pendekatan CTL pada siswa kelas V SDN Weding 1 Demak. Adapun tujuan
khusus penelitian ini adalah: 1.3.1.
Meningkatkan keterampilan guru kelas V dalam pembelajaran matematika
melalui pendekatan CTL di SDN Weding 1 Demak.
1.3.2. Meningkatkan aktivitas siswa kelas V dalam pembelajaran matematika
melalui pendekatan CTL di SDN Weding 1 Demak.
1.3.3. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V dalam pembelajaran matematika
melalui pendekatan CTL di SDN Weding 1 Demak.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat secara langsung kepada semua pihak baik siswa, guru, sekolah, dan peneliti itu sendiri.
1.4.1. Manfaat Bagi Siswa
1.4.1.1. Siswa dapat memperoleh pengetahuan matematika bukan hanya teori
tetapi pengetahuan dalam dunia nyata.
1.4.1.2. Siswa terbiasa memecahkan masalah, menemukan sesuatu sehingga
pengetahuan siswa bertambah
1.4.1.3. Dalam pembelajaran siswa menjadi aktif dan kreatif sehingga tujuan
pembelajaran lebih cepat tercapai
1.4.1.4. Melalui proses pembelajaran ini diharapkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran matematika dapat meningkat 1.4.1.5. Kerjasama dan sikap sosial antar siswa meningkat
1.4.2. Manfaat Bagi Guru
1.4.2.1. Memperbaiki kegiatan pembelajaran di kelas 1.4.2.2. Menyelesaikan masalah pembelajaran yang sedang dialami
1.4.2.3. Menambah wawasan guru tentang berbagai pendekatan pembelajaran
sehingga guru tidak terpaku pada satu metode
1.4.2.4. Memotivasi guru agar lebih mengembangkan pengetahuan untuk
merencanakan pembelajaran dengan baik
1.4.2.5. Memperluas gambaran guru tentang perkembangan siswa dan kemajuan
belajarnya melalui proses belajar, bukan hanya melalui hasil tes akhir saja. 1.4.3.
Manfaat Bagi Sekolah
1.4.3.1. Melalui pendekatan CTL keterampilan guru dan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran meningkat. Akhirnya hasil belajar meningkat mengacu pada
tujuan pendidikan di sekolah. Yaitu peningkatan kualitas belajar siswa khususnya
matematika.
1.4.3.2. Dengan mengaitkan proses dan hasil belajar matematika maka dapat
meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah pada umumnya. 1.4.4.
Manfaat Bagi Peneliti
1.4.4.1. Sebagai laporan kepada kepala UPTD DIKPORA Kecamatan Bonang
Kabupaten Demak untuk digunakan referensi.
1.4.4.2. Sebagai bahan laporan untuk memenuhi tugas mata kuliah Skripsi
mahasiswa PGSD Universitas Negeri Semarang.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1.
Kerangka Teori
2.1.1. Pengertian Belajar
Berbagai ahli mendefinisikan belajar sesuai aliran filsafat yang dianutnya sebagai berikut. Winkel dalam Riyanto, 2010:5 menyatakan bahwa belajar
adalah suatu aktivitas mentalpsikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan, yang
menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan, dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat
secara relatif konstan dan berbekas. Sedangkan Cronbach memberikan definisi bahwa belajar itu merupakan
perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Menurut Cronbach bahwa belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami sesuatu yaitu
menggunakan pancaindra. Dengan kata lain, bahwa belajar adalah suatu cara mengamati, membaca, meniru, mengintiasi, mencoba sesuatu, mendengar, dan
mengikuti arah tertentu dalam Riyanto, 2010:5. Lebih lanjut, Degeng dalam Riyanto, 2010:5 menyatakan bahwa belajar
merupakan pengaitan pengetahuan baru pada struktur kognitif yang sudah dimiliki si belajar. Hal ini mempunyai arti bahwa dalam proses belajar, siswa akan
menghubung-hubungkan pengetahuan atau ilmu yang telah tersimpan dalam memorinya dan kemudian menghubungkan dengan pengetahuan yang baru.
12
Dengan kata lain, belajar adalah suatu proses untuk mengubah performansi yang tidak terbatas pada keterampilan, tetapi juga meliputi fungsi-fungsi, seperti skill,
persepsi, emosi, proses berpikir, sehingga dapat menghasilkan perbaikan performansi.
Dari ketiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan siswa yang bersifat
permanen. Belajar itu akan lebih baik bila peserta didik itu mengalami atau melakukan. Belajar adalah menghubung-hubungkan pengetahuan atau ilmu yang
telah tersimpan dalam memori seseorang dan kemudian menghubungkan dengan pengetahuan yang baru. Dalam hal ini difokuskan pada pembelajaran matematika.
2.1.2. Hakekat Matematika