keuangan dan prestasi perusahaan daripada analisa yang hanya didasarkan atas data keuangan yang tidak berbentuk rasio.
2.3.1 Rasio Profitabilitas
Menurut Sartono 2010:122 profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun
modal sendiri. Lalu menurut Riyanto 2008:331 rasio profitabilitas yaitu rasio- rasio yang menunjukkan hasil akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan-
keputusan Profit margin on sales, Return on total assets, dan lain sebagainya. Kemudian menurut Husnan dan Pudjiastuti 2006:72, rasio profitabilitas
dimaksudkan untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan atau mungkin sekelompok aktiva perusahaan.
Berdasarkan pendapat diatas dapat diartikan bahwa rasio profitabilitas merupakan suatu rasio yang digunakan perusahaan untuk mengukur tingkat
keberhasilan perusahaan dalam memperoleh keuntungan pada tingkat penjualan, asset dan modal yang ada.
Alat ukur rasio ini antara lain Gross Profit Margin GPM, Net Profit Margin NPM, Return On Investment ROI, dan Return On Equity ROE Sartono,
2010:123-124. Pada penelitian ini rasio yang dipilih adalah net profit margin NPM. Rasio ini membandingkan laba setelah pajak dengan penjualan. Menurut
Juanda 2014:9 berbeda dengan rasio profitabilitas lainnya, rasio NPM fokus secara langsung pada pengukuran laba bersih perusahaan dibandingkan dengan
penjualannya. Ketika NPM diinterpretasikan maka akan terlihat bagaimana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari penjualannya.
2.2.2 Rasio Likuiditas
Menurut Sartono 2010:116 likuiditas perusahaan menunjukkan kemampuan untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek tepat pada waktunya.
Likuiditas perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah untuk diubah menjadi kas yang meliputi kas, surat berharga, piutang,
persediaan. Menurut Husnan dan Pudjiastuti 2010:71 rasio likuiditas ini
mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek.
Berdasarkan pendapat diatas dapat diartikan bahwa rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan perusahaan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban finansialnya.
Husnan dan Pudjiastuti 2006:72 menyatakan bahwa rasio ini dapat diukur dengan rasio modal kerja neto dengan total aktiva, current ratio, dan acid test ratio.
Pada penelitian ini rasio yang dipilih adalah current ratio. Rasio ini membandingkan aktiva lancar dengan utang lancar. Menurut Sartono 2010:116
aktiva lancar yang dimaksud termasuk kas, piutang, surat berharga dan persediaan. Semakin tinggi current ratio, maka semakin besar kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya.
2.2.3 Rasio Aktivitas