Kepala Sekolah sebagai Leader

41 kependidikan guru, 4 dilakukan berdasarkan kebutuhan tenaga kependidikan guru, 5 merupakan bntuan profesional. Kepala sekolah sebagai supervisor dapat dilakukan secara efektif antara lain melalui diskusi kelompok, kunjungan kelas, pembicaraan individual dan simulasi pembelajaran. Pada prisipnya setaip tenaga kependidikan guru harus disupervisi secara periodik dalam melaksanakan tugasnya. Jika jumlah guru cukup banyak, maka kepala sekolah dapat meminta bantuan wakilnya atau guru senior untuk membentu melaksnakan supervisi. Keberhasilan kepala sekolah sebagai supervisor antara lain dapat ditunjukan oleh 1 meningkatkan kesadaran tenaga kependidikan guru untuk meningkatkan kinerjanya, dan 2 meningkatnya ketrampilan tenaga kependidikan guru dalam melaksanakan tugasnya.

e. Kepala Sekolah sebagai Leader

Kepala sekolah sebagai leader harus mampu memberikan petunjuk dna pengawasan, meningkatknya kemmapuan tenaga kependidikan membuka komunikasi dua arah dan mendelegasikan tugas. Wahjosumijo 1999:110 mengemukakan bahwa ”kepala sekolah sebgai leader harus memiliki karakter khusus yang mencakup kepribadian, keahlian dasar, pengalaman dna pengetahuan profesional secara pengetahuan administrasi dna pengawasan”. Kemampuan yang harus diwujudkan kepala sekolah sebagai leader dapat dianalis dari kepribadian, pengetahuan terhadap tenaga kependidikan visi dan misi sekolah, kemampuan mengambil keputusan dan kemampuan berkomunikasi. 42 Kepribadian kepala sekolah sebagai leader akan tercermin dalam sifat-sifat 1 jujur, 2 percaya diri, 3 tanggung jawab, 4 berani mengambil resiko dan keputusan, 5 berjiwa besar, 6 emosi yang stabil, 7 teladan. Pengetahuan kepala sekolah terhadap tenaga kependidikan akan tercermin dalam kemampuan 1 memahami kondisi tenaga kependidikan guru dan non guru 2 memahami kondisi dan karaktersitik peserta didik, 3 menyusun program tenaga kependidikan, 4 menerima masukan, saran dan kritikan bari berbagai pihak untuk meningkatkan kepemimpinannya. Pemahaman terhadap visi dan misi sekolah akan tercermin untuk : 1 mengembangkan visi sekolah, 2 mengembangkan misi sekolah, dan 3 melaksanakan program untuk mewujudkan visi dan misi ke dalam tindakan. Kemampuan mengambil keputusan akan tercermin dari kemampuan dalam : 1 mengambil keputusan bersama tenaga kependidikan di sekolah, 2 menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan, 3 berkomunikasi secara lisan dengan peserta didik, 4 berkomunikasi secar lisan dengan orang tua dan masyarakat sekitar lingkungan sekolah. Dalam implementasinya, kepala skeolah sebagai leader dapat dianalisis dari tiga sifat kepemimpinan, yakni demokratis, otoriter, laissez-faire. Ketiga sifat tersebut sering dimiliki secara bersamaan oleh seorang leader, sehingga dalam melaksanakan kepemimpinannya, sifat-sifat tersebut muncul secara situasiopnal. Oleh karen itu kepala sekolah sebagai leader mungkin bersifat demokratis, otoriter dan mungkin bersifat laissez-faire. 43 Meskipun kepala sekolah bersifat demokratis, namun seringkali situasi dan kondisi menuntut untuk bersifat lain : misalnya harus otoriter. Dalam hal tertentu sifat kepemimpinan otoriter lebih cepat digfunakan dalam pengambilan suatu keputusan. Dengan dimiliknya ketiga sifat tersebut oleh seorang kepala sekolah sebagai leader, maka dalam melaksanakan roda kepemimpinannya di sekolah, kepala sekolah dapat menggunakan strategi yang tepat, sesuai dengan tingkat kematangan para tenaga kependidikan dan kombinasi yang tepat antara perilaku tugas dan perilaku hubungan. Strategi tersebut dapat dilaksanakan dalam mendiket, menjual, melibatkan dan mendelegasikan.

f. Kepala Sekolah sebagai Inovator

Dokumen yang terkait

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA Pengaruh Profesionalisme Guru Dan Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di SMA Sragen Kota.

0 2 12

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMK BATIK 1 SURAKARTA Pengaruh Profesionalisme Guru Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMK Batik 1 Surakarta 2013/2014.

0 2 17

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU Pengaruh Profesionalisme Guru Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMK Batik 1 Surakarta 2013/2014.

0 2 14

KINERJA GURU DITINJAU DARI SERTIFIKASI GURU DAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI Kinerja Guru Ditinjau Dari Sertifikasi Guru Dan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Di SMP Negeri Se-Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora.

0 2 16

KONTRIBUSI PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI Kontribusi Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Dan Komunikasi Kepala Sekolah Terhadap Motivasi Kerja Guru Serta Dampaknya Pada Kinerja Guru SMP Negeri 2 Wonogiri

0 1 19

KONTRIBUSI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KEPUASAN KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2005.

0 3 26

KONTRIBUSI IKLIM KOMUNIKASI, KESEJAHTERAAN, DAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU Kontribusi Iklim Komunikasi,Kesejahteraan, dan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru di SMP Negeri Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali

0 2 22

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN PAGUYANGAN KABUPATEN BREBES.

0 0 86

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KOMPENSASI TERHADAP KEDISIPLINAN GURU SMP NEGERI DI KABUPATEN BREBES.

0 0 165

PENGARUH KINERJA KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KABUPATEN BREBES.

0 0 101