33
Akurasi data SH dan MU, terutama atribut landform dan bahan induk merupakan persyaratan pedon kunci, karena kedua atribut tersebut harus sama.
Akurasi landform dari data MU dengan memperhatikan relief dan litologi. Akurasi bahan induk dengan dikontrol litologi dan data MU serta analisis tanah.
Pedon kunci dijadikan sebagai pedon acuan dalam penyeleksian pedon terpilih. Pedon terpilih yang terseleksi merupakan pedon terpilih dan terkoreksi. Pedon
terpilih dan terkoreksi merupakan pedon pewakilsatelit pedon. Pedon terpilih dan terkoreksi yang menjadi pedon pewakil dan menjadi bagian dari legenda peta
tanah merupakan pedon analisis. Pedon analisis merupakan pedon yang akurat. Untuk mempercepat dan mempermudah proses menyeleksian basis data tanah
digunakan perangkat lunak software, seperti program Excel dan Axes.
3.3.2. Penentuan SKDLP-tabular 1 Bahan dan materi
Bahan dan materi yang digunakan adalah data pedon analisis yang dihasilkan dari tahap penyeleksian pedon. Diagram alir tahap kerja penentuan
SKDLP-tabular disajikan pada Gambar 8.
2 Analisis data
Pengelompokan data Pedon analisis diekstrak 5 karakteristik tanah, yaitu: tekstur, reaksi tanah
pH H
2
0, drainase, KTK tanah, dan kedalaman tanah. Data parameter drainase dan kedalaman tanah diperoleh dari site, sedangkan tekstur, reaksi tanah pH
H
2
0, dan KTK tanah dari data analisis laboratorium masing-masing horison rata- rata sampai kedalaman 100 cm atau kontak litik. Pengelompokan karakteritik
tanah dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 1. Faktor pembentuk tanah yang dikaji terdiri dari: bahan induk, relief, dan iklim.
34
Penentu SKDLP-tabular berdasarkan pedogenesis dan karakteristik tanah
Pedogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan tanah. Proses ini sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang menghasilkan ciri dan
karakteristik tanah tertentu. Ciri dan karakteristik tanah yang terbentuk dapat diamati melalui profil tanah data horison. Ciri tanah yang diamati dan terukur
pada masing-masing horison dalam profil tanah dapat digunakan sebagai gambaran proses-porses yang telah terjadi dalam pembentukan tanah dan untuk
memahami faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah tersebut. Oleh karena itu, karakteristik tanah yang dihasilkan merupakan pengaruh
gabungan dari iklim dan makluk hidup terhadap batuan induk dengan ditentukan oleh kondisi relief selama jangka waktu pembentukannya. Dengan demikian,
Gambar 8. Diagram alir tahapan kerja dalam penentuan SKDLP-tabular
PENGETAHUAN PEDOGENESIS
Analisis Korespondensi
Katagorisasi Penentuan
Satuan Lahan
Analisis Keragaman
66 66
KK FAKTOR PEMBENTUK TANAH
Bahan Induk, Relief, Iklim KARAKTERISTIK TANAH 5
Tekstur, pH, Drainase, KTK, Ked. tanah
π
PEDON ANALISIS
KARAKTERISTIK TANAH n
SATUAN KARAKTERISTIK
DAYADUKUNG LAHAN
PERTANIANSKDLP - TABULAR
HUBUNGAN FAKTOR PEMBENTUK TANAH
DAN KARAKTERISTIK TANAH
Pendekatan : Karakteristik kunci
dalam penentuan potensi SDL
35
pemahaman ilmu pedogenesis sangat diperlukan untuk mengetahui proses-proses yang terjadi di dalam tubuh tanah. Pemahaman pedogenesis dan pengalaman
dalam pemetaan sumberdaya lahan ditempatkan pada kerangka pikir dalam penentuan SKDLP-tabular.
Tabel 1. Pengelompokan karakteristik tanah
Parameter Kelas Kriteria
Rincian Tekstur tanah
I Kasar
Pasir berlempung, pasir, lempung berpasir II
Sedang Lempung berliat, lempung berdebu,
lempung liat berdebu, lempung, lempung liat berpasir
III Halus
Liat berat, liat, liat berpasir, liat berdebu pH tanah
I Masam
pH 5,5 II
Agak masam pH 5,5-6,5 III
Netral pH 6,5
Drainase tanah I
Buruk Sangat terhambat, terhambat, agak terhambat
II Baik
Sedang, baik, agak cepat, cepat KTK tanah
I Rendah
24 me100 g tanah II
Tinggi 24 me100 g tanah
Kedalaman tanah I
Dangkal 50 cm dari permukaan tanah
II Dalam
50 cm dari permukaan tanah
Keterangan:
=
Soepraptohardjo 1970, Subagyo 1975, Direktorat Konservasi Tanah Dephut 1984
Analisis statistik Besarnya pengaruh faktor pembentuk tanah terhadap karakteristik tanah
yang dibentuk dan seberapa besar tingkat keragaman masing-masing karakteristik yang terbentuk, dilakukan uji statistik sederhana, yaitu melalui analisis
multivariate korespondensi dan analisis keragaman.
a. Analisis multivariate korespondensi
Analisis multivariate korespondensi merupakan sebuah teknik multivariate secara grafik yang digunakan untuk ekplorasi data dari sebuah tabel kontingensi.
Analisis multivariate korespondensi memproyeksikan baris-baris dan kolom- kolom dari matrik data sebagai titik ke dalam sebuah grafik dalam sebuah
euclidian distance . Grafik ini dapat digunakan untuk mendapatkan pemahaman
informasi dari data yang digambarkan oleh 2 dua dimensi yang mempunyai nilai eigen value
paling besar. Euclidian distance antar 2 dua titik pada kolom, tidak
36
bisa diinterpretasikan, tetapi jarak tersebut dapat menyatakan hubungan antar variabel.
Besarnya pengaruh faktor pembentuk tanah bahan induk, relief, dan iklim terhadap karakteristik tanah yang terbentuk tekstur, reaksi tanah, drainase, KTK,
dan kedalaman tanah dapat difahami dari analisis multivariate korespondensi. Kedekatan hubungan antar variabel dapat dijelaskan oleh grafikgaris yang
mempresentasikan masing-masing atribut yang dicerminkan oleh sudut dari antara faktor dependent bebas dan independent tidak bebas, semakin dekat hubungan,
sudut yang terbentuk semakin kecil. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution SPSS, versi 15.
b. Analisis keragaman
Untuk membandingkan keragaman antar karakteristik tanah pada masing- masing satuan lahan dan keragaman internal antar satuan lahan dari satu
karakteristik tanah digunakan nilai koefisien keragaman KK. Nilai koefisien keragaman dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut :
Adapun ͞x merupakan nilai rata-rata dari suatu karakteristik tanah,
sedangkan s adalah simpangan baku dari rumus :
{ x
i 2
– x
i 2
}
n
n -
1
Dimana: x : nilai setiap contoh tanah dari suatu karakteristik tanah
n : jumlah contohpopulasi setiap karakteristik tanah i : contoh ke-i Steel dan Torris 1982
Kriteria klasifikasi keragaman karakteristik tanah berdasarkan nilai koefisien keragaman disajikan pada Tabel 2 Sitorus 1983.
s ,
͞x KK =
× 100
√
S =
37
Tabel 2. Kriteria klasifikasi keragaman tanah berdasarkan nilai koefisien keragaman
Kelas Keragaman Koefisian Keragaman
Sangat rendah 15
Rendah 16 –
33 Sedang 33
– 66
Tinggi 66
3.4. Hasil dan Pembahasan 3.4.1. Kondisi Basis Data Tanah