a. Pola integrasi wanita dalam hal produksi nafkah yang langsung
menghasilkan. b.
Pola integrasi wanita dalam hal pekerjaan produktif yang tidak langsung menghasilkan, seringkali tercakup dalam proses
reproduksi. c.
Partisipasi wanita dalam proses pengambilan keputusan Pudjiwati, 1983:305.
Perempuan sebagai salah satu sumber daya manusia dalam pembangunan perlu memiliki motivasi, pengetahuan, dan keterampilan.
Dalam mengikutsertakan perempuan dalam pembangunan, perlu ditunjang dengan sarana agar dapat berperan di keluarga dan masyarakat
dengan baik. Adanya sarana yang menjamin hak-hak dan kewajiban adalah sarana hukum. Perempuan yang ikut serta dalam menambah
penghasilan keluarga, dilindungi oleh Undang-undang No. 25 Tahun 1997 tentang Ketenagakerjaan. Pada pasal 5 dinyatakan bahwa
pengusaha wajib memberikan kesempatan yang sama tanpa diskriminasi kepada setiap tenaga kerja untuk memperoleh pekerjaan.
2. Tinjauan Umum Mengenai Gerder
Sejak sepuluh tahun terakhir kata gender telah memasuki perbendaharaan disetiap diskusi dan tulisan sekitar perubahan sosial dan
pembangunan di dunia ketiga. Untuk memahami konsep gender harus dibedakan kata gender dengan kata seks jenis kelamin. Jenis kelamin
merupakan pensifatan atau pembagian dua jenis kelamin manusia yang
ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamin tertentu. Misalnya, manusia dengan jenis kelamin laki-laki memiliki penis,
memiliki kala menjing dan memproduksi sperma dan manusia dengan jenis kelamin perempuan memiliki payudara, vagina, dan memproduksi
sel telur. Sedangkan konsep gender, yakni suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara sosial
maupun kultural. Misalnya, perempuan dikenal lemah lembut, cantik, emosional atau keibuan. Sementara laki-laki dianggap kuat, rasional,
jantan, dan perkasa. Ciri dari sifat itu dapat dipertukarkan. Maksudnya ada laki-laki yang emosional, lemah lembut, keibuan, dan ada perempuan
yang kuat, rasional, perkasa. Perubahan ciri dari sifat-sifat itu dapat terjadi dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat yang lain Fakih,
2008:7-9. Adanya anggapan bahwa kaum perempuan memiliki sifat
memelihara dan rajin, serta tidak cocok untuk menjadi kepala rumah tangga, berakibat bahwa semua pekerjaan domestik rumah tangga
menjadi tanggung jawab kaum perempuan. Konsekuensinya, banyak perempuan yang harus bekerja keras dan lama untuk menjaga kebersihan
dan kerapian rumah tangganya. Di kalangan keluarga miskin beban yang sangat berat ini harus ditanggung oleh perempuan sendiri. Terlebih-lebih
jika si perempuan tersebut harus bekerja, maka ia memikul beban kerja ganda Fakih, 2008:21.
Gender adalah perbedaan peran laki-laki dan perempuan yang dibentuk, dibuat, dan
dikonstruksi oleh masyarakat dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman Kementerian, 2004:41.
Gender merupakan perbedaan peran antara laki-laki dan perempuan, di mana dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
Seorang laki-laki dapat bersifat layaknya perempuan yang lemah lembut sedangkan seorang perempuan dapat bersifat perkasa dan kuat.
Meningkatnya jumlah keterlibatan perempuan dalam kegiatan
ekonomi ditandai oleh dua proses, yaitu: a.
Peningkatan dalam “jumlah perempuan” yang terlibat dalam pekerjaan di luar rumah tangga out door activities.
b. Peningkatan dalam “jumlah bidang pekerjaan” yang dapat dimasuki
oleh perempuan. Bidang-bidang yang sebelumnya masih didominasi oleh laki-laki berangsur-angsur dimasuki atau bahkan mulai
didominasi oleh perempuan Abdullah, 2001:103.
3. Analisis Gender Model Moser