Rumusan Masalah Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah

Matematika melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL pada Siswa Kelas V SDN Weding 1 Demak”.

1.2. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah

1.2.1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimanakah cara meningkatkan kualitas pembelajaran matematika pada siswa kelas V SDN Weding 1 Demak? Berdasarkan pokok permasalahan tersebut dapat dirumuskan beberapa masalah penelitian sebagai berikut. 1.2.1.1. Apakah pendekatan CTL dapat meningkatkan keterampilan guru kelas V dalam pembelajaran matematika di SDN Weding 1 Demak? 1.2.1.2. Apakah pendekatan CTL dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas V dalam pembelajaran matematika di SDN Weding 1 Demak? 1.2.1.3. Apakah pendekatan CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V dalam pembelajaran matematika di SDN Weding 1 Demak? 1.2.2. Pemecahan Masalah Untuk mengatasi masalah yang terjadi pada pembelajaran matematika kelas V SDN Weding 1 akan dilakukan penelitian tindakan kelas PTK. PTK ini dilaksanakan oleh guru dengan tujuan untuk meperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran dalam memecahkan masalah di sekolah. Yaitu dengan menerapkan pendekatan CTL. Pengimplementasian pembelajaran kontekstual dapat dilakukan dengan cara guru dalam pembelajarannya mengaitkan antara materi yang akan diajarkannya dengan dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari- hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama CTL yakni sebagai berikut. 1.2.2.1. Mengembangkan pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih bermakna jika ia diberi kesempatan untuk bekerja, menemukan, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru constructivism. 1.2.2.2. Membentuk group belajar yang saling tergantung interdependent learning groups yaitu agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain, maka pembelajaran hendaknya selalu dilaksanakan dalam kelompok- kelompok belajar atau proses pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kelompok. 1.2.2.3. Memfasilitasi kegiatan penemuan inquiry, yaitu agar siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui penemuannya sendiri bukan hasil mengingat sejumlah fakta. 1.2.2.4. Mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui pengajuan pertanyaan questioning. Bertanya dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan memahami kemampuan berpikir siswa, sedangkan bagi siswa kegiatan bertanya untuk menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui dan menunjukkan perhatian pada aspek yang belum diketahuinya. Bertanya dapat diterapkan antara siswa dengan siswa, antara guru dengan siswa, antara siswa dengan guru, antara siswa dengan orang baru yang didatangkan di kelas. 1.2.2.5. Pemodelan modeling, maksudnya dalam sebuah pembelajaran selalu ada model yang dapat ditiru. Guru memberi model tentang bagaimana cara belajar, namun demikian guru bukan satu-satunya model. Model dapat dirancang dengan melibatkan siswa atau dapat juga mendatangkan dari luar. 1.2.2.6. Refleksi reflection, adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir kebelakang tentang apa-apa yang sudah kita lakukan dimasa yang lalu kuncinya adalah bagaimana pengetahuan itu mengendap di benak siswa. 1.2.2.7. Penilaian sesungguhnya authentic assesment, adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Pembelajaran yang benar memang seharusnya ditekankan pada upaya membantu siswa agar mampu mempelajari learning how to learn sesuatu, bukan ditekankan pada diperolehnya sebanyak mungkin informasi diakhir periode pembelajaran. Kemajuan belajar dinilai dari proses, bukan melalui hasil, dan dengan berbagai cara. Tes hanya salah satunya itulah hakekat penilaian yang sebenarnya Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama, 2003: 10-20.

1.3. Tujuan Penelitian

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Peningkatan Hasil Belajar PKn dalam Materi Peranan Globalisasi Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) di kelas IV MI. Masyirotul Islamiyah Tambora Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 4 180

Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Melalui Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV MI Mathlaul Anwar

0 15 174

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CTL ( CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ) PADA SISWA KELAS IV SDN 1 TEDUNAN KEDUNG JEPARA

1 19 182

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBASIS LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS V SDN BRINGIN 02

0 4 303

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SDN KARANGAWEN 5 DEMAK

0 7 184

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS IV SDN GEBUGAN 03 KABUPATEN SEMARANG

0 6 209

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS IV SDN 02 PRAWOTO PATI

0 7 221

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATA

0 0 16