Dalam banyak program implementasi sebuah program perlu dukungan dan koordinasi dari instansi lain. Untuk itu, diperlukan koordinasi dan kerjasama antar
instansi bagi keberhasilan suatu program. 4. Karakteristik Agen Pelaksana
Yang dimaksud dengan karakteristik agen pelaksana adalah mencakup struktur birokrasi, norma-norma, dan pola-pola hubungan yang terjadi dalam birokrasi,
yang semuanya itu akan memengaruhi implementasi itu. 5. Kondisi Sosial, Politik, dan Ekonomi
Variabel ini mencakup sumberdaya ekonomi lingkungan yang dapat mendukung keberhasilan implementasi kebijakan; sejauhmana kelompok-kelompok
kepentingan memberikan dukungan bagi implementasi kebijakan; karakteristik para partisipan, yakni mendukung atau menolak; bagaimana sifat opini publik
yang ada di lingkungan; dan apakah elite politik mendukung implementasi kebijakan.
6. Disposisi Implementor Disposisi implementor ini mencakup tiga hal penting, yakni : a respon
implementor terhadap kebijakan, yang akan memengaruhi kemauannya untuk melaksanakan kebijakan; b kognisi, yakni pemahamannya terhadap kebijakan;
dan c intensitas disposisi implementor, yakni prefensi nilai yang dimiliki oleh para implementor.
II.4 Hak Atas Tanah
Universitas Sumatera Utara
Hak atas tanah adalah hak yang memberi wewenang kepada seseorang yang mempunyai hak untuk mempergunakan atau mengambil manfaat atas tanah
tersebut. Hak atas tanah berbeda dengan hak penggunaan tanah. Ciri khas dari hak atas tanah adalah seseorang yang mempunyai hak atas tanah
berwenang untuk menggunakan atau mengambil manfaat atas tanah yang menjadi hak-haknya. Hak-hak atas tanah yang dimaksud adalah ditentukan dalam pasal 16
jo pasal 53 UUPA : 1 Hak milik
2 Hak guna usaha 3 Hak guna bangunan
4 Hak pakai 5 Hak sewa
6 Hak membuka tanah 7 Hak memunguti hasil hutan
8 Hak-hak lain yang tidak termasuk dalam hak-hak tersebut diatas yang telah ditetapkan oleh undang-undang serta hak-hak yang sifatnya
sementara sebagaimana disebutkan dalam pasal 53. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hak atas tanah adalah hak yang dimiliki oleh
seseorang untuk memanfaatkan dan mengelola tanah yang dimilikinya atau hak menguasai.
II.5 Pendaftaran Tanah
Universitas Sumatera Utara
Pendaftaran tanah merupakan rangkain kegiatan yang terdiri atas Tehupeiory, 2012 :6-7 :
1 Pengumpulan, pengolahan-penyimpanan, dan penyajian data fisik bidang- bidang tanah tertentu;
2 Pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan penyajian data yuridis tertentu;
3 Penerbitan surat tanda bukti haknya; dan 4 Pencatatan perubahan-perubahan pada data fisik dan data yuridis yang
terjadi kemudian. Kegiatan pendaftaran tanah yang akan menghasilkan tanda bukti hak atas tanah
yang disebut dengan sertifikat, merupakan realisasi salah satu tujuan UUPA. Kewajiban untuk melakukan pendaftaran itu, pada prinsipnya dibebankan kepada
pemerintah dan pelaksanaannya dilakukan secara bertahap, daerah demi daerah berdasarkan pertimbangan ketersediaan peta dasar pendaftaraan
II.5.1 Tujuan Pendaftaran Tanah
Tugas untuk melakukan pendaftaran tanah diseluruh Indonesia dibebankan kepada pemerintah yang oleh Pasal 19 ayat 1 UUPA ditentukan bertujuan tunggal yaitu
untuk menjamin kepastian hukum yang bersifat rechscadaster. Rechascadaster artinya untuk kepentingan pendaftaran tanah saja dan hanya mempermasalahkan
haknya apa dan siapa pemiliknya, bukan untuk kepentingan lain seperti perpajakan. Pendaftaran tanah selain berfungsi untuk melindungi si pemilik, juga
berfungsi untuk mengetahui status sebidang tanah, siapa pemiliknya, apa haknya, berapa luasnya, untuk apa dipergunakan.
Universitas Sumatera Utara
Tujuan pendaftaran yang semula menurut Pasal 9 ayat 1 UUPA hanya bertujuan tunggal semata-mata untuk menjamin kepastian hukum, maka berdasarkan Pasal 3
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 dikembangkan tujuan pendaftaran tanah juga meliputi :
a Untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada pemegang hak atas tanah dan hak-hak lain yang terdaftar agar dengan
mudah dapat membuktikan dirinya sebagai pemegang hak yang bersangkutan;
b Untuk menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan termasuk pemerintah agar dengan mudah dapat memperoleh data yang
diperlukan dalam mengadakan perbuatan hukum mengenai bidang-bidang tanah yang sudah terdaftar;
c Untuk terselenggaranya tertib administrasi pertanahan dimana setiap bidang tanah termasuk peralihan, pembebanan dan hapusnya hak atas
tanah wajib daftar.
II.6 Sertifikat Hak Atas Tanah
Secara etimologi sertifikat berasal dari bahasa Belanda “certificat” yang artinya surat bukti atau surat keterangan yang membuktikan tentang sesuatu. Jadi kalau
dikatakan sertifikat tanah adalah surat keterangan yang membuktikan hak seseorang atau sebidang tanah, atau dengan kata lain keadaan tersebut
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa ada seseorang yang memiliki bidang-bidang tanah tertentu dan pemilikan itu mempunyai bukti yang kuat.
Sertifikat hak atas tanah sebagai hasil akhir proses pendaftaran tanah, berisi data fisik keterangan tentang letak, batas, luas bidang tanah, serta bagian bangunan
atau bangunan yang ada diatasnya bila dianggap perlu dan data yuridis keterangan tentang status tanah dan bangunan yang didaftar, pemegang hak atas
tanah, dan hak-hak pihak lain yang diberada diatasnya. Sertifikat memberikan berbagai manfaat, misalnya dapat mengurangi
kemungkinan timbulnya sengketa dengan pihak lain, memperkuat posisi tawar- menawar apabila hak atas tanah diperlukan hak lain untuk kegiatan pembangunan,
serta mempersingkat proses peralihan serta pembebanan hak atas tanah. Keberadaan sertifikat tanah diaktifkan dalam kegiatan ekonomi masyarakat,
sehingga bagi yang menggunakannya telah membantu untuk meningkatkan usaha dalam meningkatkan pendapatan si pemilik tanah sekaligus dapat meningkatkan
tingkat perekonomian secara makro, sebab dia telah mengaktifkan modal yang diberikan oleh bank. Dengan demikian surat tanda bukti hak atau sertifikat tanah
itu dapat berfungsi menciptakan tertib hukum pertanahan serta mengaktifkan kegiatan perekonomian rakyat. Sebab yang namanya sertifikat hak adalah tanda
bukti atas tanah yang telah terdaftar dan didaftar oleh badan resmi yang sah dilakukan oleh Negara atas dasar undang-undang.
II.7 LARASITA Layanan Rakyat Sertifikasi Atas Tanah