Sedangkan menurut perspektif situasional, masalah kemiskinan dilihat sebagai dampak dari sistem ekonomi yang mengutamakan akumulasi kapital
dan produk-produk teknologi modern. Penetrasi kapital antara lain mengejawantah dalam program-program pembangunan yang dinilai lebih
mengutamakan pertumbuhan growth dan kurang memperhatikan pemerataan hasil pembangunan. Program-program itu antara lain berbentuk
intensifikasi, ekstensifikasi,
dan komersialisasi
pertanian untuk
menghasilkan pangan sebesar-besarnya guna memenuhi kebutuhan nasional ekspor Usman, 2012:128.
3. Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan
Berdasarkan studi SMERU dalam Suharto 2009:16 menunjukkan Sembilan kriteria yang menandai kemiskinan:
1. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar pangan,
sandang dan papan 2.
Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental 3.
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial anak terlantar, wanita korban tindak kekerasan rumah tangga, janda miskin, kelompok
marjinal dan terpencil 4.
Rendahnya kualitas sumberdaya manusia buta huruf, rendahnya pendidikan dan keterampilan, sakit-sakitan dan keterbatasan sumber
alam tanah tidak subur, lokasi terpencil, ketiadaan infrastruktur jalan, listrik, air
5. Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual rendahnya
pendapatan dan aset, maupun misal rendahnya modal sosial, ketiadaan fasilitas umum
6. Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang
memadai dan berkesinambungan 7.
Ketiadaan jaminan masa depan karena tiadanya investasi untuk pendidikan dan keluarga atau tidak adanya perlindungan sosial dari
negara dan masyarakat 8.
Ketidakterlibatan dalam kegiatan sosial masyarakat.
4. Penyebab Utama Kemiskinan
Hans Antlov dalam Wardan, 2009:15-16 menyebutkan ada empat
penyebab kemiskinan, yaitu: 1.
Tidak adanya akses ke pasar kerja. Lapangan kerja dan kesempatan
kerja harus menjadi prioritas untuk mengentaskan kemiskinan. Langsung atau tidak langsung orang yang tidak memiliki pekerjaan
tentunya tidak memperoleh pendapatan. 2.
Kemiskinan bisa diakibatkan oleh kerusakan lingkungan atau hilangnya
habitat. Kerusakan lingkungan dan sempitnya lahan mengakibatkan
terganggunya lahan pertanian.
3. Pelayanan sosial yang tidak memadai. Pelayanan sosial ini berupa
layanan pendidikan, layanan kesehatan, dan layanan publik lainnya. 4.
Tidak diikut sertakannya dalam proses kebijakan.
Secara konseptual, kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor, yaitu:
a. Faktor Individual
Terkait dengan aspek patologis, termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin.
b. Faktor Sosial
Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin.
c. Faktor Kultural
Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan. Faktor ini sering menunjuk pada konsep “kemiskinan kultural” atau “budaya
kemiskinan” yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas.
d. Faktor Struktural
Menunjuk pada struktur atau sistem yang tidak adil, tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok
orang menjadi miskin Suharto, 2009:18.
5. Kriteria Masyarakat Miskin di Indonesia