10
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hakikat Pendidikan
Menurut paham konvensional, pendidikan dalamarti sempit diartikan sebagai bantuan kepada anak didik terutama pada aspek moral atau budi pekerti
Anni, 2009:189. Pendidikan diberikan agar anak didik memperoleh bekal dalam aspek moral dan budi pekerti untuk hidup dilingkungan masyarakat.
Pendidikan mempunyai peran yang amat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.
Kemajuan suatu kebudayaan bergantung pada cara kebudayaan tersebut mengenali, menghargai, dan memanfaatkan sumber daya manusia, hal ini
berkaitan erat dengan kualitas pendidikan yang diberikan kepada anggota masyarakatnya, kepada peserta didik.
Tujuan pendidikan pada umumnya adalah menyediakan lingkungan yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuanya
secara optimal, sehingga ia dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya, sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan masyarakat. Setiap orang
mempunyai bakat dan kemampuan yang berbeda-beda, oleh karena itu membutuhkan pendidikan yang berbeda-beda pula. Pendidikan bertanggung
jawab untuk memandu, yaitu mengidentifikasi dan membina, serta memupuk yaitu mengembangkan dan meningkatkan bakat tersebut Munandar, 1999:4.
2.2. Hakikat Perkembangan dan Pembelajaran Konstruktivisme.
Menurut Yusuf 2009, 15 Perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan kontinyu berkesinambungan dalam diri individu
mulai lahir sampai mati” The progressive and continuous change in the organism from birth to death.
Pengertian lain dari perkembangan adalah “perubahan- perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaanya
atau kematanganya maturation yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik yang menyangkut fisik jasmaniah maupun psikis
rohaniah”. Para pakar psikologi perkembangan meyakini bahwa perkembangan terdiri
atas dua proses, yaitu integrasi dan diferensiasi. Integrasi mengacu pada gagasan bahwa perkembangan terdiri atas integrasi dari struktur yang paling dasar, yakni
perilaku yang dimiliki sebelumnya dengan perilaku baru, kepada struktur pada tingkat yang lebih tinggi. Diferensiasi mengacu pada gagasan bahwa
perkembangan menunjukkan kemajuan kemampuan yang ditunjukkan secara berbeda ketika menghadapi objek yang berbeda. Dengan demikian perkembangan
merupakan proses kombinasi antara integrasi dan diferensiasi Anni, 2010:13-14. Konstruktivisme merupakan teori psikologi tentang pengetahuan yang
menyatakan bahwa manusia membangun dan memaknai pengetahuan dari pengalamanya sendiri.
Esensi pembelajaran konstruktivisme adalah peserta didik secara individu menemukan dan menstranfer informasi yang kompleks apabila menghendaki
informasi itu menjadi miliknya. Pembelajaran konstruktivisme memandang bahwa
peserta didik secara terus menerus memeriksa informasi baru yang berlawanan dengan aturan-aturan lama dan merivisi aturan-aturan tersebut jika tidak sesuai
lagi. Salah satu tujuan penggunaan pembelajaran konstruktivistik adalah peserta didik
belajar cara-cara mempelajari sesuatu dengan cara memberikan pelatihan untuk mengambil prakarsa belajar. Untuk mendorong agar peserta didik terlibat aktif
dalam kegiatan belajar, maka : a lingkungan belajar harus menunjukkan suasana demokratis, b kegiatan pembelajaran berlangsung interaktif terpusat pada
peserta didik, dan c peserta didik melakukan kegiatan belajar mandiri dan bertanggung jawab atas kegiatan belajarnya. Anni, 2010 :225-227
2.3. Pentingnya Kreativitas