Kesimpulan Pendahuluan Kultivasi dan karakterisasi komponen aktif dan nutrisi dari mikroalga laut Chaetoceros gracilis

4.4 Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini antara lain : 1 Chaetoceros gracilis yang diambil dari perairan Indonesia dapat ditumbuhkan dalam medium NPSi. 2 Pola atau fase pertumbuhan Chaetoceros gracilis pada penelitian ini meliputi fase logaritmik, fase stasioner dan fase kematian. 3 Rendemen biomasa dari Chaetoceros gracilis yang ditumbuhkan dalam medium NPSi dan dipanen pada umur 7 hari sebesar 0,16 gL. 5 AKTIVITAS DAN STABILITAS SENYAWA ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK Chaetoceros gracilis

5.1 Pendahuluan

5.1.1 Latar belakang Produk alam dari laut dapat digunakan untuk berbagai tujuan tergantung struktur kimia dan karakteristiknya, antara lain untuk bahan nutrasetika, farmasetika dan berbagai bahan tambahan lainnya Nontji 1999. Senyawa- senyawa yang digunakan untuk farmasetika dan nutrasetika biasanya memiliki aktifitas biologis. Produk alam laut dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1 sumber biomolekul yang mudah diperoleh; 2 senyawa yang memiliki aktivitas biologis yang meliputi : 1 senyawa antimikroba; 2 senyawa aktif fisiologikal; 3 senyawa aktif farmasetika; 4 senyawa sitotoksik dan antitumor; 3 toksin laut. Beberapa jenis organisme laut yang potensial sebagai sumber obat antara lain makroalga, mikroalga, sponge, soft coral maupun ikan Kobayashi dan Satari 1999. Mikroalga memiliki substansi organik yang berlimpah di dalam selnya yang disebut dengan metabolit intraseluler. Selain itu juga menghasilkan produk yang disekresikan ke medium tumbuhnya yang disebut metabolit ekstraseluler. Substansi ekstraseluler dapat dihasilkan dari proses sekresi sel yang sehat maupun dari sel yang lisis atau mati Stewart 1974. Beberapa mikroalga diatom yang juga mempunyai komponen aktif antibakterial antara lain Skeletonema costatum, Thalassiosira spp, Bacteriastrum elegans, Chaetoceros socialis, C. lauderi . Komponen yang mempunyai aktivitas antibakterial tersebut tergolong asam lemak Metting dan Pyne 1986. Ekstrak kasar intraselular Chaetoceros gracilis yang ditumbuhkan dalam medium Guillard dan diekstraksi menggunakan pelarut metanol mempunyai aktivitas penghambatan terhadap bakteri B. subtilis, E. coli dan Pseudomonas sp Pribadi 1998. Setyaningsih et al. 2006 melaporkan bahwa Chaetoceros gracilis yang ditumbuhkan dalam medium Guillard menghasilkan ekstrak kasar crude extract yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif Staphylococcus aureus dan bakteri Gram negatif Vibrio harveyi. Medium pertumbuhan untuk Chaetoceros gracilis pada umumnya Guillard, namun mikroalga ini juga dapat tumbuh dalam medium pupuk NPSi. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa Chaetoceros gracilis yang ditumbuhkan dalam medium NPSi tanpa penambahan CO 2 menghasilkan berat kering 0,16 gL. Ekstrak Chaetoceros gracilis yang ditumbuhkan dalam medium Guillard mempunyai aktivitas antibakteri, namun ekstrak Chaetoceros gracilis yang ditumbuhkan dalam medium NPSi belum diketahui aktivitas dan stabilitas komponen aktifnya. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang aktivitas antibakteri, potensi aktivitasnya dibandingkan antibiotik komersial, pengaruh penyimpanan terhadap aktivitas antibakteri dari ekstrak Chaetoceros gracilis. 5.1.2 Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah: 1 Menganalisis aktivitas senyawa antibakteri dari ekstrak Chaetoceros gracilis dibandingkan antibiotik komersial; 2 Menganalisis stabilitas antibakteri dari ekstrak Chaetoceros gracilis yang disimpan pada suhu rendah.

5.2 Bahan dan Metode