Lokasi Penelitian Fokus Penelitian Validitas Data

No.10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah, Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional No.3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1997.

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian sebagai sasaran yang sangat membantu untuk menentukan data yang diambil, sehingga lokasi sangat menunjang untuk dapat memberikan informasi yang valid. Lokasi yang dijadikan obyek penelitian oleh penulis yaitu Kantor Pertanahan Kabupaten Sukoharjo di Jalan Jendral Sudirman No: 310 Sukoharjo.

3.4 Fokus Penelitian

Fokus pada dasarnya merupakan masalah yang membingungkan akibat adanya kaitan dua atau lebih faktor. Faktor dalam hal ini dapat berupa konsep, data empiris, pengalaman, atau unsur lain yang apabila ditempatkan secara berkaitan akan menimbulkan persoalan Moleong: 2002: 237. Fokus penelitian dalam hal ini dapat disartikan sebagai apa yang menjadi pusat perhatian dalam penelitian yaitu pokok permasalahan. Fokus dalam penelitian ini adalah : 1. Faktor-faktor yang menyebabkan diterbikatnya kepemilikan sertipikat ganda hak atas tanah oleh Kantor Pertanahan dalam kasus Putusan Nomor: 82G2009PTUN.Smg. 2. Perlindungan hukum terhadap pemegang hak atas tanah bilamana terdapat penerbitan sertipikat ganda dalam kasus Putusan Nomor: 82G2009PTUN.Smg.

3.5 Sumber Data Penelitian

Sumber data dalam penelitian adalah sumber subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder, merupakan data-data yang diperoleh peneliti dari penelitian analisis, kepustakaan berdasarkan aturan-aturan yang berlaku mengenai hal terkait dan juga dokumentasi., yang merupakan hasil penelitian dan hasil olahan orang lain yang sudah tersedia, buku-buku dan dokumentasi yang biasanya disediakan dari berbagai sumber seperti perpustakaan maupun milik pribadi peneliti Suharsimi, 2010: 129.

3.5.1 Sumber Data Primer

Data primer diperoleh langsung dari sumber pertama, yakni perilaku warga masyarakat, melalui penelitian. Sumber data ini diperoleh peneliti melalui observasi langsung atau pengamatan dengan cara melakukan wawancara terhadap informan. Informan merupakan orang yang menjadi sumber informasi untuk pengumpulan data penelitian. Sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh peneliti melalui kegiatan wawancara langsung kepada petugas Kantor Pertanahan Kabupaten Sukoharjo sebanyak 4 orang yaitu Bambang Sri Raharjo selaku Kepala Sub Pendaftaran Pertanahan, Siswandi selaku Kasubsi Sengketa dan konflik Pertanahan, Purwanto selaku Kepala Sub Seksi Perkara Pertanahan, Elly Aguswati selaku Kepala Seksi, Konflik dan Perkara. Dari kegiatan tersebut akan diperoleh informasi utama yang dibutuhkan dalam penelitian yaitu faktor-faktor apa saja yang menyebabkan diterbikatnya kepemilikan sertipikat ganda hak atas tanah oleh Kantor Pertanahan.

3.5.2 Sumber Data Sekunder

Data sekunder dapat diperoleh antara lain mencakup dokumen-dokumen resmi buku-buku, hasil-hasil penelitian yang berwujud laporan, buku harian dan seterusnya. Dalam penelitian ini sumber data sekunder diperoleh dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier. 1 Bahan-bahan primer Penelitian ini menggunakan bahan-bahan hukum primer berupa peraturan perundang-undangan yang terdiri dari: a. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata b. Undang-Undang No.5 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria UUPA c. Undang-Undang No.4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah d. Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1997 jo Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah e. Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional No.3 Tahun1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1997. 2 Bahan hukum sekunder Penelitian ini juga menggunakan bahan hukum sekunder berupa tulisan- tulisan para ahli dibidang hukum dalam bentuk karya ilmiah, buku teks, hasil penelitian, jurnal, majalah-majalah dan artikel-artikel yang berhubungan dengan masalah sertipikat ganda. 3 Data Tersier yaitu sumber atau bahan-bahan yang termuat dalam kamus- kamus hukum, ensiklopedi, bibliografi, berbagai terbitan yang memuat indeks hukum dan semacamnya. Sumber data ini merupakan sumber data yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap data primer dan sekunder.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan suatu proses dimana peneliti mencari data dan informasi yang dibutuhkan guna menunjang penelitian yang akan dikerjakan. Kegiatan pengumpulan data ini penting sekali karena bertujuan mencari data dari berbagai sumber yang dianggap berkompeten untuk menunjang hasil penelitian yang dikehendaki dan menghasilkan data yang valid, akurat serta dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Untuk itu maka diperlukan penyusunan instrumen pengumpulan data yang tepat dan sesuai dengan teknik pengumpulan data yang digunakan.

3.6.1 Wawancara

Wawancara merupakan suatu teknik untuk melalukan percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak yakni pewawancara, pihak ini yang telah mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai, pihak ini yang memberi jawaban atas pertanyaan itu. Pelaksanaan teknik wawancara dibagi dalam dua golongan besar antara lain: 1. Wawancara berencana, sebelum melakukan wawancara sudah mempersiapkan daftar pertanyaan kuesioner yang lengkap dan teratur. Dalam hal ini pertanyaan yang telah disusun oleh pewawancara hanya dibacakan dan pokok pembicaraan tidak boleh menyimpang dari yang sudah ditentukan. 2. Wawancara tidak berencana, dalam wawancara tidak berarti peneliti tidak mempersiapkan dulu pertanyaan yang akan diajukan tetapi peneliti tidak terlampau terikat pada aturan-aturan yang ketat. Dengan pedoman wawancara sebagai alatnya yang memuat pokok-pokok yang ditanyakan. Pedoman wawancara ini diperlukan untuk menghindari keadaan kehabisan pertanyaan Ashshofa, 1996: 96 Penelitian ini akan menggunakan teknik wawancara berencana, dimana peneliti membuat pedoman wawancara secara garis besarnya saja sehingga pertanyaan dapat meluas dan mendalam pada saat proses wawancara berlangsung. Wawancara tersebut digunakan untuk memperoleh informasi tentang faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya sertipikat ganda. Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara kepada petugas Kantor Pertanahan Kabupaten Sukoharjo sebanyak 4 orang yaitu Bambang Sri Raharjo selaku Kepala Sub Pendaftaran Pertanahan, Siswandi Kasubsi Sengketa dan Konflik Pertanahan, Purwanto selaku Kepala Sub Seksi Perkara Pertanahan, Elly Aguswati selaku Kepala Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara.

3.6.2 Dokumentasi

Studi Dokumen merupakan suatu alat pengumpulan data yang dilakukan melalui data tertulis dengan mempergunakan content analysis. Teknik dokumentasi tersebut dilakukan dengan cara mencatat dokumen atau arsip-arsip yang mempunyai keterkaitan dan dibutuhkan pada penelitian ini serta untuk dapat mencocokan dan melengkapi studi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Sehingga peneliti dapat mendalami permasalahan yang sedang diteliti serta data yang akurat bisa didapatkan. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mencari data guna melengkapi dan memperkuat data yang diperoleh melalui wawancara yaitu dokumen Putusan Nomor: 82G2009PTUN.Smg.

3.7 Validitas Data

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan data. teknik keabsahan data atau biasa disebut validitas data didasarkan pada empat kriteria yaitu kepercayaan, keterlatihan, ketergantungan, dan kepastian Moleong, 2002: 324. Validitas data dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi.yang menggunakan teknik pemeriksaan data dengan memanfaatkan sesuatu yang di luar itu untuk keperluan pengecekan atau membandingkan data. Teknik triangulasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi sumber. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa triangulasi merupakan teknik dari pemeriksaan melalui sumber-sumber lainnya. Triangulasi yang biasa sering digunakan antara lain sebagai berikut: 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara; 2. Membandingkan dengan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi; 3. Membandingkan dengan apa yang dikatakan oleh seseorang sewaktu diteliti dengan sepanjang waktu; 4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan; 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber dan teknik pengumpulan data. Triangulasi sumber dilakukan dengan pengecekan informasi dari tiga sumber utama yaitu Bambang Sri Raharjo selaku Kepala Sub Pendaftaran Pertanahan, Siswandi selaku Kasubsi Sengketa dan Konflik Pertanahan, Purwanto selaku Kepala Sub Seksi Perkara Pertanahan, Elly Aguswati Kepala Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara, sehingga didapatkan informasi yang akurat. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara membandingkan hasil wawancara dengan observasi dan dokumentasi.

3.8 Analisis Data

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Pemegang Saham Minoritas Dalam Perusahaan Joint Venture Studi Penanaman Modal Asing Di Sumatera Utara

0 21 337

Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Sertipikat Hak Atas Tanah Studi Kasus Terhadap Hak Atas Tanah Terdaftar Yang Berpotensi Hapus Di Kota Medan

1 40 208

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI PEROLEHAN SERTIPIKAT HAK MILIK ATAS TANAH KARENA PEROLEHAN SERTIPIKAT HAK MILIK ATAS TANAH KARENA PERALIHAN (JUAL BELI) DALAM MEWUJUDKAN PERLINDUNGAN HUKUM DI KOTA SAMARINDA.

0 3 14

Kepastian Hukum dan Perlindungan Hukum bagi Pemegang Sertipikat Hak Atas Tanah Dihubungkan dengan Gugatan Atas Kepemilikan Tanah.

2 4 32

TANGGUNG JAWAB KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN MADIUN DALAM PENERBITAN SERTIFIKAN HAK ATAS TANAH DAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG HAK ATAS TANAH.

0 1 11

Perlindungan Hukum Bagi Pemilik Hak Atas Tanah dalam Kasus Sertipikat Ganda - Ubaya Repository

0 0 2

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG HAK ATAS TANAH YANG SESUNGGUHNYA DALAM HAL TERDAPAT RINCIK PALSU THE LEGAL PROTECTION FOR REAL LAND RIGHT HOLDER IN CASE OF FORGED RINCIK

0 0 15

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG HAK ATAS TANAH AKIBAT ADANYA PEMECAHAN SERTIPIKAT ( STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR 739 PKPDT2016)

0 1 14

PERLINDUNGAN HUKUM PEMEGANG HAK ATAS TANAH DALAM PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM -

0 1 21

Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Sertifikat Hak Atas Tanah Dalam Hal Terdapat Perbedaan Luas Tanah sebagai Data Fisik Dibandingkan Keadaan Faktual - UNS Institutional Repository

0 0 11