3.7 Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah menggunakan teknik analisis Deskripti Persentase DP, sedangkan data
yang berupa saran dan alasan memilih jawaban dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif. Dalam pengolah data, persentase diperoleh dengan rumus dari
Sukirman, dkk, 2003 : 879, yaitu :
Keterangan : f = frekuensi relative angka persentase
f = frekuensi yang dicari persentasenya N = jumlah seluruh data
100 = konstanta Dari hasil persentase yang diperoleh kemudian diklasifikasikan untuk
memperoleh kesimpulan data. Pada tabel 4 akan disajikan Klasifikasi Persentase.
Tabel 4 Klasifikasi Persentase
Persentase Klasifikasi
Makna
– 20 20,1
– 40 40,1
– 70 70,1
– 90 90,1
– 100 Tidak baik
Kurang baik Cukup baik
Baik Sangat baik
Dibuang Diperbaiki
Digunakan bersyarat Digunakan
Digunakan
Sumber : Guilford dalam Faqih, 1996 : 57
f
N f
x 100
BAB IV HASIL PENGEMBANGAN
4.1 Penyajian Data Hasil Uji Coba I
4.1.1 Data Analisis Kebutuhan
Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan pembelajaran yang terjadi di lapangan terutama berkaitan dengan proses pembelajaran Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan, serta bentuk pemecahan dari permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan analisis kebutuhan.
Kegiatan ini dilakukan dengan cara menganalisis proses pembelajaran yang terjadi sesungguhnya di lapangan, melakukan observasi pembelajaran dan
melakukan studi pustaka atau kajian literatur. Sesuai dengan kompetensi dasar pada materi lompat jauh khususnya
lompat jauh bagi siswa kelas V, disebutkan bahwa siswa dapat mempraktikkan teknik dasar lompat jauh dengan dimodivikasi untuk meningkatkan kerjasama dan
toleransi. Kenyataan yang ada dalam proses pembelajaran lompat jauh, khususnya di sekolah dasar masih jauh dari yang diharapkan.
Pada proses pembelajaran lompat jauh diperoleh beberapa hal, antara lain alat dan fasilitas yang digunakan tidak sesuai dengan tahap pertumbuhan dan
perkembangan siswa dan juga tidak tersedianya sarana dan prasarana lompat jauh di sekolah. Siswa merasa tidak antusias dan takut apabila melakukan lompat jauh.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pembelajaran lompat jauh yang selama