Strategi Penyampaian Pembelajaran Strategi Pengelolaan Pembelajaran

Buku Guru Pendidikan Hindu dan Budi Pekerti 17 karena proses pembelajaran itu memerlukan seni, keahlian dan ilmu guna menyampaikan materi kepada siswa sesuai tujuan, efesien, dan efektif. Oleh karena itu pendidik dapat menambahkan beberapa strategi yang sedang berkembang sesuai kebutuhan ditempat dimana pendidik bertugas. Strategi pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran dapat menghasilkan peserta didik yang cerdas dan berhasil diantara strategi tersebut antara lain : 1 Strategi Ekspositori Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pem- belajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru, dikatakan demikian sebab dalam strategi ini guru memegang peranan yang sangat penting atau dominan. Dalam sistem ini guru menyajikan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi, sistematik, dan lengkap sehingga anak didik tinggal menyimak dan mencernanya saja secara tertib dan teratur. 2 Strategi Inquiry Strategi Pembelajaran Inquiry SPI adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawabannya dari suatu masalah yang ditanyakan. Kelas VI SD 18 SPI merupakan strategi yang menekankan kepada pembangunan intelektual anak. Perkembangan mental intelektual itu menurut Piaget dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu maturation, physical experience, social experience, dan equilibration. 3 Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. 4 Contextual Teaching Learning Contextual teaching and learning CTL adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Karakteristik pembelajaran kontekstual: a Pembelajaran dilaksanakan dalam konteks otentik b Pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas-tugas yang bermakna meaningful learning. c Pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan pengalaman bermakna kepada siswa learning by doing. d Pembelajaran dilaksanakan melalui kerja kelompok, berdiskusi, saling mengoreksi antar teman learning in a group. Buku Guru Pendidikan Hindu dan Budi Pekerti 19 e Pembelajaran memberikan kesempatan untuk menciptakan rasa kebersamaan, bekerja sama, dan saling memahami antara satu dengan yang lain secara mendalam learning to know each other deeply. f Pemebelajaran dilaksanakan secara aktif, kreatif, produktif, dan mementingkan kerja sama learning to ask, to inquiry, to work together. g Pembelajaran dilaksanakan dalam situasi yang menyenangkan learning ask an enjoy activity. 5 Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. 6 Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan berpikir siswa. Dalam pembelajaran ini materi pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada siswa, akan tetapi siswa dibimbing untuk proses menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus dengan memanfaatkan pengalaman siswa. Model strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir adalah model pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaahan fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajarkan. Kelas VI SD 20 7 Strategi Pembelajaran Kooperatif Kelompok Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok- kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Strategi pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokantim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda heterogen, sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan reward, jika kelompok tersebut menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan.

2. Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti

Metode pembelajaran dalam Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti, dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan Agama Hindu. Ada beberapa metode pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti, yaitu: a Metode Ceramah Dharma Wacana adalah pelaksanaan mengajar dengan ceramah secara oral, lisan, dan tulisan diperkuat dengan menggunakan media visual. Pendidik berperan sebagai sumber pengetahuan utama atau doṁinan. Belajar agama dengan metode Dharma Wacana dapat memperoleh ilmu agama dengan mendengarkan wejangan dari guru. Metode Dharma Wacana termasuk dalam ranah pengetahuan dalam dimensi Kompetensi Inti 3. Buku Guru Pendidikan Hindu dan Budi Pekerti 21 b Metode Dharmagītā adalah metode mengajar dengan pola menyanyi atau melantunkan seloka, palawakya, dan tembang. Pendidik dalam proses pembelajaran melibatkan rasa seni yang dimiliki setiap peserta didik, terutama seni suara atau menyanyi, sehingga dapat menghaluskan budi pekertinya dan dapat memahami ajaran Agama. c Metode Diskusi Dharma Tula adalah metode mengajar dengan cara mengadakan diskusi di kelas. Metode Dharma Tula digunakan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik yang memiliki kecerdasan yang berbeda-beda, dengan menggunakan metode Dharma Tula peserta didik dapat memberikan kontribusi dalam pembelajaran. d Metode Karya Wisata Dharma Yatra adalah metode pembelajaran dengan cara mengunjungi tempat-tempat suci atau pergi ke tempat-tempat yang dianggap terkait perkembangan Agama Hindu. Strategi Dharma Yatra baik digunakan pada saat menjelaskan materi tempat suci, hari suci, budaya dan sejarah perkembangan Agama Hindu. e Metode Dharma Shanti adalah metode pembelajaran untuk menanamkan sikap saling asah, saling asih, dan saling asuh yang penuh dengan rasa toleransi. Metode Dharma Shanti dalam pembelajaran memberikan kesempatan kepada peserta didik, untuk saling mengenali temannya, sehingga menumbuhkan rasa saling menyayangi.