a Mengembangkan, menambah, dan memperkaya suatu gagasan. b Memperinci detail
– detail c Memperluas suatu gagasan
2.5. Pembelajaran dengan Praktikum Sederhana untuk Melatih
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa.
Alat praktikum fisika dalam proses pembelajaran fisika memegang peran penting, yaitu sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran fisika. Menurut R.M
Soelarko 1995, sebagaimana dikutip dalam Prasetyani 2013, tiap benda yang dapat menjelaskan suatu ide, prinsip, gejala atau hukum alam,dapat disebut alat
peraga. Alat peraga merupakan media pengajaran yang mengandung atau membawakan konsep-konsep yang dipelajari.
Alat peraga atau alat praktikum dapat memperjelas bahan pengajaran yang diberikan guru kepada siswa sehingga siswa lebih mudah memahami materi atau
persoalan yang diberikan oleh guru. Alat praktikum juga dapat menarik perhatian siswa, menumbuhkan minat siswa untuk mengikuti pembelajaran fisika.
Pemberdayaan alat praktikum jelas sangat memfasilitasi setiap proses pembelajaran untuk melaksanakan praktikum fisika.
Praktikum merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memecahkan atau membuktikan suatu teori, yang meliputi, mengamati, mengukur sehingga
diperoleh data yang kemudian dipergunakan untuk menarik kesimpulan. Sedangkan menurut KBBI praktikum adalah bagian dari pengajaran yang
bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan melaksanakan dikeadaan nyata, apa yang diperoleh dari teori dan pelajaran praktik.
Menurut Arsyad 2000, sebagaimana dikutip dalam Lina 2012 belajar yang paling baik adalah melalui pengalaman langsung. Dalam belajar melalui
pengalaman langsung siswa tidak sekedar mengamati secara langsung tetapi iaharus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan dan bertanggung jawab
terhadap hasilnya. Praktikum yang dilaksanakan siswa di laboratorium bukan sekedar kegiatan
menggunakan alat , melainkan perbuatan untuk menguji suatu prinsip, menguji kebenaran teori yang telah diberikan dalam pembelajaran dalam rangka
menambah pemahaman siswa. Melalui kegiatan praktikum siswa akan melaksanakan tahap-tahap seperti
persiapan alat dan bahan praktikum, mencari informasi mengenai praktikum yang akan dilaksanakan maupun informasi tentang alat-alat yang akan digunakan,
memberikan jawaban sementara atau hipotesis dari permasalahan yang terkandung dalam materi praktikum, melaksanakan praktikum itu sendiri,
mengolah data atau informasi yang diperoleh dari hasil praktikum, dan pada akhirnya siswa akan menyimpulkan hasil praktikum serta memberikan jawaban
akhir dari permasalahan yang ada dalam praktikum. Proses yang dialami siswa selama melaksanakan kegiatan praktikum ini
sejalan dengan proses siswa menuju perilaku kreatif, sehingga apabila dilakukan secara berulang-ulang dapat melatih kreativitas atau kemampuan berpikir kreatif
siswa.
2.6. Hukum Archimedes