Hukum Archimedes PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI PRAKTIKUM SEDERHANA

Menurut Arsyad 2000, sebagaimana dikutip dalam Lina 2012 belajar yang paling baik adalah melalui pengalaman langsung. Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak sekedar mengamati secara langsung tetapi iaharus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan dan bertanggung jawab terhadap hasilnya. Praktikum yang dilaksanakan siswa di laboratorium bukan sekedar kegiatan menggunakan alat , melainkan perbuatan untuk menguji suatu prinsip, menguji kebenaran teori yang telah diberikan dalam pembelajaran dalam rangka menambah pemahaman siswa. Melalui kegiatan praktikum siswa akan melaksanakan tahap-tahap seperti persiapan alat dan bahan praktikum, mencari informasi mengenai praktikum yang akan dilaksanakan maupun informasi tentang alat-alat yang akan digunakan, memberikan jawaban sementara atau hipotesis dari permasalahan yang terkandung dalam materi praktikum, melaksanakan praktikum itu sendiri, mengolah data atau informasi yang diperoleh dari hasil praktikum, dan pada akhirnya siswa akan menyimpulkan hasil praktikum serta memberikan jawaban akhir dari permasalahan yang ada dalam praktikum. Proses yang dialami siswa selama melaksanakan kegiatan praktikum ini sejalan dengan proses siswa menuju perilaku kreatif, sehingga apabila dilakukan secara berulang-ulang dapat melatih kreativitas atau kemampuan berpikir kreatif siswa.

2.6. Hukum Archimedes

Jika benda dicelupkan kedalam zat cair, zat cair memberikan gaya angkat pada benda itu. Gaya ini menyebabkan berat benda seakan-akan berkurang. Fakta ini pertama kali ditemukan oleh Archimedes sehingga dikenal sebagai hukum Archimedes, yang menyatakan bahwa Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke dalam fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut. Gaya apung muncul karena selisih antara gaya hidrostatis yang dikerjakan fluida terhadap permukaan bawah dengan permukaan atas benda. Gaya apung terjadi karena makin dalam zat cair, makin besar tekanan hidrostatisnya. Ini menyebabkan tekanan pada bagia bawah benda lebih besar dari pada tekanan pada bagian atasnya. Gambar 2.1 Gaya-gaya yang bekerja pada benda tercelup dalam fluida Perhatikan Gambar 2.1, benda mengalami tekanan dari fluida ke segala arah. Gaya – gaya horizontal yang ada di samping kanan dan kiri benda besarnya sama sehingga saling meniadakan. Resultan kedua gaya yang bekerja pada benda adalah gaya apung F a. h F a = ρ f gV bf , sebab Ah = V bf adalah volum benda yang tercelup dalam fluida. ρ f adalah massa jenis fluida. 1. Tiga Posisi Benda dalam Fluida a. Terapung Gambar 2.2 benda terapung Berdasarkan Gambar 2.2 benda dikatakan terapung jika sebagian dari benda tercelup atau berada dibawah permukaan air, sedangkan bagian yang lain berada di atas permukaan air. Pada benda terapung, besarnya gaya Archimedes sama dengan berat benda w = mg. Jadi, Fa = mg ρ f gV bf = ρ b gV b ρ f V bf = ρ b V b Volume benda yang tercelup V bf selalu lebih kecil dari pada volume benda seluruhnya V b . Jadi, massa jenis benda ρ b yang terapung lebih kecil dari pada massa jenis fluida; ρ b ρ f. b. Melayang Gambar 2.3 benda melayang Pada benda melayang Gambar 2.3, besarnya gaya Archimedes sama dengan berat benda w = mg. Jadi, Fa = mg ρ f gV bf = ρ b gV b ρ f V bf = ρ b V b Volume benda yang tercelup V bf sama dengan volume benda seluruhnya V b . Jadi, massa jenis benda ρ b yang terapung sama dengan massa jenis fluida; ρ b = ρ f c. Tenggelam Gambar 2.4 benda tenggelam Pada saat tenggelam Gambar 2.4, besar gaya Archimedes Fa lebih kecil dari pada berat benda mg. Dalam hal ini volume benda yang tercelup V bf sama denga volume benda V b . Akan tetapi, benda bertumpu pada dasar bejana sehingga ada gaya normal N sehingga berlaku. Fa + N = w N = ρ b gV b - ρ f gV bf Gaya normal N selalu positif sehingga ρ b ρ f Jadi, benda akan tenggelam dalam fluida jika massa jenis benda itu lebih besar daripada massa jenis fluida.

2.7. Kerangka Berpikir