanaman dan perawatan bibit yang tepat dan efisien akan menghasilkan produksi yang tinggi. Di samping itu faktor produksi tenaga kerja bersama-sama dengan faktor produksi yang lain, bila dimanfaatkan secara optimal dan efisien akan dapat meningkatkan produksi secara optimal. Setiap penggunaan tenaga kerja yang produktif dan proporsional hampir selalu dapat meningkatkan produksi.

1.2 Rumusan Masalah

Kecamatan Sumowono merupakan penghasil kopi terbanyak di Kabupaten Semarang dengan luas panen sebesar 1130 Ha pada tahun 2011, hal tersebut menjadikan tanaman kopi sebagai tanaman unggulan di Kabupaten Semarang. Selain itu, mata pencaharian sebagian besar penduduk Kecamatan Sumowono adalah sebagai petani kopi yaitu sebanyak 10.924 orang pada tahun 2011 sehingga pertanian kopi dapat lebih dikembangkan. Salah satu desa di Kecamatan Sumowono yaitu Desa Kebonagung terjadi alih fungsi dari tanaman kopi ke tanaman salak. Tanaman kopi kurang menguntungkan bagi para petani di daerah 7 Kecamatan Sumowono, karena panen kopi hanya dilakukan 1 tahun sekali dengan hasil panen yang tidak maksimal yaitu sekitar 1,5 ton dalam satu tahun dengan nilai jual sebesar Rp 4.000 -Rp 4.500 kg untuk kopi yang basah dan Rp 14.000- 22.500kg untuk kopi yang sudah dikeringkan. Sedangkan untuk hasil dari salak sendiri yang terlihat lebih menguntungkan yaitu kurang lebih 7,5 kuintal setiap bulannya atau 9 ton untuk per tahunnya dengan harga jual berkisar Rp 6.500 – Rp 7.500kg. Hal tersebut menyebabkan penurunan jumlah produksi kopi pada tahun 2011. Bertitik tolak dari latar belakang masalah di atas maka pertanyaan yang hendak diangkat dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana efisiensi teknis dalam penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani kopi di Kecamatan Sumowono ? 2. Bagaimana efisiensi harga alokatif dalam penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani kopi di Kecamatan Sumowono ? 3. Bagaimana efisiensi ekonomi dalam penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani kopi di Kecamatan Sumowono ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yang hendak dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah: 1. Mengukur efisiensi teknis dalam penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani kopi di Kecamatan Sumowono. 2. Mengukur efisiensi harga alokatif dalam penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani kopi di Kecamatan Sumowono. 8 3. Mengukur efisiensi ekonomi dalam penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani kopi di Kecamatan Sumowono.

1.4 Manfaat Penelitian