Pokok-pokok Peraturan Perlombaan Lompat Jauh.

Gambar 6. Sikap Badan Waktu Mendarat Sumber : Aip Syarifuddin, 1992 : 95

2.1.4.3 Pokok-pokok Peraturan Perlombaan Lompat Jauh.

Pokok-pokok peraturan perlombaan lompat jauh adalah peraturan yang berlaku dalam perlombaan baik yang bersifat nasional maupun internasional. Adapun pokok-pokok peraturan perlombaan lompat jauh itu, antara lain : 1 Urutan lomba untuk para pelompat diatur dengan cara diundi. 2 Bila peserta lebih dari 8 pelompat, tiap peserta dibagi tiga kali kesempatan melompat dan kemudian dari 8 peserta dengan hasil lompatan terbaik diberi kesempatan tiga kali lompatan tambahan lagi. Bila terjadi hasil lompatan sama untuk kedudukan ke delapan, kepada pelompat yang memiliki hasil sama itu diberi hak melompat tiga kali lagi. Bila peserta lompat jauh hanya delapan pelompat atau kurang setiap peserta diberikan kesempatan melompat 6 kali. 3 Sekali perlombaan lompat jauh dimulai, para peserta lomba tidak diperbolehkan menggunakan jalur lari awalan lompat jauh untuk maksud- maksud latihan atau percobaan. 4 Seorang pelompat dinyatakan gagal, apabila : 1 Menyentuh tanah dibelakang garis batas tumpuan atau tolak, dengan bagian tubuh pelompat yang manapun, baik sewaktu membuat gerakan lompat ataupun waktu lari kencang tanpa membuat tolakan. 2 Bertolak dari luar ujung balok tumpuan, baik sebelum ataupun sesudah garis perpanjangan garis tumpuan atau tolak. 3 Pada saat mendarat, menyentuh tanah di luar zona pendaratan atau bak lompat lebih dekat kepada balok tolak dari pada tmpat bekas jatuh pendaratan di bak lompat atau 4 Sesudah melompat dengan sempurna, pelompat berjalan balik melalui bak lompat. 5 Mendarat dengan melakukan suatu bentuk gerakan salto berguling di udara. 6 Kecuali yang tersebut ayat 4d di atas, seorang pelompat apabila bertolak atau menumpu di tanah sebelum balok tumpuan atau tolak, maka tidak dihitung atau dinyatakan sebagai lompatan yang gagal. 7 Semua lompatan harus diukur dari tempat bekas pendaratan di bak lompatan terdekat yang dibuat oleh bagian badan manapun yang ditarik tegak lurus ke garis tolak atau tumpuan atau perpanjangannya. Cara mengukurnya harus tegak lurus dengan garis tumpuan atau perpanjangannya. 8 Tiap peserta lomba diberi nilai atas lompatan terbaik dari semua lompatannya termasuk hasil lompatan yang diperoleh atau dibuat dalam lompatan yang menentukan pemenang pertama dalam kasus hasil lama. Selain dari pokok-pokok peraturan perlombaan lompat jauh tersebut di atas adalah : 1 Jalur lari awalan a Panjang jalur lari awalan minimum 40 m bila mungkin 45 m b Lebar jalur minimum 1,22 m dan maksimum 1,25 m c Jalur lari awalan ini dibatasi dengan garis putih selebar 5 cm di samping kanan dan di samping kiri. d Kemiringan ke samping suatu jalur lari awalan lompat jauh yang masih dibenarkan adalah tidak lebih 1 : 100 dan kemiringan umum kearah lari awalan 1 : 1000. e Pelompat diperbolehkan memasang tanda-tanda di sepanjang jalur awalan lari yang diselenggarakan oleh Panitia Penyelenggara dalam rangka membantu mereka menggunakan jalur awalan dengan balok tumpuan yang tepat. 2 Balok tolak atau tumpuan a Balok tumpuan ditanam antara 1 sampai 3 m dari tepi bak lompat dekat dengan tempat pendaratan. b Jarak antara balok tumpuan dengan sesi terjauh dari tempat pendaratan minimum 10 m. c Balok tumpuan berbentuk segi empat, terbuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dengan ukuran sebagai berikut: a Panjang : 1,21 – 1,22 m b Lebar : 1,98 – 2,02 dm c Tebal : 1,00 dm d Balok tumpuan ini harus dicat putih dan ditanam datar dengan tanah. 3 Bak pendaratan atau bak lompat jauh a Lebar bak pendaratan : 2,75 m dan maksimum 3 m b Panjang bak pendaratan antara 7 sampai 9 m Gambar 7. Lapangan Lompat Jauh Sumber : Deni Kurniadi dan Suro Prapanca, 2010 : 82

2.1.5 Karakteristik Anak Usia SD

Dokumen yang terkait

Faktor Penyebab Biaya Administrasi Pencatatan Pernikahan Menjadi Tinggi (Studi Pada Kantor Urusan Agama Kec. Bumijawa Kab. Tegal Tahun 2009-201

2 21 130

PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERMAINAN LOMPAT KANGURU PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PEDAGANGAN 01 KABUPATEN TEGAL TAHUN 2013

1 43 133

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH MENGGUNAKAN MEDIA BEDENG PERSAWAHAN UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI SIDOHARJO 01 KEC. SURADADI KAB. TEGAL TAHUN PELAJARAN 2012 2013

0 2 158

MODEL PEMBELAJARAN KELINCAHAN GERAK LOMPAT MELALUI AREA LAHAN KOSONG SISWA KELAS V SD NEGERI TAHUN 2011

0 9 114

MODEL PEMBELAJARAN LARI CEPAT MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PERSAWAHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PESAREAN 02 KECAMATAN PAGERBARANG KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011

1 10 120

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MAGNET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (PADA SISWA KELAS V SDN GUCI 02 KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009 2010)

0 3 52

Pengembangan Model “Koin Bertahap” Dalam Proses Pembelajaran Renang Siswa Kelas III Di SD Negeri Slawi Kulon 02 Kec. Slawi Kab. Tegal Tahun Ajaran 2011 / 2012.

0 2 113

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH MELALUI BEDENGAN SAWAH PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GUCI 02 KEC. BUMIJAWA KAB. TEGAL TAHUN 2011.

0 0 1

(ABSTRAK) MODEL PEMBELAJARAN KELINCAHAN GERAK LOMPAT MELALUI AREA LAHAN KOSONG SISWA KELAS V SD NEGERI TAHUN 2011.

0 0 2

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PERMAINAN LOTON(LOMPAT KARTON) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KRAMAT 02 KECAMATAN KRAMAT KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2015 2016 -

0 1 56