Gambar 2.5 Bola Kasti Sumber:
www.google.com
Gambar 2.6 Bola dari Plastik Sumber: www.google.com
2.2 Kerangka Berfikir
Pendidikan jasmani merupakan pendidikan melalui aktivitas fisik yang berfungsi untuk mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Pendidikan jasmani dapat memberikan kesempatan siswa untuk terlibat langsung dalam pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani. Proses pendidikan jasmani
dapat dilakukan melalui aktivitas jasmani, permainan dan olahraga yang dipilih untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Macam-macam permainan yang dapat
digunakan dalam pendidikan jasmani, salahsatunya adalah permainan tradisional.
Permainan tradisional belakangan ini mulai menghilang karena masyarakat beranggapan bahwa jaman sudah modern sehingga terlupakan oleh bentuk
permainan dengan teknologi yang modern. Kurangnya minat siswa terhadap permainan tradisional perlu diperhatikan karena permainan tradisional
mengandung sebuah aktivitas jasmani. Permainan tradisional juga dapat memberikan sebuah permainan yang mudah, menyenangkan dan kompetitif.
Permainan tradisioal belum digunakan dalam pembelajaran penjasorkes di sekolah menengah pertama sehingga tidak menimbulkan minat siswa terhadap
permainan tradisional. Perlu adanya modifikasi permainan tradisional agar permainan tradisional tersebut dapat digunakan dalam pembelajaran
penjasorkes di sekolah. Dengan diajarkannya permainan tradisional di sekolah secara tidak langsung
ikut melestarikan warisan budaya yang berkaitan dengan permainan tradisional. Sekolah merupakan tempat yang sangat tepat dalam upaya melestarikan
permainan tradisional karena sekolah memiliki sarana dan prasarana yang menunjang. Dengan adanya lapangan, siswa dan guru di sekolah dapat
memberikan permainan tadisional di dalamnya. Modifikasi
terhadap permainan
tradisional perlu
dilakukan untuk
menyesuaikan karakteristik dan kebutuhan siswa dengan permainan tradisional tersebut. Sehingga permainan tradisional dapat diajarkan di dalam pembelajaran
penjasorkes. Salah satu modifikasi permainan tradisional yaitu pengembangan permainan tradisional benteng kaldera.
Pengembangan permainan tradisional benteng kaldera memanfaatkan lapangan yang ada di sekolah dan peralatan-peralatan yang mudah didapatkan.
Teknik dasar yang digunakan dalam permainan ini merupakan teknik yang mudah namun dapat meningkatkan kebugaran jasmani. Selain itu, peraturan
yang diterapkan dalam permainan ini sangat mudah. Melalui model pengembangan permainan tradisional benteng kaldera ini
memberikan sebuah permainan yang sederhana, namun dapat membawa suasana pembelajaran yang kompetitif dan menyenangkan.
34
BAB III METODE PENGEMBANGAN
3.1 Model Pengembangan
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan menghasilkan produk berupa model pembelajaran penjasorkes melalui
permainan tradisional benteng kaldera. Penelitian dan pengembangan biasanya disebut pengembangan berbasis penelitian research-based development
merupakan jenis penelitian yang sedang meningkat penggunaanya dalam pemecahan masalah praktis dalam dunia penelitian, utamanya penelitian
pendidikan dan pembelajaran. Menurut Borg dan Gall dalam Sugiyono 2010:9, Penelitian dan
pengembangan merupakan metode yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan
pembelajaran. Produk yang dihasilkan dalam bidang pendidikan melalui penelitian dan
pengembangan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan. Produk-produk pendidikan misalnya kurikulum yang spesifik untuk keperluan
pendidikan tertentu, metode mengajar, media pendidikan, buku ajar, modul, kompetensi tenaga kependidikan, sistem evaluasi, model uji kompetensi. Hasil
akhir dari kegiatan penelitian dan pengembangan adalah berupa desain produk baru, yang lengkap dengan spesifikasinya Soegiono, 2010 :407-412.
Penelitian pengembangan mengembangkan permainan tradisional boy- boyan dan benteng dengan kondisi lapangan yang tersedia. Penelitian juga