Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

melakukan Transaksi Akuisisi Studi Kasus pada Akuisisi PT Indofood Sukses Makmur Tbk terhadap PT Indolakto ROI, ROE, NPM, EPS, Growth sales ITO, Leverage DAR, Profitabilitas ROI dan NPM, dan Nilai Pasar EPS sebelum dan sesudah Akuisisi sedangkan Rasio Likuditas CR dan QR , Aktivitas FATO, Leverage DER, Profitabilitas ROE dan rasio pertumbuhan growth sales tidak ditemukan perbedaaan yang signifikan Sumber : Penelitian Terdahulu 2015

2.4 Kerangka Pemikiran

Manajemen laba merupakan salah satu bentuk akibat asimetri informasi dalam teori agensi. Hal ini dikarenakan manajer lebih mengetahui informasi tentang perusahaan yang dikelolanya. Manajemen laba dalam penelitian ini di ukur dengan proksi discretionary accruals. Discretionary accruals merupakan komponen akrual yang dapat diatur dan direkayasa sesuai dengan kebijakan manajerial Sulistyanto, 2008:212. Akuisisi merupakan tindakan strategis yang dilakukan perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Dalam pelaksanaan akuisisi terdapat suatu kondisi yang mendukung adanya tindakan manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan pengakuisisi dimana pihak manajemen akan berusaha meningkatkan nilai laba perusahaannya. Keberhasilan perusahaan dalam akuisisi dapat juga dilihat dari kinerja keuangan perusahaan tersebut. Kinerja keuangan perusahaan dapat diketahui melalui analisis rasio keuangan. Seperti yang diungkapkan oleh Sartono 2010:113 bahwa analisis dapat dilakukan dengan cara membandingkan prestasi satu periode dengan periode sebelumnya sehingga dapat diketahui adanya kecenderungan selama periode tertentu. Selanjutnya ia menegaskan bahwa analisis dan interpretasi dari macam- macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan daripada analisa yang hanya didasarkan atas data keuangan yang tidak berbentuk rasio. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah rasio profitabilitas yang diukur dengan Net Profit Margin NPM. Rasio ini membandingkan laba setelah pajak dengan penjualan. Menurut Juanda 2014:9 berbeda dengan rasio profitabilitas lainnya, rasio NPM fokus secara langsung pada pengukuran laba bersih perusahaan dibandingkan dengan penjualannya. Ketika NPM diinterpretasikan maka akan terlihat bagaimana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari penjualannya. Rasio likuiditas yang diukur dengan Current Ratio membandingkan aktiva lancar dengan hutang lancar. Menurut Sartono 2010:116 aktiva lancar yang dimaksud termasuk kas, piutang, surat berharga dan persediaan. Maka semakin tinggi current ratio ini berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya. Rasio aktivitas yang diukur dengan Total Asset Turnover TATO membandingkan penjualan dengan total aktiva. Menurut Sartono 2010:120 rasio ini bisa mewakili secara keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba. Tingkat perputaran ini juga ditentukan oleh perputaran elemen aktiva itu sendiri. Rasio solvabilitas yang diukur dengan Debt to Equity Ratio DER membandingkan total hutang dengan total ekuistas. Fatimah 2013 menyatakan, apabila terjadi aktivitas akuisisi maka pembiayaan melalui hutang akan dapat mendongkrak kekuatan perusahaan dalam membiayai perusahaanya karena kemampuan perusahaan dalam mengandalkan modal sendiri sering kali terbatas. Semakin baik kinerja perusahaan maka perusahaan akan mampu membiayai hutang- hutang perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, maka dibuat kerangka pemikiran sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Uji Beda Manajemen Laba : Discretionary Accruals Kinerja Keuangan : NPM, Current ratio, TATO, DER Sesudah akuisisi Sebelum akuisisi

2.5 Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisis Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum dan Sesudah Akuisisi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2010

0 67 115

Analisis Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum dan Sesudah Akuisisi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2010

1 86 87

ANALISIS MANAJEMEN LABA SERTA KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGAKUISISI SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2012

0 14 47

ANALISIS MANAJEMEN LABA DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGAKUISISI SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI

1 12 31

ANALISIS MANAJEMEN LABA SEBELUM MERGER DAN AKUISISI DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGAKUISISI SEBELUM DAN Analisis Manajemen Laba Dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indones

0 0 14

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI PADA PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA (Studi pada Perusahaan Publik Non-Keuangan yang Melakukan Merger dan Akuisisi Tahun 2001-2009).

2 2 15

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

0 1 21

Analisis Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum dan Sesudah Akuisisi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2010

0 0 10

Analisis Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum dan Sesudah Akuisisi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2010

0 0 14

ANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN DAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN AKUISISI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 20