Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti

Buku Guru Pendidikan Hindu dan Budi Pekerti 21 b Metode Dharmagītā adalah metode mengajar dengan pola menyanyi atau melantunkan seloka, palawakya, dan tembang. Pendidik dalam proses pembelajaran melibatkan rasa seni yang dimiliki setiap peserta didik, terutama seni suara atau menyanyi, sehingga dapat menghaluskan budi pekertinya dan dapat memahami ajaran Agama. c Metode Diskusi Dharma Tula adalah metode mengajar dengan cara mengadakan diskusi di kelas. Metode Dharma Tula digunakan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik yang memiliki kecerdasan yang berbeda-beda, dengan menggunakan metode Dharma Tula peserta didik dapat memberikan kontribusi dalam pembelajaran. d Metode Karya Wisata Dharma Yatra adalah metode pembelajaran dengan cara mengunjungi tempat-tempat suci atau pergi ke tempat-tempat yang dianggap terkait perkembangan Agama Hindu. Strategi Dharma Yatra baik digunakan pada saat menjelaskan materi tempat suci, hari suci, budaya dan sejarah perkembangan Agama Hindu. e Metode Dharma Shanti adalah metode pembelajaran untuk menanamkan sikap saling asah, saling asih, dan saling asuh yang penuh dengan rasa toleransi. Metode Dharma Shanti dalam pembelajaran memberikan kesempatan kepada peserta didik, untuk saling mengenali temannya, sehingga menumbuhkan rasa saling menyayangi. Kelas VI SD 22 f Metode Demontrasi Dharma Sadhana adalah strategi pembelajaran untuk menumbuhkan kepekaan sosial peserta didik melalui pemberian atau pertolongan yang tulus ikhlas dan mengembangkan sikap berbagi kepada sesamanya. Pendidik dapat menambahkan metode-metode yang sedang berkembang sesuai kebutuhan ditempat dimana pendidik bertugas. Metode yang tepat dalam pembelajaran dapat menghasilkan peserta didik yang cerdas dan berhasil diantara metode tersebut antara lain : 1 Metode Resitasi adalah metode pengajaran dengan mengharuskan peserta didik membuat ringkasan dengan kalimat sendiri. 2 Metode Eksperimental adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran dimana peserta didik melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri. 3 Metode Latihan Keterampilan adalah metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ketempat latihan untuk melihat proses, tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu misal: membuat tas dari kulit pisang. 4 Metode Pengajaran Beregu adalah metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing- masing mempunyai tugas. 5 Metode Pemecahan Masalah bukan hanya sekadar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode- metode. 6 Project Method adalah metode perancangan adalah suatu metode mengajar dengan meminta peserta didik merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian. Buku Guru Pendidikan Hindu dan Budi Pekerti 23 Kegiatan belajar mengajar seorang pendidik dapat menyesuaikan antara Kompetensi Dasar dengan metode Pembelajaran, misalnya: 1 Membiasakan mengucapkan salam Agama Hindu, dapat menggunakan metode Dharmagita, Dharma Santi dan Dharma Sadhana. 2 Membiasakan mengucapkan Dainika Upasana doa sehari- hari, dapat menggunakan metode Dharmagita, Dharma Santi, dan Dharma Sadhana. 3 Toleran terhadap sesama, keluarga, dan lingkungan dengan cara menyayangi ciptaan Sang Hyang Widhi Ahīṁsā, dapat menggunakan metode Dharma Tula, dan Dharma Santi. 4 Berperilaku jujur Satya, menghargai dan menghormati Tat Twam Asi makhluk ciptaan Sang Hyang Widhi, dapat menggunakan metode Dharma Tula, Dharma Wacana, dan Dharma Santi 5 Memahami ajaran Tri Rna sebagai hutang manusia yang dibawa sejak lahir, dapat menggunakan metode Dharma Tula, Dharma Wacana, dan Dharma Yatra. 6 Mempraktekkan ajaran ajaran Tri Rna sebagai hutang manusia yang dibawa sejak lahir. 7 Memahami ajaran Tat Twam Asi dalam cerita Itihasa, dapat menggunakan metode Dharma Tula, Dharma Wacana, dan Dharma Santi. 8 Mengenal Tat Twam Asi dalam cerita Itihasa, dapat menggunakan metode Dharma Tula, Dharma Wacana, dan Dharma Yatra. 9 Memahami Ajaran Sad Ripu sebagai perilaku yang patut dihindari, dapat menggunakan metode Dharma Tula, Dharma Wacana, dan Dharmagītā. Kelas VI SD 24 10 Mempraktekkan ajaran Sad Ripu sebagai perilaku yang patut dihindari 11 Memahami ajaran Panca Sraddha sebagai penguat keyakinan, dapat menggunakan metode Dharma Tula, Dharma Wacana, dan Dharmagītā. 12 Mempraktekkan Panca Sraddha sebagai penguat keyakinan dalam beragama 13 Memahami isi pokok kitab suci Bhagawadgita sebagai Pancama Weda, dapat menggunakan metode Dharma Tula, Dharma Wacana, dan Dharmagītā. 14 Melantunkan seloka-seloka dalam Bhagawadgita Metode-metode yang terdapat dalam buku ini dapat ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan para guru dilapangan sehingga proses pembelajaran Pendidikan Agama Hindu berjalan dengan lancar.

3. Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti

a Pendekatan Konstektual Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning CTL merupakan konsep belajar yang dapat membantu pendidik mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik. Pendidik mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapan dalam kehidupan. b Pendekatan Konstruktivisme Pendekatan konstruktivis merupakan pendekatan yang lebih menekankan pada tingkat kreatiitas peserta didik dalam menyalurkan ide-ide baru yang diperlukan dalam Buku Guru Pendidikan Hindu dan Budi Pekerti 25 pengembangan diri peserta didik melalui pengetahuan. Pendidik berperan sebagai pembimbing dalam kegiatan pembelajaran. Pendidik lebih mengutamakan keaktifan peserta didik dan menyalurkan ide-ide baru yang sesuai dengan materi yang disajikan. c Pendekatan Deduktif Pendekatan deduktif deductive approach adalah pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan conclusion berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Pendidik me- ngarahkan peserta didik untuk berpikir logis dengan asumsi-asumsi yang ada. d Pendekatan Induktif Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan kemudian menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum. e Pendekatan Konsep Pendekatan konsep adalah pendekatan yang me- ngarahkan peserta didik menguasai konsep secara benar dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan konsep miskonsepsi. Konsep adalah klasiikasi pe­ rangsang yang memiliki ciri-ciri tertentu yang sama. Konsep merupakan struktur mental yang diperoleh dari pengamatan dan pengalaman.