BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bangsa Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat yang berjiwa religius, tentunya tidak mengherankan apabila memiliki banyak warisan budaya
keagamaan yang sejak dahulu hingga sekarang masih terjaga dan terpelihara. Salah satu warisan lembaga tradisional keagamaan masayarakat Indonesia yang
mayoritas umat Islam, ialah Pondok Pesantren. Diperkirakan lembaga Pondok Pesantren muncul pada abad ke 9 atau ke 10, dan merupakan lembaga tertua yang
monumental sebagai lembaga warisan tradisi keagamaan umat Islam di masa itu hingga sekarang. Sehingga tidaklah mengherankan apabila Pondok Pesantren
akhirnya menjadi sebuah lembaga yang benar- benar telah mengakar dan dikenal masayarakat Islam di Indonesia.
Pesantren sebagai salah satu lembaga yang telah mengakar pada masyarakat kita dan merupakan asset nasional dalam pembinaan sumber daya
manusia dimasa lalu, pada saat ini pun sangat dituntut peranannya untuk mampu mengantisipasi dan berpartisipasi dalam pengembangan sumber daya manusia
sejalan dengan tuntutan kebutuhan abad modern. Pondok pesantren yang cukup besar jumlahnya dan tersebar di wilayah
pedesaan, menjadikan lembaga ini memiliki posisi yang strategis dalam mengemban peran-peran pengembangna pendidikan maupun social ekonomi bagi
masyarakat sekitarnya. Terlebih lagi dewasa ini pondok pesantren telah
Universitas Sumatera Utara
mengalami berbagai pengembangan internal yang memungkinkan besarnya peluang pondok pesantren untuk berperan sebagai agen pembangunan dalam
rangka menjembatani dan memecahkan persoalan social ekonomi masyarakat pedesaan.
Pondok pesantren adalah salah satu lembaga yang berperan aktif dalam menopang pembangunan nasional terutama dalam bidang pendidikan agama.
Disamping pesantren sebagai lembaga dakwah, pesantren juga mempunyai peran besar dalam pembinaan masyarakat. Sehingga tidak berlebihan apabila dikatakan
bahwa pondok pesantren mewakili dua peran sekaligus, yaitu pengembangan pendidikan dan peran pemberdayaan masyarakat Zuhri, 1999: 3.
Peran sebagai pengembangan pendidikan dilihat dari misi utama pondik pesantren, yaitu untuk menyebarluaskan ajaran dan universalitas islam ke seluruh
pelosok nusantara. Peran tersebut dalam konteks sekarang ini telah menempatkan lembaga pesantren sebagai penerjemah dan penyebar ajaran Islam di tengah
kehidupan masyarakat. Sedangkan peran sebagai pemberdayaan masyarakat dilihat dari transformasi nilai yang ditawarkannya. Dalam hal ini segenap potensi
pondok pesantren telah berhasil membawa perubahan serta transformasi kehidupan masyarakat yang beriman dan menuju pada kesejahteraan masyarakat.
Cakupan kegiatan pondok pesantren semakin luas dan mendalam, kegiatan tidak lagi terbatas pada pendidikan agama, dakwah, pembinaan umat dan kegiatan
social lainnya, tetapi juga telah merambah pada kegiatan ekonomi. Azra dalam Madjid mengatakan pada saat ini pondok pesantren telah
menjadi alternative pembangunan yang berpusat pada masyarakat people
Universitas Sumatera Utara
centered development dan sekaligus sebagai pusat pengembangan pembangunan yang berorientasi pada nilai value oriented development. Aktivitas pondok
pesantren dalam bidang ekonomi cukup membanggakan dalam upaya pemberdayaan masyarakat terutama di wilayah pedesaan. Aktivitas-aktivitas
vocational yang telah dilakukan pondok pesantern dalam memacu pertumbuhan dan perkembangan ekonomi masyarakat di pedesaan sangat menonjil. Satu hal
yang paling pokok tampak dalam bidang kemampuan merangsang masyarakat dalam membuka lapangan kerja bukan mencari kerja Madjid, 1997; 14.
Yayasan Bustanul Ulum merupakan sebuah lembaga pondok pesantren yang berfungsi sebagai lembaga pendidikan Islam juga memiliki peran sebagai
motor penggerak pembangunan dan perubahan masyarakat. Aktifitas nyata dari Yayasan Bustanul Ulum tersebut dalam memberdayakan kehidupan masyarakat
Desa Alue Pineung dapat dilihat dari kemampuannya dalam kegiatan vocational yang bertujuan menggali, merangsang, dan meningkatkan sosial ekonomi
masyarakat. Pengembangan usaha produktif serta mengupayakan kesempatan bagi masyarakat Desa Alue Pineung memperoleh kehidupan yang layak dengan
pemanfaatan sumber daya yang ada. Masyarakat Desa Alue Pineung rata-rata mata pencahariannya adalah
petani, pembersih, dan buruh cuci santri dari Yayasan Bustanul Ulum. Dengan demikian Yayasan Bustanul Ulum menjadi suatu jawaban untuk menjawab
kebutuhan masyarakat Desa Alue Pineung. Kedua potensi diatas selanjutnya melahirkan peluang kerjasama antara Yayasan Bustanul Ulum dengan masyarakat
Desa Alue Pineung yang bersifat saling membutuhkan. Tujuannya adalah untuk
Universitas Sumatera Utara
membantu perekonomian masyarakat Desa Alue Pineung serta menciptakan
lapangan kerja bagi masyarakat tersebut.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti ingin lebih meneliti bagaimana keterlibatan Yayasan Bustanul Ulum dalam pemberdayaan masyarakat Desa Alue
Pineung. Atas dasar inilah, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian yang berjudul: “Keterlibatan Yayasan Dayah Bustanul Ulum dalam Pemberdayaan
Masyarakat Desa Alue Pineung Kecamatan Langsa Timur Kabupaten Aceh Timur”.
1.2 Perumusan Masalah