pencatatatan, peringatan. Sedangkan kata “lapangan” sebagai bentuk kata benda mengandung tiga arti, yakni tempat atau tanah yang luas biasanya rata; alun-
alun; medan; tempat gelanggang pertandingan bulutangkis, bola voli, bola basket; atau bidang pekerjaan, pengetahuan, dan sebagainya, Pusat Bahasa,
2002. Catatan lapangan secara bahasa berarti hasil mencatat suatu bidang pengetahuan.
Menurut Bogdan dan Biklen dalam http:pengetahuan olahraga.wordpress. com20110824catatan-lapangan-penelitian-kualitatif
catatan lapangan
merupakan catatan tertulis mengenai apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka mengumpulkan data dan refleksi terhadap data dalam
penelitian kualitatif. Catatan lapangan ini digunakan untuk mencatat segala peristiwa penting
yang terjadi sehubungan dengan tindakan guru selama kegiatan pembelajaran. Catatan lapangan tersebut bertujuan untuk melihat tindakan, membantu peneliti
apabila menemui kesulitan, dan sebagai solusi untuk memecahkan masalah agar dapat melakukan refleksi.
3.7 Teknik Analisis Data
3.7.1 Kuantitatif
Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif secara klasikal yang dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan mean atau
rerata. Adapun rumus ketuntasan belajar siswa dengan rerata kelas adalah sebagai
berikut:
x
=
∑ ∑
Keterangan:
x
: nilai rata-rata ∑x
: jumlah nilai semua siswa ∑N
: jumlah siswa Aqib, 2009: 40
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:
P=
∑ ∑
x 100
Aqib, 2009:41 Hasil penghitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa
yang dikelompokkan ke dalam dua kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel 2. Kriteria Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasan Kualifikasi
≥ 65 Tuntas
65 Tidak Tuntas
Kriteria Ketuntasan Minimal SDN Weding 1
3.7.2 Kualitatif
Data kualitatif berupa data hasil observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran CTL, serta hasil catatan lapangan dianalisis dengan
analisis deskriptif kualitatif.
Menurut panduan penyusunan KTSP BSNP 2006:12, Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75. Satuan pendidikan harus
menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung
dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan hasil. Dari segi proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya
sebagian besar 75 peserta didik terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Sedangkan dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan berhasil
apabila terjadi perubahan perilaku positif pada diri peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar 75 Darmadi Hamid, 2009:149.
Tabel 3.
Klasifikasi tingkat keberhasilan siswa dalam
Persentase skor lembar pengamatan
Kualifikasi Tingkat
keberhasilan
85 - 100 Sangat baik
Berhasil 65 - 84
Baik Berhasil
55 - 64 Cukup
Tidak berhasil 0 - 54
Kurang Tidak berhasil
Aqib, 2009:161
3.8 Indikator Keberhasilan