Penyusunan dan Delineasi SKDLP

119 Tabel 32. Curah hujan di lokasi penelitian III Sebaran elevasi Berdasarkan peta kontur RBI skala 1:25.000 lembar Pacitan 1507-431, Kebonagung 1507-432, Bugur 1507-433, dan Arjosari 1507-434 lokasi penelitian III menempati elevasi antara 12,5 m dpl sampai 737,5 m dpl. Dengan demikian, lokasi penelitian III termasuk wilayah dataran rendah r, dimana wilayahnya mempunyai elevasi 750 m dpl.

4.4.4. Penyusunan dan Delineasi SKDLP

Delineasi SKDLP-spasial didasarkan pada data spasial bahan induk dan relief, sedangkan delineasi iklim curah hujan dan elevasi ”mengikuti” delineasi bahan induk dan relief. Hal ini karena iklim lebih bersifat regional dan indikatif, sedangkan delineasi elevasi umumnya mengikuti bentukan lahan atau relief. SKDLP-spasial yang telah dihubungkan dengan SDKP-tabular merupakan SKDLP-interpretasi. SKDLP-interpretasi yang mempunyai wilayah datar sampai berombak lereng 8, dilakukan over lay dengan tingkat kebasahan wetness dan citra Avnir-2 Alos pansharpen untuk menduga wilayah yang mempunyai rejim kelembaban tanah akuik. Wilayah yang diduga mempunyai rejim kelembaban tanah akuik, diberi simbol ”x” dan non akuik, diberi simbol ”y”. SKDLP-interpretasi yang terbentuk, dilakukan verifikasi lapangan terhadap atribut bahan induk, iklim, dan relief dan karakteristik tanah. Hasil verifikasi lapangan dan analisis laboratorium akan mendapatkan SKDLP yang terkoreksi, yang selanjutnya disebut SKDLP.

A. Lokasi Karawang

Lokasi penelitian I terbentuk dari proses aluvial dan tektonik, sehingga karakteristik tanah yang terbentuk ditentukan oleh kedua proses tersebut. Proses aluvial membentuk wilayah dengan relatif datar lereng 3 dan memberikan implikasi terhadap karakteristik drainase tanah yang buruk dan karakteristik bahan asalasli masih tercermin dari karakeristik tanah yang terbentuk. Pada wilayah No. No. Elevasi Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agts Sept Okt Nov Des Jumlah Sta. Pos. m dpl JT252 46 a Tegalombo ± 225 295 294 286 218 87 49 31 15 23 90 231 309 1.929 JT255 45 a Nawangan ± 663 320 332 331 262 106 75 30 19 27 104 266 368 2.240 JT243 47 Pacitan ± 10 319 366 264 177 80 65 39 32 70 172 298 335 2.216 JT250 47 b Tulakan ± 384 329 345 323 219 101 63 38 43 70 218 346 369 2.466 JT251 47 c Sudimoro ± 10 308 337 243 197 112 80 60 42 99 232 350 315 2.373 ……………………………….mm ………………………………... Nama Stasiun 120 tersebut proses pedogenesis dikendalikan oleh air tanah, melalui proses reduksi- oksidasi gleisasi. Sedangkan proses tektonik diakibatkan oleh tenaga endogen dan diikuti oleh proses geomorfik sekunder, melalui erosi, karakteristik bahan induk sangat menentukan kenampakan bentukan lahannya. Atribut bahan induk, terdiri atas grup bahan aluvial A dan sedimen S. Grup bahan aluvial, menurunkan litologi endapan halus, berupa bahan induk endapan liat ef dengan penyebaran di kanan-kiri sungai. Sedangkan bahan sedimen S, menurunkan: 1 litologi sedimen halus non masam, berupa bahan induk batuliat berkapur dan batugamping fk; 2 sedimen halus masam, berupa bahan induk batuliat sf; dan 3 sedimen kasar masam, berupa bahan induk batupasir dan konglomerat sq. Kenampakan dari citra Avnir-2 Alos pansharpen dan DEMs grup Sedimen ini, seperti dataran sisa remnant plain dengan pola aliran umum mengarah ke utara dan diduga lokasi penelitian I merupakan ”delta”. Atribut iklim termasuk wilayah beriklim basah b, dataran rendah r. Kondisi relief pada lokasi penelitian I mempunyai korelasi dengan penggunaan lahannya. Wilayah dengan relief datar lereng 3, penggunaan lahan berupa persawahan, wilayah dengan relief berombak lereng 3-8, penggunaan lahan berupa tegalan tanaman pangan lahan kering, sedangkan wilayah dengan relief bergelombang-berbukit lereng 8 berupa tanaman tahunan. Atribut relief lokasi penelitian I terinci menjadi: relief datar lereng 3, berombak lereng 3- 12, bergelombang lereng 7-18, dan berbukit lereng 20-50. Berdasarkan pengelompokan atribut SKDLP-interpretasi menunjukkan bahwa lokasi penelitian I terdiri atas 13 SKDLP Tabel 33. Bahan induk aluvial A menurunkan 3 SKDLP dengan 2 dua rejim kelembaban tanah, yaitu: akuik x dan non akuik y, sedangkan bahan induk sedimen S menurunkan 10 SKDLP dengan rejim kelembaban non akuik y. Sebaran SDKLP-interpretasi lokasi penelitian I disajikan pada Gambar 45. Dari tabel 33 menunjukkan bahwa tekstur tanah tergolong sedang dan halus. Tekstur halus dijumpai pada SP 1-10, sedangkan tekstur sedang pada SP 11-13. Tanah yang terbentuk dari bahan sedimen halus non masam SP 5 dan 6 mempunyai kedalaman tanah dangkal dan dalam, sedangkan tanah yang berkembang dari bahan aluvium mempunyai pH dan KTK tanah dengan kisaran cukup lebar, sehingga karakteristik tersebut perlu dilakukan verifikasi lapangan dan analisis laboratorium. Gambar 45. Peta SKDLP- interpretasi lokasi penelitian I 121 122 Tabel 33. SKDLP-interpretasi lokasi penelitian I Berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan analisis laboratorium menunjukkan bahwa bahan aluvium mempunyai reaksi tanah agak masam pH 5,5 sampai pH 6,5 dan KTK tanah tinggi 27,28 me100 g tanah sampai 43,06 me100 g tanah. Tanah yang berkembang dari bahan sedimen halus non masam formasi Parigi yang bersusunan batugamping karstik mempunyai reaksi tanah netral pH 7,3 sampai pH 7,4, sedangkan dari formasi Subang Tms yang bersusunan batulempung, batupasir, batugamping mempunyai reaksi tanah agak masam pH 5,5 sampai pH 6,3, kecuali formasi tersebut berdampingan dengan formasi Parigi Tmp mempunyai reaksi tanah pH netral pH 6,5 sampai pH 7,8. Hal ini menunjukkan bahwa proses geomorfik sekunder sangat berperan, dimana erosi dan pelarutan bahan terjadi. Tanah yang terbentuk dari batugamping karstik dengan curah hujan sekitar 2.297 mmth, karakteritik tanahnya masih mewarisi sifat bahan asal, sehingga kandungan kation basa masih tergolong tinggi dan reaksi tanahnya juga masih tinggi pH 6,5. Selain itu, pada wilayah berbukit h mempunyai kedalaman tanah tergolong dangkal 50 cm. Hal ini dapat difahami karena secara teoritis batugamping tidak akan membentuk tanah dalam. Dari hasil pengamatan lapangan dan analisis laboratorium, lokasi penelitian I terdiri dari 16 SKDLP Tabel 34, sedangkan sebaran SKDLP lokasi penelitian I disajikan pada Gambar 46. No. SP 1 Aef ‐br‐f‐x tekstur halus, dalam, drainase buruk, masam-agak masam, KTK rendah-tinggi 2 Aef ‐br‐u‐x tekstur halus, dalam, drainase buruk, masam-agak masam, KTK rendah-tinggi 3 Aef ‐br‐u‐y tekstur halus, dalam, drainase baik, masam-agak masam, KTK rendah-tinggi 4 Sfk ‐br‐u tekstur halus, dalam, drainase baik, agak masam-netral, KTK tinggi 5 Sfk ‐br‐r tekstur halus, dangkal-dalam, drainase baik, agak masam-netral, KTK tinggi 6 Sfk ‐br‐h tekstur halus, dangkal-dalam, drainase baik, netral, KTK tinggi 7 Ssf ‐br‐f‐y tekstur halus, dalam, drainase baik, masam, KTK rendah-tinggi 8 Ssf ‐br‐u tekstur halus, dalam, drainase baik, masam, KTK rendah-tinggi 9 Ssf ‐br‐r tekstur halus, dalam, drainase baik, masam, KTK rendah 10 Ssf ‐br‐h tekstur halus, dalam, drainase baik, masam, KTK rendah 11 Ssq ‐br‐f‐y tekstur sedang, dalam, drainase baik, masam, KTK rendah 12 Ssq ‐br‐u tekstur sedang, dalam, drainase baik, masam, KTK rendah 13 Ssq ‐br‐r tekstur sedang, dalam, drainase baik, masam, KTK rendah SKDLP Karakteristik Tanah Tabel 34. SKDLP lokasi penelitian I No. SKDLP Bahan Induk Iklim Elevasi Relief Lereng Karakteristik Tanah SP Asal Macam 1 Aef-br-f-x Aluvial Endapan liat Basah Dataran rendah Datar 3 tekstur halus, dalam, drainase buruk,agak masam, KTK tinggi 2 Aef-br-u-x Aluvial Endapan liat Basah Dataran rendah Berombak 3-12 tekstur halus, dalam, drainase buruk,agak masam, KTK tinggi 3 Aef-br-u-y Aluvial Endapan liat Basah Dataran rendah Berombak 3-12 tekstur halus, dalam, drainase baik,agak masam, KTK tinggi 4 Sfk-br-u Sedimen Batuliat berkapur Basah Dataran rendah Berombak 3-12 tekstur halus, dalam, drainase baik, agak masam, KTK tinggi 5 Sfk-br-u Sedimen Batuliat berkapur Basah Dataran rendah Berombak 3-12 tekstur halus, dalam, drainase baik, netral, KTK tinggi 6 Sfk-br-r Sedimen Batuliat berkapur Basah Dataran rendah Bergelombang 7-18 tekstur halus, dalam, drainase baik, agak masam, KTK tinggi 7 Sfk-br-r Sedimen Batuliat berkapur Basah Dataran rendah Bergelombang 7-18 tekstur halus, dalam, drainase baik, netral, KTK tinggi 8 Sfk-br-h Sedimen Batuliat berkapur Basah Dataran rendah Berbukit 20-50 tekstur halus, dalam, drainase baik, netral, KTK tinggi 9 Sfk-br-h Sedimen Batuliat berkapur Basah Dataran rendah Berbukit 40 tekstur halus, dangkal, drainase baik, netral, KTK tinggi 10 Ssf-br-f-y Sedimen Batuliat Basah Dataran rendah Datar 3 tekstur halus, dalam, drainase baik, masam, KTK rendah 11 Ssf-br-u Sedimen Batuliat Basah Dataran rendah Berombak 3-12 tekstur halus, dalam, drainase baik, masam, KTK rendah 12 Ssf-br-r Sedimen Batuliat Basah Dataran rendah Bergelombang 7-18 tekstur halus, dalam, drainase baik, masam, KTK rendah 13 Ssf-br-h Sedimen Batuliat Basah Dataran rendah Berbukit 20-50 tekstur halus, dalam, drainase baik, masam, KTK rendah 14 Ssq-br-f-y Sedimen Batupasir Basah Dataran rendah Datar 3 tekstur sedang, dalam, drainase baik, masam, KTK rendah 15 Ssq-br-u Sedimen Batupasir Basah Dataran rendah Berombak 3-12 tekstur sedang, dalam, drainase baik, masam, KTK rendah 16 Ssq-br-r Sedimen Batupasir Basah Dataran rendah Bergelombang 7-18 tekstur sedang, dalam, drainase baik, masam, KTK rendah 123 Gambar 46. Peta SKDLP lokasi penelitian I 124 125

B. Lokasi Semarang

Bentang lahan lokasi penelitian II secara umum terbentuk dari proses volkanik dan sebagian akibat proses tektonikstruktural pada bagian timur. Proses volkanik gunung Ungaran memberikan pengaruh sangat besar dalam pembentukan SKDLP. Pengaruh proses volkanik memberikan bentukan relief yang khas, berupa lereng tunggal dengan variasi elevasi. Rincian bahan induk lokasi penelitian II terdiri dari grup bahan aluvial A, sedimen S, dan volkan V. Grup bahan aluvial menurunkan litologi endapan halus, berupa bahan induk endapan liat ef dan endapan halus dan kasar, berupa bahan endapan liat, debu, dan pasir dengan penyebaran di kanan-kiri sungai. Bahan sedimen S menurunkan litologi sedimen halus non masam, berupa napal fk; sedimen kasar non masam, berupa bahan induk batupasir berkapur qk; dan sedimen kasar masam, berupa bahan induk batupasir sq. Sedangkan bahan volkan, berupa bahan induk tufa andesit dan abu volkan a. Berdasarkan curah hujan dan elevasi, lokasi penelitian II mempunyai 3 wilayah agroekosistem, yaitu: 1 dataran rendah beriklim basah br, 2 dataran rendah beriklim kering kr, dan 3 dataran tinggi beriklim basah bt. Sedangkan berdasarkan relief, lokasi penelitian II dikelompokan menjadi: relief datar dengan lereng 3, berombak dengan lereng 3-8, bergelombang dengan relief 8-15, berbukit dengan lereng 15-40, dan bergunung dengan lereng 40. Berdasarkan pengelompokan atribut SKDLP-interpretasi menunjukkan bahwa lokasi penelitian II terdiri atas 29 SKDLP Tabel 35. Bahan induk aluvium A menurunkan 7 SKDLP SP 1-6 dengan 2 dua rejim kelembaban tanah, yaitu: akuik x dan non akuik y, bahan induk sedimen S menurunkan 12 SKDLP SP 7-18, dan bahan volkan V menurunkan 11 SKDLP SP 19-29 dengan 2 dua rejim kelembaban tanah, yaitu: akuik x dan non akuik y. Ketiga bahan tersebut menempati 3 tiga agroekosistem. Dari Tabel 35, terdapat karakteristik tanah pada SKDLP yang sulit diduga, yaitu : tekstur dan KTK tanah pada SKDLP dari bahan endapan liat, debu, dan pasir SP 3-7; kedalaman tanah pada SKDLP dari bahan sedimen haluskasar non masam SP 8, 9, 12, 13, 14, 16; KTK tanah pada SKDLP dari bahan volkan dataran rendah beriklim basah SP 20- 126 24. Dengan demikian, SDKLP-interpretasi perlu dilakukan verifikasi lapangan. Sebaran SDKLP-interpretasi lokasi penelitian II disajikan pada Gambar 47. Tabel 35. Rincian SKDLP-interpretasi lokasi penelitian II Berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan analisis laboratorium menunjukkan bahwa karakteritik tanah yang terbentuk dari bahan aluvium mempunyai karakteristik tanah bervariasi. Bahan aluvium pada egroekosistem dataran rendah beriklim basah dan kering mempunyai karakteristik tanah sebagai berikut: 1. KTK tanah tergolong tinggi 24,0 me100 g tanah. 2. Tanah yang terbentuk dari bahan induk endapan liat, debu, dan pasir mempunyai tekstur berlempung halus sampai liat berlempung tekstur sedang, sedangkan yang terbentuk dari bahan induk endapan liat mempunyai tekstur liat. No. SKDLP Karakteristik Tanah SP 1 Aef-br-f-x tekstur halus, dalam, drainase buruk, masam-agak masam, KTK rendah-tinggi 2 Aef-kr-f-x tekstur halus, dalam, drainase buruk, netral, KTK tinggi 3 Aefq-br-f-x tekstur sedang-halus, dalam, drainase buruk, masam-agak masam, KTK rendah-tinggi 4 Aefq-br-u-x tekstur sedang-halus, dalam, drainas buruk, masam KTK rendah-tinggi 5 Aefq-br-u-y tekstur sedang-halus, dalam, drainase baik, masam KTK rendah-tinggi 6 Aefq-kr-f-x tekstur sedang-halus, dalam, drainase buruk, netral, KTK tinggi 7 Sfk-br-r tekstur halus, dangkal-dalam, drainase baik, agak masam-netral, KTK tinggi 8 Sfk-br-h tekstur halus, dangkal-dalam, drainase baik, agak masam-netral, KTK tinggi 9 Sfk-kr-f-y tekstur halus, dalam, drainase baik, netral, KTK tinggi 10 Sfk-kr-u tekstur halus, dalam, drainase baik, netral, KTK tinggi 11 Sfk-kr-r tekstur halus, dangkal-dalam, drainase baik, netral, KTK tinggi 12 Sfk-kr-h tekstur halus, dangkal-dalam, drainase baik, netral, KTK tinggi 13 Sqk-br-h tekstur sedang, dangkal-dalam, drainase baik, agak masam, KTK tinggi 14 Sqk-kr-r tekstur sedang, dalam, drainase baik, netral, KTK tinggi 15 Sqk-kr-h tekstur kasar-sedang, dangkal-dalam, drainase baik, netral, KTK tinggi 16 Ssq-bt-f-x tekstur sedang, dalam, drainase buruk, masam, KTK tinggi 17 Ssq-bt-u tekstur sedang, dalam, drainase baik, masam, KTK tinggi 18 Ssq-bt-h tekstur sedang, dalam, drainase baik, masam, KTK tinggi 19 Va-br-f-y tekstur halus, dalam, drainase baik, masam-agak masam, KTK rendah-tinggi 20 Va-br-u-x tekstur halus, dalam, drainase buruk, masam-agak masam, KTK rendah-tinggi 21 Va-br-u-y tekstur halus, dalam, drainase baik, masam-agak masam, KTK rendah-tinggi 22 Va-br-r tekstur halus, dalam, drainase baik, masam, KTK rendah-tinggi 23 Va-br-h tekstur halus, dalam, drainase baik, masam, KTK rendah-tinggi 24 Va-bt-u tekstur sedang, dalam, drainase baik, masam, KTK tinggi 25 Va-bt-r tekstur sedang, dalam, drainase baik, masam, KTK tinggi 26 Va-bt-h tekstur sedang, dalam, drainase baik, masam, KTK tinggi 27 Va-bt-m tekstur sedang, dangkal-dalam, drainase baik, masam, KTK tinggi 28 Va-kr-r tekstur halus, dalam, drainase baik, agak masam, KTK tinggi 29 Va-kr-h tekstur halus, dalam, drainase baik, agak masam, KTK tinggi Gambar 47. Peta SKDLP-interpretasi lokasi penelitian II 127 128 3. Tanah yang berdrainase buruk mempunyai reaksi tanah berkisar pH 5,6 sampai pH 6,2 agak masam; tanah di wilayah beriklim kering mempunyai reaksi tanah netral pH 7,5. Tanah yang terbentuk dari bahan induk napal dan batupasir berkapur di wilayah beriklim kering mempunyai reaksi tanah netral pH 7,5-8,0, sedangkan di wilayah beriklim basah mempunyai reaksi tanah agak masam pH 6,0-6,5. Bahan induk batupasir berkapur cenderung mempunyai kedalaman tanah dangkal SP 14-16. Bahan volkan secara umum mempunyai kedalaman tanah dalam, kecuali di wilayah bergunung lereng 40. Pada wilayah dataran tinggi mempunyai tekstur debu sampai lempung liat berdebu sedang bersifat smeary; reaksi tanah berkisar pH 4,9 sampai pH 5,4 masam; dan KTK tanah 35 me100 g tanah tinggi. Dari hasil pengamatan lapangan dan analisis laboratorium, SKDLP lokasi penelitian II menurunkan 34 SKDLP Tabel 36. Sebaran SKDLP hasil penelitian lokasi penelitian II disajikan pada Gambar 48.

C. Lokasi Pacitan

Proses tektonik dan struktural mendominasi lokasi penelitian III, hal tersebut sangat jelas dari kenampakan DEMs. Selain itu, dari singkapan batuan di lapangan menunjukkan adanya proses lipatan, patahan, dan angkatan. Bentang lahan didominasi oleh wilyah berbukit sampai bergunung 83,35. Bahan induk terdiri dari grup bahan aluvium A, sedimen S, dan volkan V. Grup bahan aluvium menurunkan litologi endapan halus dan kasar, berupa bahan induk endapan liat, debu, dan pasir efq dengan penyebaran di kanan-kiri sungai. Bahan sedimen S menurunkan litologi sedimen kasar masam, berupa bahan induk batupasir dan konglomerat sq. Bahan volkan V menurunkan litologi volkan intermedier, berupa bahan induk andesit a dan litologi volkan masam, berupa bahan induk dasit. Lokasi penelitian III termasuk agroekosistem dataran rendah beriklim kering kr. Berdasarkan klasifikasi relief, dikelompokan menjadi: relief datar lereng 3, berombak lereng 3-8, bergelombang relief 9-20, berbukit lereng 20-40, dan bergunung lereng 40. Variasi relief yang menentukan variasi SKDLP-interpretasi. Tabel 36. SKDLP lokasi penelitian II No. Lereng SP Asal Macam 1 Aef ‐br‐f‐x Aluvial Endapan liat Basah Dataran rendah Datar 3 tekstur halus, dalam, drainase buruk, agak masam, KTK tinggi 2 Aef ‐kr‐f‐x Aluvial Endapan liat Kering Dataran rendah Datar 3 tekstur halus, dalam, drainase buruk, netral, KTK tinggi 3 Aefq ‐br‐f‐x Aluvial Endapan liat, debu, pasir Basah Dataran rendah Datar 3 tekstur sedang, dalam, drainase buruk, agak masam, KTK tinggi 4 Aefq ‐br‐u‐x Aluvial Endapan liat, debu, pasir Basah Dataran rendah berombak 3-10 tekstur sedang, dalam, drainas buruk, agak masam, KTK tinggi 5 Aefq ‐br‐u‐y Aluvial Endapan liat, debu, pasir Basah Dataran rendah berombak 3-10 tekstur sedang, dalam, drainase baik, masam, KTK tinggi 6 Aefq ‐kr‐f‐x Aluvial Endapan liat, debu, pasir Kering Dataran rendah Datar 3 tekstur sedang, dalam, drainase buruk, netral, KTK tinggi 7 Sfk ‐br‐r Sedimen Napal Basah Dataran rendah Bergelombang 8-20 tekstur halus, dalam, drainase baik, agak masam, KTK tinggi 8 Sfk ‐br‐h Sedimen Napal Basah Dataran rendah Berbukit 20-40 tekstur halus,dalam, drainase baik, agak masam, KTK tinggi 9 Sfk ‐kr‐f‐y Sedimen Napal Kering Dataran rendah Datar 3 tekstur halus, dalam, drainase baik, netral, KTK tinggi 10 Sfk ‐kr‐u Sedimen Napal Kering Dataran rendah berombak 3-10 tekstur halus, dalam, drainase baik, netral, KTK tinggi 11 Sfk ‐kr‐r Sedimen Napal Kering Dataran rendah Bergelombang 8-20 tekstur halus, dalam, drainase baik, netral, KTK tinggi 12 Sfk ‐kr‐h Sedimen Napal Kering Dataran rendah Berbukit 20-40 tekstur halus, dalam, drainase baik, netral, KTK tinggi 13 Sqk ‐br‐h Sedimen Batupasir berkapur Basah Dataran rendah Berbukit 20-40 tekstur sedang, dangkal, drainase baik, agak masam, KTK tinggi 14 Sqk ‐kr‐r Sedimen Batupasir berkapur Kering Dataran rendah Bergelombang 8-20 tekstur sedang, dalam, drainase baik, netral, KTK tinggi 15 Sqk ‐kr‐h Sedimen Batupasir berkapur Kering Dataran rendah Berbukit 20-40 tekstur sedang, dangkal, drainase baik, netral, KTK tinggi 16 Sqk ‐kr‐h Sedimen Batupasir berkapur Kering Dataran rendah Berbukit 20-40 tekstur sedang, dalam, drainase baik, netral, KTK tinggi 17 Ssq-bt-f-x Sedimen Batupasir Basah Dataran tinggi Datar 3 tekstur sedang, dalam, drainase buruk, masam, KTK tinggi 18 Ssq ‐bt‐u Sedimen Batupasir Basah Dataran tinggi berombak 3-10 tekstur sedang, dalam, drainase buruk, masam, KTK tinggi 19 Ssq ‐bt‐h Sedimen Batupasir Basah Dataran tinggi Berbukit 20-40 tekstur sedang, dalam, drainase buruk, masam, KTK tinggi 20 Va ‐br‐f‐y Volkan Tuf andesit, abu volkan Basah Dataran rendah Datar 3 tekstur halus, dalam, drainase baik, masam, KTK rendah 21 Va ‐br‐f‐y Volkan Andesit Basah Dataran rendah Datar 3 tekstur halus, dalam, drainase baik, agak masam, KTK tinggi 22 Va ‐br‐u‐x Volkan Andesit Basah Dataran rendah berombak 3-10 tekstur halus, dalam, drainase buruk, agak masam, KTK tinggi 23 Va ‐br‐u‐y Volkan Andesit Basah Dataran rendah berombak 3-10 tekstur halus, dalam, drainase baik, masam, KTK rendah 24 Va ‐br‐u‐y Volkan Andesit dan abu volkan Basah Dataran rendah berombak 3-10 tekstur halus, dalam, drainase baik, agak masam, KTKtinggi 25 Va ‐br‐r Volkan Andesit Basah Dataran rendah Bergelombang 8-20 tekstur halus, dalam, drainase baik, masam, KTK rendah 26 Va ‐br‐r Volkan Andesit dan abu volkan Basah Dataran rendah Bergelombang 8-20 tekstur halus, dalam, drainase baik, masam, KTK tinggi 27 Va ‐br‐h Volkan Andesit Basah Dataran rendah Berbukit 20-40 tekstur halus, dalam, drainase baik, masam, KTK rendah 28 Va ‐br‐h Volkan Andesit Basah Dataran rendah Berbukit 20-40 tekstur halus, dalam, drainase baik, masam, KTK tinggi 29 Va ‐bt‐u Volkan Abu volkan Basah Dataran tinggi berombak 3-10 tekstur sedang, dalam, drainase baik, masam, KTK tinggi 30 Va ‐bt‐r Volkan Abu volkan Basah Dataran tinggi Bergelombang 8-20 tekstur sedang, dalam, drainase baik, masam, KTK tinggi 31 Va ‐bt‐h Volkan Abu volkan Basah Dataran tinggi Berbukit 20-40 tekstur sedang, dalam, drainase baik, masam, KTK tinggi 32 Va ‐bt‐m Volkan Abu volkan Basah Dataran tinggi Bergunung 40 tekstur sedang, dalam, drainase baik, masam, KTK tinggi 33 Va ‐kr‐r Volkan Andesit Kering Dataran rendah Bergelombang 8-20 tekstur halus, dalam, drainase baik, agak masam, KTK tinggi 34 Va ‐kr‐h Volkan Andesit Kering Dataran rendah Berbukit 20-40 tekstur halus, dalam, drainase baik, agak masam, KTK tinggi Karakteristik Tanah SKDLP Bahan Induk Iklim Evelasi Relief Gambar 48. Peta SKDLP lokasi penelitian II 130 131 SKDLP-interpretasi lokasi penelitian III menurunkan 16 SKDLP Tabel 37. Bahan induk aluvial A menurunkan 3 SKDLP SP 1-3 dengan 2 dua rejim kelembaban tanah, yaitu: akuik x dan non akuik y, bahan induk sedimen S menurunkan 6 SKDLP SP 4-9, dan bahan volkan menurunkan 7 SKDLP SP 10- 16. Ketiga bahan tersebut menempati agroekosistem dataran rendah beriklim kering. Kedalaman tanah merupakan karakteristik tanah yang sulit diduga, terutama pada wilayah berbukit sampai bergunung lereng 25 SP 8, 9, 13,15, dan 16. Dengan demikian, perlu dilakukan verifikasi lapangan. Sebaran SDKLP- interpretasi lokasi penelitian III disajikan pada Gambar 49. Tabel 37. SKDLP-interpretasi lokasi penelitian III No. SP SKDLP Karakteristik Tanah 1 Aefq-kr-f-x tekstur sedang-halus, dalam, drainase buruk, netral, KTK tinggi 2 Aefq-kr-u-x tekstur sedang, dalam, drainas buruk, netral, KTK tinggi 3 Aefq-kr-u-y tekstur sedang, dalam, drainase baik, netral, KTK tinggi 4 Ssq-kr-f-x tekstur sedang, dalam, drainase buruk, agak masam, KTK tinggi 5 Ssq-kr-f-y tekstur sedang, dalam, drainase baik, agak masam, KTK tinggi 6 Ssq-kr-u tekstur sedang, dalam, drainase baik, agak masam, KTK tinggi 7 Ssq-kr-r tekstur sedang, dalam, drainase baik, agak masam, KTK tinggi 8 Ssq-kr-h tekstur kasar-sedang, dangkal-dalam, drainase baik, netral, KTK tinggi 9 Ssq-kr-m tekstur kasar-sedang, dangkal-dalam, drainase baik, netral, KTK tinggi 10 Va-kr-u-x tekstur halus, dalam, drainase buruk, agak masam, KTK tinggi 11 Va-kr-r tekstur halus, dalam, drainase baik, agak masam, KTK tinggi 12 Va-kr-h tekstur halus, dalam, drainase baik, agak masam, KTK tinggi 13 Va-kr-m tekstur halus, dangkal-dalam, drainase baik, agak masam, KTK tinggi 14 Vd-kr-r tekstur sedang, dalam, drainase baik, agak masam, KTK tinggi 15 Vd-kr-h tekstur sedang, dangkal-dalam, drainase baik, agak masam, KTK tinggi 16 Vd-kr-m tekstur sedang, dangkal-dalam, drainase baik, agak masam, KTK tinggi Berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan analisis laboratorium menunjukkan bahwa karakteritik tanah yang terbentuk dari endapan aluvial, batupasirkonglomerat, dan dasit mempunyai tekstur lempung berpasir sampai lempung berliat sedang. Endapan aluvial mempunyai reaksi tanah berkisar pH 6,6 sampai pH 7,3 netral, sedangkan dari bahan induk batupasirkonglomerat, dasit, dan andesit mempunyai reaksi tanah berkisar pH 5,6 sampai pH 6,5 agak masam. KTK tanah tergolong tinggi 24 me100 g tanah. Wilayah agroekosistem dataran rendah beriklim kering pada wilayah berbukit sampai bergunung lereng 25, kedalaman tanah merupakan karakteristik tanah harus dilakukan pengamatan di lapangan, hal ini karena berkaitan erat dengan potensi 132 lahannya. Hasil verifikasi lapangan menunjukkan bahwa wilayah tersebut mempunyai kedalaman tanah tergolong dalam dan dangkal. Dari hasil pengamatan lapangan dan analisis laboratorium, SKDLP lokasi penelitian III menurunkan 18 SKDLP Tabel 38. Sebaran SKDLP hasil penelitian disajikan pada Gambar 50. 4.5. Kesimpulan dan Saran 4.5.1. Kesimpulan