Aktivitas Belajar KAJIAN TEORI

3 Faktor masyarakat terdiri dari kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

2.2 Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar merupakan hal yang sangat penting bagi siswa, karena memberikan kesempatan kepada siswa untuk bersentuhan dengan objek yang sedang dipelajari seluas mungkin, dengan demikian proses kontruksi pengetahuan yang terjadi akan lebih baik. Menurut Sardiman 2009:100 aktivitas yang dimaksud adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus saling terkait. Kaitan antara keduanya akan membuahkan aktivitas belajar yang optimal. Banyak aktivitas yang dapat dilakukan siswa di sekolah. Beberapa macam aktivitas itu harus diterapkan guru pada saat pembelajaran sedang berlangsung. Dalam proses belajar aktif pengetahuan merupakan pengalaman pribadi yang diorganisasikan dan dibangun melalui proses belajar bukan merupakan pemindahan pengetahuan yang dimiliki guru kepada siswa, sedangkan mengajar merupakan upaya menciptakan lingkungan. Agar siswa dapat memperoleh pengetahuan melalui keterlibatan secara aktif dalam kegiatan belajar. Untuk itu guru harus memotivasi siswa pada saat pembelajaran berlangsung, dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator pada saat pembelajaran.

2.2.1 Klasifikasi Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar banyak macamnya, menurut Paul B.Diedric dalam Hamalik, 2008:172-173 membagi kegiatan belajar menjadi 8 kelompok: a. Kegiatan-kegiatan visual: membaca, melihat, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain bekerja, atau bermain. b. Kegiatan-kegiatan lisan: mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi. c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan: mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu instrumen perminan musik, mendengarkan siaran radio. d. Kegiatan-kegiatan menulis: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, mengisi angket. e. Kegiatan-kegiatan menggambar: menggambar, membuat grafik, diagram, peta, pola. f. Kegiatan-kegiatan metrik: melakukan percobaan, memilih alat-alat, melakukan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, membuat keputusan. g. Kegiatan-kegiatan mental: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan-hubungan, membuat keputusan. h. Keputusan-keputusan emosional: minat, membedakan, berani, tenang dan sebagainya.

2.2.2 Manfaat Aktivitas dalam Pembelajaran

Menurut Hamalik 2008:175-176 penggunaan asas aktivitas dalam proses pembelajaran memiliki manfaat tertentu antara lain: a. Siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri. b. Berbuat sendiri akan mengembang seluruh aspek pribadi siswa. c. Memupuk kerja sama yang harmonis dikalagan para siswa yang gilirannya dapat memperlancar kerja kelompok. d. Siswa belajar dan bekerja berdasarkan minat dan ketrampilan mengajar sendiri, sehingga sangat bermanfaat dalam rangka pelayanan perbedaan individual. e. Memupuk disiplin belajar dan suasana belajar yang demokratis dan kekeluargaan, musyawarah mufakat. f. Membina dan memupuk kerja sama antar sekolah dan masyarakat, dan hubungan antar guru dan orang tua siswa, yang bermanfaat dalam pendidikan. g. Pembelajaran dan belajar dilaksanakan secara realistik dan kongkrit sehingga mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan terjadinya verbalisme. h. Pembelajaran dan belajar menjadi hidup sebagaimana halnya kehidupan dalam masyarakat yang penuh dinamika.

2.2.3 Upaya Pelaksanaan Aktivitas dalam Pembelajaran

Asas aktivitas dapat diterapkan dalam semua kegiatan dan proses pembelajaran. Untuk memudahkan guru dalam melaksanakan asas ini dipilih tiga alternatif pendayagunaan saja, yaitu: Pertama, pelaksanaan aktivitas pemebelajaran dalam kelas. Asas aktivitas dapat dilaksanakan dalam setiap kegiatan tatap muka dalam kelas yang terstruktur, baik dalam bentuk komunikasi langsung, kegiatan kelompok, kegiatan kelompok kecil, belajar independen. Kedua, pelaksanaan pembelajaran sekolah masyarakat. Dalam pelaksanaan pembelajaran dilakukan dalam bentuk membawa kelas ke dalam masyarakat, melalui metode karya wisata, survei, kerja pengalaman, pelayanan masyarakat, berkemah, berproyek dan sebagainya. Ketiga, pelaksanaan aktivitas pembelajaran dengan pendekatan cara belajar siswa aktif. Pembelajaran dilaksanakan dengan titik berat pada aktivitas siswa dan guru bertindak sebagai fasilitator dan narasumber, yang memberikan kemudahan bagi siswa untuk belajar Hamalik, 2008:176.

2.3 Pembelajaran Kontekstual

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendekatan KOntekstual Strategi REACT Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

0 5 170

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA KOMPETENSI DASAR LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN JASA (STUDI KASUS PADA SISWA SMK CUT NYA’ DIEN KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2012 2013)

0 17 192

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGATERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DAN KEUANGAN SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK PALEBON SEMARANG TAHUN AJARAN 2014 2015

1 11 109

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN STRATEGI REACT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII AK SMK PANCA BUDI 2 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 1 29

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI REACT UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI-AK DI SMK KRAKATAU MEDAN T.P 2012/2013.

0 2 24

HUBUNGAN RUTINITAS BELAJAR DAN NILAI BELAJAR DASAR-DASAR AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN HASIL BELAJAR PRAKTIK AKUNTANSI SISWA KELAS X BIDANG KEAHLIAN AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN 2007-2008.

0 0 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Numbered Heads Together Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X AK 2 SMK Negeri 1 Banyudono Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 15

Pengembangan pembelajaran multimedia interaktif untuk mata pelajaran akuntansi kelas x smk pada kompetensi dasar menyusun laporan keuangan perusahaan jasa.

0 5 256

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN TAHAP-TAHAP PROSES PENCATATAN TRANSAKSI PERUSAHAAN JASA SISWA KELAS X AK 2 SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA TAHUN

3 31 176

ANALISIS PEMANFAATAN MEDIA WALLCHART DALAM PENINGKATAN PEMAHAMAN KOMPETENSI AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA SISWA KELAS X KEUANGAN SMK NEGERI 1 BANTUL TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 2 14