Belajar Gerak Kemampuan Motorik Domain Psikomotor

fair play, kesenangan atau kegembiraan. Pembelajaran konsep gerak afeksi tidak hanya menekankan pada aspek psikomotoriknya akan tetapi juga aspek afektifnya Rusli Lutan dan Adang Suherman, 2000:60-63.

2.1.2.2 Belajar Gerak

Menurut Amung Ma‟mun 2000:3, belajar gerak merupakan studi tentang proses keterlibatan dalam memperoleh dan menyempurnakan keterampilan gerak motor skill. Keterampilan gerak sangat terkait dengan latian dan pengalaman individu yang bersangkutan. Belajar gerak khusus dipengaruhi oleh berbagai bentuk latian, pengalaman atau situasi belajar gerak pada manusia. Ada tiga tahapan belajar gerak motor learning yaitu: 1 tahapan verbal kognitif, 2 tahapan gerak dan 3 tahapan otomatisasi. Pembelajaran gerak pada umumnya memiliki harapan dengan munculnya hasil tertentu, hasil tersebut biasanya adalah berupa penguasaan keterampilan. Keterampilan siswa yang tergambar dalam kemampuannya menyelesaikan tugas gerak tertentu akan terlihat mutunya dari seberapa jauh siswa tersebut mampu menampilkan tugas yang diberikan dengan tingkat keberhasilan tertentu. Semakin tinggi tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas gerak tersebut maka semakin baik keterampilan siswa terse but Amung Ma‟mun 2000:57.

2.1.2.3 Kemampuan Motorik

Kemampuan motorik sering juaga disebut gerak umum general motor ability. Kemampuan gerak itu merupakan kemampuan seseorang dalam melakukan tugas gerak yang spesifik yang agak luas terhadap keterampilan motorik motor skill yang banyak. Kemampuan motorik dalam berolahraga biasanya juga akan memberi pengaruh kepada gerak dan sikap gerak sehari-hari. Kemampauan motorik akan didasari oleh gerak dasar yang baik. Adapun gerak dasar itu adalah, kekuatan otot, kelentukan otot, daya tahan otot setempat dan daya tahan kardiovaskuler. Sukintaka, 1992:16.

2.1.2.4 Domain Psikomotor

Domain psikomotor adalah salah satu domain tujuan pendidikan yang berkenaan dengan gerakan dan control gerakan tubuh. Aktivitas psikomotor terutama berorientasi pada gerak tubuh dan menekankan pada respon-respon fisik yang dapat dilihat atau perilaku gerak tubuh. Pengklasifikasiannya didasarkan pada perilaku gerak tubuh yang bisa dilakukan oleh individu serta unsur-unsur kemampuan fisik yang terlibat dalam perilaku gerak tubuh. Pengklasifikasian menurut Anita J. Harrow berbentuk urutan perilaku gerak mulai dari yang sederhana ke yang makin kompleks, atau mulai dari yang levelnya rendah ke yang levelnya tinggi Sugiyanto, 2008:7.13.

2.1.3 Pendidikan Jasmani

Dokumen yang terkait

MODEL PEMBELAJARAN SEPAK BOLA MELALUI PERMAINAN TAGOL DALAM PENJASORKES KELAS VIII SMP NEGERI 1 KANDEMAN KABUPATEN BATANG TAHUN 2014

0 21 135

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN SEPAK BOLA GOBOSO UNTUK PEMBELAJARAN PENJASORKES SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KEBASEN KABUPATEN BANYUMASTAHUN 2015

0 63 160

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL BOYAN MEMBANGUN INDONESIA UNTUK PEMBELAJARAN PENJASORKES BAGI SISWA KELAS V SDN PANGGUNG 5 KOTA TEGAL

0 5 125

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN “TEMBAK KALENG” SEBAGAI ALTERNATIF VARIASI PERMAINAN BOLA KECIL DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PATEBON KABUPATEN KENDAL TAHUN 2012

2 26 123

MODEL PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BOLABASKET MELALUI PERMAINAN LUMBA JARING BAGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TALANG KABUPATEN TEGAL TAHUN 2015

1 6 145

(ABSTRAK) SURVEI PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA GURU MATA PELAJARAN PENJASORKES DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL TAHUN 2008/2009.

0 0 2

Survei Persepsi Guru Non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Mata Pelajaran Penjasorkes di SMP Negeri Se- Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal tahun 2008/2009.

0 0 115

pengembangan model pembelajaran berbasis permainan tradisional

2 17 11

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BOTTLE SHOOT PADA PERMAINAN BOLA BESAR UNTUK SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 SAMPANG KECAMATAN SAMPANG KABUPATEN CILACAP TAHUN 2016 -

0 0 75

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN SRD (SPIDER RUN DANCE) DALAM PEMBELAJARAN KEBUGARAN JASMANI BAGI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 DUKUHTURI KABUPATEN TEGAL -

0 0 85