Perumusan Masalah Tujuan Pengembangan Spesifikasi Produk

aktivitas jasmani, permainan, olahraga yang dipilih untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru penjasorkes SMP Negeri 1 Adiwerna dapat disimpulkan bahwa permainan tradisional belum diajarkan di sekolah. Siswa belum pernah melakukan permainan tradisional dalam mengikuti pembelajaran karena guru penjasorkes belum melakukan modifikasi terhadap permainan tradisional. Permainan yang diberikan di sekolah secara umum hanya memberikan materi olahraga prestasi dimana terdapat beberapa anak yang belum mampu mengikuti pembelajaran penjasorkes dengan baik. Dari beberapa permasalahan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan memberikan modifikasi serta pengembangan dari permainan bentengan dan boy-boyan untuk siswa kelas VII SMP Negeri 1 Adiwerna dengan judul penelitian “Pengembangan Model Permainan Tradisional Benteng Kaldera untuk Pembelajaran Penjasorkes Kelas VII SMP Negeri 1 Adiwerna Kabupaten Tegal ”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka perumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana pengembangan permainan tradisional benteng kaldera digunakan untuk pembelajaran Penjasorkes kelas VII SMP Negeri 1 Adiwerna?.

1.3 Tujuan Pengembangan

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk permainan tradisional benteng kaldera untuk pembelajaran penjasorkes kelas VII SMP Negeri 1 Adiwerna.

1.4 Manfaat Pengembangan

Manfaat yang diperoleh dari kegiatan penelitian ini adalah:

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Memberikan deskripsi mengenai permainan Benteng Kaldera sebagai media pembelajaran penjasorkes. 2. Memberikan kontribusi dalam bidang penelitian utnuk mengembangkan permainan tradisional dalam permainan tradisional benteng kaldera.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi peniliti, peniliti secara langsung dapat menambah pengetahuanwawasan dan pengalaman, baik personal maupun sosial sebagai implikasi dari penelitian ini. 2. Bagi guru terutama guru-guru pendidikan jasmani, hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu media pembelajaran penjasorkes bagi guru penjas dalam rangka mengomptimalkan pengajaran penjasorkes di masing-masing sekolah. 3. Bagi siswa, menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga meningkatkan minat dan keaktifan siswa untuk melakukan aktifitas jasmani dalam mengikuti pembelajaran penjasorkes. 4. Bagi sekolah, sebagai informasidata yang dapat dijadikan bahan referensi dalam pengambilan kebijakanprogram, dalam upayanya membentuk karakter berbudi luhur pada siswa.

1.5 Spesifikasi Produk

Produk yang diharapkan akan berhasil melalui penelitian pengembangan ini berupa model pembelajaran penjasorkes melalui permainan tradisional benteng kaldera yang mengandalkan sebuah teknik berlari dengan kecepatan dan kelincahan serta melempar dan menangkap dengan ketepatan. Terdapat komponen-komponen kebugaran jasmani dan nilai-nilai sosial yang terkandung dalam permainan tradisional ini. Permainan tradisional ini membutuhkan sebuah kerjasama, strategi, kejujuran, dan sportifitas. Permainan tradisional ini mampu mengembangkan aspek kognitif, aspek afektif, aspek psikomotorik, dan aspek fisik. Pada saat mengikuti permainan ini, semua pemain dituntut harus selalu aktif bergerak dalam mengikuti permainan tradisional benteng kaldera. Permainan tradisional benteng kaldera menggunakan peralatan yang mudah diperoleh, karena permainan ini menggunakan kaleng susu, bendera dan bola. Peralatan yang mudah didapat akan memudahkan dalam melakukan permainan tradisional benteng kaldera ini. Permainan tradisional benteng kaldera ini merupakan sebuah modifikasi dari permainan tradisional boy-boyan dan benteng. Ukuran lapangan dapat disesuaikan dengan luas halaman sekolah dan jumlah siswa yang ada. Peraturan yang diterapkan dalam permainan tradisional ini merupakan peraturan yang sederhana dan mudah diikuti oleh semua pemain. Teknik yang digunakan dalam permainan tradisional merupakan sebuah teknik yang mudah dilakukan, hanya dibutuhkan sebuah kecepatan dalam berlari, kelincahan dalam menghindar serta ketepatan dalam melempar dan menangkap. Selain itu, permainan tradisional benteng kaldera ini membutuhkan sebuah kerjasama dan strategi dalam bermain guna mendapatkan poin sebanyak-banyaknya. Permainan tradisional benteng kaldera merupakan sebuah permainan yang mudah dilakukan namun memberikan suasana yang menyenangkan, menegangkan dan kompetitif. Permainan tradisional ini juga memiliki peraturan yang mudah untuk diterapkan. Sehingga mampu meningkatkan semangat dan daya juang yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran penjasorkes.

1.6 Pentingnya Pengembangan

Dokumen yang terkait

MODEL PEMBELAJARAN SEPAK BOLA MELALUI PERMAINAN TAGOL DALAM PENJASORKES KELAS VIII SMP NEGERI 1 KANDEMAN KABUPATEN BATANG TAHUN 2014

0 21 135

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN SEPAK BOLA GOBOSO UNTUK PEMBELAJARAN PENJASORKES SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KEBASEN KABUPATEN BANYUMASTAHUN 2015

0 63 160

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL BOYAN MEMBANGUN INDONESIA UNTUK PEMBELAJARAN PENJASORKES BAGI SISWA KELAS V SDN PANGGUNG 5 KOTA TEGAL

0 5 125

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN “TEMBAK KALENG” SEBAGAI ALTERNATIF VARIASI PERMAINAN BOLA KECIL DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PATEBON KABUPATEN KENDAL TAHUN 2012

2 26 123

MODEL PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BOLABASKET MELALUI PERMAINAN LUMBA JARING BAGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TALANG KABUPATEN TEGAL TAHUN 2015

1 6 145

(ABSTRAK) SURVEI PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA GURU MATA PELAJARAN PENJASORKES DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL TAHUN 2008/2009.

0 0 2

Survei Persepsi Guru Non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Mata Pelajaran Penjasorkes di SMP Negeri Se- Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal tahun 2008/2009.

0 0 115

pengembangan model pembelajaran berbasis permainan tradisional

2 17 11

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BOTTLE SHOOT PADA PERMAINAN BOLA BESAR UNTUK SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 SAMPANG KECAMATAN SAMPANG KABUPATEN CILACAP TAHUN 2016 -

0 0 75

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN SRD (SPIDER RUN DANCE) DALAM PEMBELAJARAN KEBUGARAN JASMANI BAGI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 DUKUHTURI KABUPATEN TEGAL -

0 0 85