Perbuatan baik mendatangkan hasil yang baik, perbuatan buruk mendatangkan hasil yang buruk
Buku Guru Pendidikan Hindu dan Budi Pekerti 185
Putri pergi mandi, Murti mengotori badannya dengan dedak di tempat Putri menumbuk padi. Sesampai
ibunya di rumah sepulang dari pasar, Murti mengatakan kepada ibunya bahwa dialah yang bekerja dari tadi,
sedangkan Putri hanya malas-malasan, dan bersolek saja tidak mau membantu. Ibunya terkejut mendengar
dan marah. Sepulang dari mandi Putri dimarahi oleh ibunya, dan disuruh pergi dari rumah. Murti sangat
senang hatinya melihat Putri dimarahi oleh ibunya. Putri menangis sedih.Walaupun dia tahu dirinya diitnah
oleh saudaranya, tetapi Putri tidak melawan, justru dia
mengikuti apa kata ibunya. Putri lalu pergi dari rumah dengan hati sedih. Dia berjalan tidak tentu arah. Dalam
perjalanan dia selalu berdoa kepada Tuhan supaya dianugerahi keselamatan, dan dia juga mendoakan ibu
dan saudaranya hidup bahagia di rumah. Diceritakan, perjalanan Putri sampai di sebuah
hutan. Di bawah pohon Putri duduk beristirahat sambil menangis dan menahan rasa laparnya. Tiba-tiba
datanglah seekor burung memberikan hadiah emas dan permata yang banyak kepada Putri. Burung itu
berpesan jika Putri pulang jangan pulang ke rumah ibunya, sebaiknya Putri pulang ke rumah neneknya di
desa. Akhirnya Putri pulang ke rumah neneknya sesuai pesan si burung tadi.
Diceritakan, Murti lama-kelamaan mendengar berita bahwa Putri tinggal di rumah neneknya hidup
bahagia dan kaya raya. Murti datang ke rumah neneknya untuk minta sebagian kekayaan Putri, tapi
Putri tidak memberikannya. Pulanglah Murti dengan hati kecewa. Sesampainya di rumah dia berkata,” Ibu
Kelas VI SD 186
pukullah aku, marahilah aku, aku akan pergi ke hutan agar aku mendapat kekayaan seperti Putri.” Ibunya
memukul Murti, dan memarahinya. Murti merobek-robek pakaiannya, dan mengotori dengan lumpur, lalu pergi
ke dalam hutan pura-pura menangis. Datanglah seekor burung mendekatinya. Murti sangat senang dalam
hatinya, karena yakin akan diberi hadiah oleh burung itu sama seperti Putri. Burung itu berkata,” Aku akan berikan
hadiah kepadamu, pejamkanlah matamu.” Dengan senang hati Murti memejamkan matanya, berharap
akan mendapatkan kekayaan yang berlimpah. Burung itu lalu mematuk badan Murti dan menghadiahi semua
binatang yang berbisa, seperti ular, lipan, kalajengking, tawon dan lain-lain. Sekarang bukalah matamu, “kata
burung itu.” Setelah Murti membuka matanya, betapa terkejutnya dia karena semua binatang berbisa itu
menyengat tubuhnya. Dia menangis sejadi-jadinya, tetapi tidak ada yang menolongnya. Ampun, ampun
maafkan aku, aku berdosa,” demikian katanya sambil menangis.” Lama kelamaan bisa binatang itu masuk
menggerogoti tubuhnya, dan akhirnya Murti meninggal dunia. Demikianlah upah orang yang selalu berbuat
buruk menyebabkan orang lain susah dan sengsara.” ilustrasi: penulis