33
sangat tergantung dengan apa yang disebut tingkat kedewasaan yang ditunjukan bawahan dalam tugas-tugas tertentu, fungsi dan tujuan pemimpin
yang ingin dicapai.
2.5.Kepala Sekolah sebagai Pemimpin Pendidikan di Sekolah
Dalam sistem pendidikan kepala sekolah adalah pengelola satuan pendidikan yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan kegiatan
pendidikan di sekolahnya secara keseluruhan melalui kegiatan pengelolaan pendidikan.
Dilihat dari tugas kepala sekolah, mempunyai tugas intern dan tugas ekstern. Sedangkan dilihat dari proses administrasi, kepala sekolah mempunyai
fungsi administrasi yaitu sebagai : Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakkan dan Pengawasan.
Disamping sebagai pengelola satuan pendidikan, kepala sekolah sekaligus sebagai pemimpin pendidikan mempunyai peranan melaksanakan peranan
kepemimpinannya baik peranan yang berhubungan dengan pencapaian tujuan maupun penciptaan iklim sekolah yang kondusif bagi tercipta dan terlaksananya
proses belajar mengajar dengan baik sehingga guru-guru dan murid dapat mengajar dan belajar dengan baik. Berikut ini dapat dijabarkan menjadi beberapa
peranan kepala sekolah yaitu :
a. Kepala Sekolah sebagai Educator
34
Dalam melaksanakan tugas fungsinya sebagai educator, kepala sekolah harus memiliki strategis yang tepat untuk meningkatkan kinerja mengajar guru di
sekolahnya. Menciptakan iklim sekolah yang kondusif, memberikan nasehat kepada warga sekolah, memberikan dorongan kepada seluruh tenaga
kependidikan, serta melaksanakan model pembelajaran yang menarik seperti team teaching, moving class dan mengadakan program akselarasi acceleration bagi
peserta didik yang cerdas diatas normal. Sumidjo 1999:122 mengemukakan bahwa memahami arti pendidik tidak
cukup berpegang pada konotasi yang terkandung dalam definisi pendidik, melainkan harus dipelajari keterkaitannya dengan makna pendidikan, sarana
pendidikan dan bagaiman strategi pendidikan itu dilaksanakan. Untuk kepentingan tersebut kepala sekolah harus berusaha menanamkan, memajukan dan
meningkatkan sedikitnya empat macam nilai, yakni a. Pembinaan mental, yaitu membina para tenaga kependidikan tentang hal
yang berkaitan dengan sikap batin dan watak. b. Pembinaan moral, yaitu membina para tenaga kependidikan tentang hal
yang berkaitan dengan ajaran baik buruk mengenai suatu perbuatan sikap dan kewajiban sesuai dengan tugas masing-masing tenaga kependidikan.
c. Pembinaan fisik, yaitu membina para tenaga kependidikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kondisi jasmani atau badan, kesehatan dan
penampilan mereka secara lahiriah. d. Pembinaan artistic, yaitu membina tenaga kependidikan tentang hal-hal
yang berkaitan dengan kepekaan manusia terhadap seni dan keindahan.
35
Sebagai educator, kepala sekolah harus senantiasa berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh para guru. Dalam hal ini, faktor
pengalaman akan sangat mempenagruhi profesonalisme kepala sekolah terutama dalam mendukung terbentuknya pemahaman tenaga kependidikan terhadap
pelaksanaan tugasnya. Upaya-upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan
kinerjanya sebagai educator khususnya dalam peningkatan kinerja tenaga kependidikan dan prestasi belajar peserta didik dapat dideskripsikan sebagai
berikut : Pertama, mengikut sertakan guru-guru dalam penataran-penataran, untuk
menambah wawasan para guru. Kepala sekolah juga harus memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilannya dengan belajar ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kedua, kepala sekolah harus berusaha menggerakkan tim evaluasi hasil
belajar peserta didik untuk lebih giat belajar, kemudian hasilnya diumumkan secara terbuka dan diperlihatkan di papan pengumuman. Hal ini bermanfaat untuk
memotivasi para peserta didik agar lebih giat belajar dan meningkatkan prestasinya.
Ketiga, menggunakan waktu belajar secara efektif di sekolah, dengan cara mendorong para guru untuk memulai danmengakhiri pembelajaran sesuai waktu
yang telah ditentukan serta memanfaatkannya secara efektif dan efisien untuk kepentingan pembelajaran.
36
Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0298U1996, merupakan landasan penilaian kinerja kepala sekolah.
Kepala sekolah sebagai educator harus memiliki kemampuan untuk membimbing guru, membimbing tenaga kependidikan non guru, membimbing peserta didik,
mengembangkan tenaga kependidikan, mengikuti perkembangan iptek dan memberi contoh mengajar.
b. Kepala sekolah sebagai Manajer