2. Penilaian Kebutuhan Gender
Perempuan mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang berbeda dengan laki-laki karena ”tri peranan” mereka sebagai posisi subordinat
mereka terhadap laki-laki dalam masyarakat. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dibedakan ke dalam minat atau kebutuhan praktis gender
kebutuhan ini dapat diidentifikasi dengan mudah oleh perempuan dan laki-laki karena selalu berhubungan dengan kondisi kehidupan dan
strategis gender kebutuhan strategi dapat mencakup perubahan- perubahan dalam pembagian kerja gender di mana perempuan melakukan
pekerjaan yang secara tradisional bukan sebagai pekerjaan perempuan, upah yang sama atau setara dan kontrol perempuan atas tubuhnya
sendiri.
3. Pendisagregasian Pemisahan Kontrol Atas Sumber Daya dan
Pengambilan Keputusan dalam Rumah Tangga Alokasi Sumber Daya Intra-Rumah Tangga dan Kekuasaan dalam Pengambilan
Keputusan dalam Rumah Tangga
Alat ini digunakan untuk menemukan siapa yang mengontrol sumber daya dalam rumah tangga, siapa yang mengambil keputusan
penggunaan sumber daya dan bagaimana keputusan itu dibuat.
4. Menyeimbangkan Peranan
Sangat berhubungan dengan bagaimana perempuan mengelola keseimbangan antara tugas-tugas produktif, reproduktif, dan
kemasyarakatan mereka.
5. Matriks Kebijakan WID Women In Development dan GAD
Gender And Development
Matriks kebijakan WID dan GAD memberikan suatu kerangka untuk mengidentifikasi atau mengevaluasi pendekatan-pendekatan yang
sedang atau dapat digunakan untuk ditujukan pada tri peranan, serta kebutuhan-kebutuhan praktis dan strategis gender pada perempuan dalam
proyek dan program. Matriks ini dibedakan ke dalam 5 pendekatan: a.
Kesejahteraan b.
Keadilan c.
Anti-Kemiskinan d.
Efisiensi e.
Pemberdayaan
6. Melibatkan Perempuan, Organisasi Perempuan dalam Penyadaran
Gender dalam Perencanaan Pembangunan
Tujuan alat ini untuk memastikan bahwa Kebutuhan Praktis Gender KPG dan Kebutuhan Strategis Gender KSG diidentifikasi dan
dijamin sebagai kebutuhan-kebutuhan nyata perempuan Kementerian, 2004: 112-116.
Data penelitian ini dianalisis dan diolah dengan menggunakan model teknik analisis gender yaitu model Moser. Dari 6 alat model Moser di atas
yang dipergunakan untuk menganalisis dan mengolah data adalah Identifikasi Peranan Gender ”Tri Peranan”, Penilaian Kebutuhan Gender,
Pendisagregasian Pemisahan Kontrol Atas Sumber Daya dan Pengambilan Keputusan dalam Rumah Tangga Alokasi Sumber Daya Intra-Rumah
Tangga dan Kekuasaan dalam Pengambilan Keputusan dalam Rumah Tangga, dan Menyeimbangkan Peranan.
39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Hasil penelitian ini diawali dengan memberikan gambaran umum mengenai kondisi Desa Pucang Kecamatan Secang Kabupaten Magelang.
Gambaran umum ini meliputi letak geografis, luas wilayah, batas desa, serta keadaan sosial ekonomi penduduk Desa Pucang.
a. Letak Geografis dan Luas Wilayah
Desa Pucang secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Secang Kabupaten Magelang yang terletak diarah utara
Kabupaten Magelang dengan jarak 4 km dari kantor kecamatan. Sedangkan jarak Desa Pucang dari kantor Kabupaten Magelang
sekitar 40 km. Desa Pucang terdiri dari 6 Dusun RW yang terdiri dari dusun Karang Wetan, Prayan, Pucang Gunung, Kauman, Pojok
dan Karang Kulon. Luas wilayah Desa Pucang adalah 158,670 Ha dengan batas-batas desa sebagai berikut :
1 Sebelah Utara
: Desa Candisari 2
Sebelah Selatan : Desa Candiretno 3
Sebelah Barat : Desa Candisari dan Candiretno
4 Sebelah Timur
: Desa Pirikan dan Sidomulyo