41
1. Mengkondisikan siswa pada posisi yang selalu terjalinnya interaksi positif antara siswa satu dengan siswa yang lain, antara siswa dengan
guru, antara guru dengan guru yang lain untuk menemukan kekurangan demi perbaikan bagi dirinya sendiri maupun bagi proses belajar mengajar
berikutnya. 2. Merencanakan pengajaran yang sebaik–baiknya termasuk dengan model
pembelajaran STAD ini. 3. Memperbanyak latihan untuk siswa dengan jenjang dari yang mudah
lebih dahulu dan baru yang sukar. 4. Mengoptimalkan penggunaan alat Bantu mengajar dan guru berusaha
untuk mencari alah Bantu mengajar yang sesuai. Langkah yang dilakukan dalam Penelitian tindakan kelas ini dapat
dijadikan alternatif dalam peningkatan kemampuan memecahkan masalah dimana penelitian dilakukan dan juga di sekolah-sekolah lain, bila
menemukan permasalahan yang sama. Dari kajian empiris tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
pendekatan STAD dapat meningkatkan ketrampilan guru, aktivitas siswa dan prestasi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran.
C. Kerangka Berpikir
Materi pelajaran IPS yang disampaikan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan konsep-konsep yang masih bersifat abstrak atau
masih dalam tatanan ide atau gagasan. Untuk itu guru IPS dituntut untuk
42
menjabarkan konsep tesebut menjadi sesuatu yang lebih nyata atau konkrit, hal ini mutlak dilakukan oleh guru agar materi pelajaran IPS yang diterima tidak bersifat
verbalisme semata tetapi siswa betul-betul memahami materi yang diajarkan guru.Untuk menghindarkan kebosanan maka pembelajaran IPS perlu diarahkan
pada aktivitas-aktivitas yang mendorong siswa untuk belajar secara aktif.Untuk meningkatkan aktivitas siswa perlu ada motivasi baik motivasi intrinsik maupun
motivasi eksterinsik, sebagai salah satu aspek yang menentukan hasil belajar siswa. Melihat berbagai pertimbangan, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan
salah satunya yaitu dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan guru akan lebih kreatif dalam pembelajaran IPS, sehingga siswa akan lebih aktif
dan tertarik mengikuti pembelajaran tersebut. Dengan adanya peningkatan aktivitas siswa, prestasi belajar siswa juga akan meningkat.
Dalam hal ini peneliti akan meneliti aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPS melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD sampai
dengan prestasi belajar siswa. Untuk lebih jelasnya kerangka berfikir dapat digambarkan sebagai berikut :
43
Kondisi awal
Tindakan
Kondisi akhir
GURU
1. Guru kurang variatif 2. Media belum dimanfaatkan
SISWA
1. Siswa pasif 2. Nilai Kurang dari KKM Nilai 61
1 Para siswa di dalam kelas dibagi menjadi 8 kelompok , masing – masing terdiri atas 5 anggota kelompok .
2 Guru menyampaikan materi pelajaran 3 Guru memberikan tugas kepada kelompok dengan menggunakan lembar
kerja akademik . 4 Siswa bekerjasama menyelesaikan tugas saling membantu
5 Guru memberikan kuis kepada seluruh siswa 6 Siswa yang diberikan pertanyaan tidak boleh dibantu teman sekelompok
7 Guru memberikan evaluasi . 8 Guru memberikan skor dan penghargaan terhadap nilai tertinggi .
1. Guru bervariatf 2. Keterampilan guru meningkat .
3. Aktivitas siswa meningkat 4. Hasil belajar siswa meningkat KKM 68
44
D. Hipotesis Tindakan