Kajian KAJIAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KAJIAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1 Kajian

Hasil akhir dari kegiatan penelitian pengembangan ini adalah produk permainan tradisional benteng kaldera untuk pembelajaran penjasorkes kelas VII SMP Negeri 1 Adiwerna Kabupaten Tegal. Berdasarkan analisis hasil penelitian dalam skripsi ini, maka didapat beberapa kajian yang mempengaruhi kelayakan permainan ini. Beberapa faktor yang menjadikan model pembelajaran permainan tradisional benteng kaldera dapat diterima dan layak digunakan dalam proses pembelajaran yaitu menurut Samsudin 2008: 3, salah satu tujuan pendidikan jasmani adalah mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri, dan demokratis melalui aktivitas jasmani. Dalam permainan tradisional benteng kaldera ini mengandung sebuah tujuan pendidikan jasmani, diantaranya mengembangkan sikap sportif, jujur, kerjasama, bertanggung jawab dan disiplin. Menurut Yoyo Bahagia dan Adang Suherman 2000: 15, salah satu keuntungan pengembangan permainan dan olahraga adalah bahwa aktivitas jasmani memberi peluang untuk mendapatkan kesenangan, menyatakan diri sendiri dan berkomunikasi. Dari segi psikologis siswa, permainan ini memberikan rasa senang dan gembira serta siswa dituntut untuk berkomunikasi dengan siswa yang lain. Selain itu, faktor yang menjadikan permainan tradisional benteng kaldera layak digunakan dalam proses pembelajaran sebagai berikut: 1. Dari segi peralatan, peralatan yang digunakan dalam permainan tradisional ini merupakan peralatan yang mudah diperoleh, antara lain: kaleng susu, bendera dan bola. 2. Dari segi lapangan, lapangan yang digunakan dalam permainan tradisional benteng kaldera ini merupakan lapangan yang luas dengan ukuran lapangan bola voli, namun lapangan permainan tersebut juga dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah serta jumlah siswa. 3. Dari segi peraturan adalah permainan tradisional benteng kaldera ini memiliki peraturan permainan yang mudah, sehingga permainan ini dapat dilakukan oleh siswa putra maupun putri. 4. Dari segi permainan, permainan tradisional benteng kaldera memiliki teknik yang mudah dalam melakukan permainan tradisional ini. Dibutuhkan sebuah teknik berlari, melempar dan menangkap. 5. Dari segi keefektifan gerak adalah permainan tradisional benteng kaldera ini dapat dilakukan di tempat yang terbuka dimana saja dan memberikan aktivitas gerak yang luas untuk siswa.

5.2 Implikasi

Dokumen yang terkait

MODEL PEMBELAJARAN SEPAK BOLA MELALUI PERMAINAN TAGOL DALAM PENJASORKES KELAS VIII SMP NEGERI 1 KANDEMAN KABUPATEN BATANG TAHUN 2014

0 21 135

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN SEPAK BOLA GOBOSO UNTUK PEMBELAJARAN PENJASORKES SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KEBASEN KABUPATEN BANYUMASTAHUN 2015

0 63 160

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL BOYAN MEMBANGUN INDONESIA UNTUK PEMBELAJARAN PENJASORKES BAGI SISWA KELAS V SDN PANGGUNG 5 KOTA TEGAL

0 5 125

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN “TEMBAK KALENG” SEBAGAI ALTERNATIF VARIASI PERMAINAN BOLA KECIL DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PATEBON KABUPATEN KENDAL TAHUN 2012

2 26 123

MODEL PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BOLABASKET MELALUI PERMAINAN LUMBA JARING BAGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TALANG KABUPATEN TEGAL TAHUN 2015

1 6 145

(ABSTRAK) SURVEI PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA GURU MATA PELAJARAN PENJASORKES DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL TAHUN 2008/2009.

0 0 2

Survei Persepsi Guru Non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Mata Pelajaran Penjasorkes di SMP Negeri Se- Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal tahun 2008/2009.

0 0 115

pengembangan model pembelajaran berbasis permainan tradisional

2 17 11

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BOTTLE SHOOT PADA PERMAINAN BOLA BESAR UNTUK SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 SAMPANG KECAMATAN SAMPANG KABUPATEN CILACAP TAHUN 2016 -

0 0 75

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN SRD (SPIDER RUN DANCE) DALAM PEMBELAJARAN KEBUGARAN JASMANI BAGI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 DUKUHTURI KABUPATEN TEGAL -

0 0 85