47
BAB III METODE PENELITIAN
3. Setting dan Subyek Penelitian
3.1 Setting Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Palebon Semarang yang beralamatkan di Jln. Palebon Raya No.30 Semarang.
3.2 Subyek Penelitian
1. Siswa Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling sampel
bertujuan dipilih siswa kelas X AK 1 SMK Palebon Semarang yang terdiri dari 48 siswa, karena siswa kelas X AK 1 memiliki nilai rata-rata
mata pelajaran pengantar keuangan dan akuntansi paling rendah dan juga aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yang kurang dibanding kelas
lain. Sehingga akan ditingkatkan hasil belajarnya dan keaktifan siswanya melalui penerapan strategi REACT dengan setting TSTS.
2. Guru Guru dalam hal ini adalah guru mata pelajaran akuntansi di kelas X AK 1
yaitu Ibu Sri Darwati. 3. Peneliti
Peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran akuntansi untuk meranang dan melaksanakan PTK.
3.3 Sumber Data dan Jenis Data
3.3.1 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa kelas X AK 1 SMK Palebon Semarang Tahun Pelajaran 2013 2014, guru mapel serta
lingkungan yang mendukung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
3.3.2 Jenis Data
Ada 2 jenis data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti yaitu: 1. Data kuantitatif, berupa hasil tes siswa yang digunakan untuk mengetahui
kondisi awal untuk kemampuan kogniif, nilai tes dan ketuntasan belajar siswa.
2. Data kualitatif, berupa lembar pengamatan. Data ini digunakan untuk mengetahui aktivitas guru dan keaktifan siswa selama jalannya penelitian
tindakan kelas.
3.4 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penellitian tindakan kelas Classrom Action Research. Menurut Arikunto 2008:3 penelitian tindakan kelas adalah suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan , yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Penelitian didesain
dalam kolaborasi, pihak yang melakukan tindakan adalah guru itu sendiri, sedangkan peneliti sebagai observer. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini
dibatasi waktu yang ditentukan maka penelitian tersebut dianggap tidak berhasil atau dengan kata lain metode yang digunakan dalam penelitian ini tidak cocok
dengan materi dan kelas tersebut.
Penelitian tindakan kelas ini terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan tindakan, observasi dan refleksi, yang menunjukan sebuah siklus. Penelitian ini
terdiri dari dua siklus. Pelaksanaanya secara garis besar dijelaskan dalam bagan skema berikut :
Gambar 3.1 Bagan Skema Pelaksanaan penelitian Tindakan Kelas
Sumber : Arikunto, 2008:16
3.5 Prosedur Penelitian