Hakikat Bahasa KAJIAN TEORI

21 dilakukan dengan sengaja dan disadari atau dengan kata lain bukan karena kebetulan, tingkat pencapaian hasil belajar oleh siswa disebut hasil belajar. Hasil belajar diperoleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil belajar siswa atau kemampuan siswa dalam suatu pokok bahasan guru biasanya mengadakan tes hasil belajar. Hasil belajar dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh siswa setelah mengikuti suatu tes hasil belajar yang diadakan setelah selesai program pengajaran. Beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil tingkat penguasaan siswa terhadap sasaran belajar yang sudah ditentukan setelah adanya evaluasi pembelajaran.

2.1.2 Hakikat Bahasa

Bahasa merupakan salah satu identitas dari suatu masyarakat, bahasa juga sebagai bagian dari kebudayaan. Secara universal pengertian bahasa adalah suatu bentuk ungkapan yang bentuk dasarnya ujaran. Bahasa juga merupakan alat komunikasi antar anggota masyarakat, berupa lambang bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bentuk dasar bahasa adalah ujaran. Ujaran dapat dikatakan sebagai bahasa apabila ujaran tersebut mengandung makna Faisal, 2009: 1.3. Bahasa merupakan alat komunikasi yang bersifat sistemik, mana suka, ujar, dan komunikatif. Sebagai alat komunikasi, bahasa memiliki beberapa fungsi yaitu fungsi informasi, ekspresi, adaptasi dan integrasi, serta kontrol 22 sosial. Ragam bahasa juga diklasifikasikan berdasarkan beberapa bidang, yaitu bidang kalimat, sarana, dan sudut pendidikan Santosa, 2008: 1.2-1.6. Keterampilan berbahasa atau language arts, language skills memiliki empat komponen, yaitu: keterampilan menyimak mendengarkan, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Pada dasarnya keempat keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan. Keterampilan berbicara dan menulis sebagai keterampilan yang produktif didukung oleh keterampilan menyimak dan membaca sebagai keterampilan yang reseptif. Keterampilan menyimak dan membaca termasuk keterampilan berbahasa reseptif berarti kedua keterampilan tersebut digunakan untuk menangkap dan memahami informasi yang disampaikan melalui bahasa lisan dan tertulis. Sebaliknya keterampilan berbicara dan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat produktif dan ekspresif yang berarti keterampilan tersebut digunakan untuk menyampaikan informasi atau gagasan baik secara lisan maupun tertulis Doyin, 2009: 11. 2.1.2.1 Bahasa Jawa Menurut Setiyadi dalam Mulyana, 2008: 20 secara geografis, bahasa Jawa merupakan bahasa yang digunakan di daerah-daerah Provinsi Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur. Bahasa Jawa juga digunakan oleh para pendatang atau transmigran dari Jawa di kota-kota atau provinsi-provinsi lain di Indonesia. 23 2.1.2.2 Pembelajaran Bahasa Jawa di SD Menurut Sugito dalam Mulyana, 2008: 18 dalam rangka implementasi UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 37 Ayat 1 yang menyebutkan: “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat muatan lokal”, maka sebagai upaya pengembangan, pembinaan, pelestarian Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, pengembangan budi pekerti serta kepribadian dikalangan para siswa pendidikan dasar dan menengah diperlukan kurikulum muatan lokal sebagai acuan dalam kegiatan belajar-mengajar Bahasa Jawa. Pelajaran Bahasa Jawa dalam Panduan Penyusunan KTSP, Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah BSNP, 2006: 9-10, merupakan muatan lokal yang bersifat kurikuler dan bertujuan untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, keunggulan daerah, dan materinya tidak menjadi bagian dari mata pelajaran lain sehingga Bahasa Jawa menjadi mata pelajaran tersendiri Suwarna dalam Mulyana, 2008: 137. Pembelajaran bahasa Jawa juga mempunyai fungsi sebagai berikut: 1 sarana pembina rasa bangga terhadap bahasa Jawa; 2 sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya Jawa; 3 sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; 4 sarana penyebarluasan pemakaian bahasa Jawa yang baik dan benar untuk berbagai keperluan menyangkut berbagai masalah; 5 sarana pemahaman budaya Jawa 24 melalui kesusastraan Jawa Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 2006. Beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran bahasa Jawa, siswa diharapkan tumbuh menjadi manusia yang berkepribadian luhur, berbudi pekerti halus, memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, dan peka untuk mengapresiasi budayanya sehingga mampu menyalurkan gagasan, imajinasi, dan ekspresinya secara kreatif.

2.1.3 Membaca