9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Perempuan dan Gender
1. Hakekat Perempuan
Menurut August Comte, wanita secara konstitusional bersifat interior terhadap laki-laki karena kedewasaan mereka berakhir pada masa
kanak-kanak. Sehingga Comte percaya bahwa seorang wanita menjadi subordinat laki-laki setelah menikah. Perceraian ditiadakan bagi wanita,
sebab secara sederhana mereka adalah budak dari laki-laki manja. Di dalam sosiologi, karya Jessic Bernard, The Female World 1981,
mendefinisikan eksistensi wanita sebagai suatu realitas terpisah dan unik yang memberikan 1 suatu sistem terintegrasi yang sangat penting bagi
pertahanan keluarga; 2 cinta danatau etos tugas;… Ollenburger dan Moore, 2002:2-31.
Perempuan mempunyai peranan di keluarga sebagai pribadi, istri, dan ibu rumah tangga. Namun, pada zaman yang semakin maju ini
mengakibatkan berubahnya tata nilai yang ada dalam masyarakat. Peranan perempuan saat ini berubah dengan sendirinya, yang semula
hanya berperan sebagai istri dan ibu rumah tangga sekarang peranannya menjadi bertambah. Misalnya, banyak perempuan yang bekerja mencari
nafkah. Peranan wanita pada dasarnya dititik beratkan pada 3 tiga hal, yaitu:
a. Pola integrasi wanita dalam hal produksi nafkah yang langsung
menghasilkan. b.
Pola integrasi wanita dalam hal pekerjaan produktif yang tidak langsung menghasilkan, seringkali tercakup dalam proses
reproduksi. c.
Partisipasi wanita dalam proses pengambilan keputusan Pudjiwati, 1983:305.
Perempuan sebagai salah satu sumber daya manusia dalam pembangunan perlu memiliki motivasi, pengetahuan, dan keterampilan.
Dalam mengikutsertakan perempuan dalam pembangunan, perlu ditunjang dengan sarana agar dapat berperan di keluarga dan masyarakat
dengan baik. Adanya sarana yang menjamin hak-hak dan kewajiban adalah sarana hukum. Perempuan yang ikut serta dalam menambah
penghasilan keluarga, dilindungi oleh Undang-undang No. 25 Tahun 1997 tentang Ketenagakerjaan. Pada pasal 5 dinyatakan bahwa
pengusaha wajib memberikan kesempatan yang sama tanpa diskriminasi kepada setiap tenaga kerja untuk memperoleh pekerjaan.
2. Tinjauan Umum Mengenai Gerder