BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1 Latar Belakang Yayasan Dayah Bustanul Ulum
Aceh merupakan wilayah pertama yang menerima kehadiran islam di kawasan asia tenggara, tepatnya sejak abad 1 hijriyah. Masyarakatnya memiliki
karakteristik yang berlainan dengan masyarakat sekelilingnya. Keunikan karakteristik budaya tersebut, berdasarkan penelaahan pakar budaya, disebabkan
pengaruh islam yang sangat kuat sekali. Bahkan islam menjadi asas bagi pembinaan budaya itu sendiri. Keadaan tersebut, dengan kesadaran masyarakat
yang tinggi, masih dapat dipertahankan. Lembaga dayah merupakan benteng yang paling berjasa dalam proses
pertahanan budaya masyarakat. Ia sekaligus menjadi sentral pembentukan karakter individu. Berkembangnya sejak islam menampakkan diri di ujung pulau
sumatera ini, dayah merupakan suatu institusi pendidikan islam yang berperan akan membina keteguhan keiamanan, akhlak, semangat jihad dan keilmuan
masyarakat. Hingga kini, lembaga pendidikan tersebut masih memegang peranan yang
menentukan dalam masyarakat. Ia tidak terpengaruh walaupun sistem atau lembaga-lembaga pendidikan sekuler telah berdiri di mana-mana. Tantangan
budaya modern yang berkembang sejak jaman penjajahan di aceh tidak dapat dihindari, bahkan telah mengiris kepribadian masyarakat, terutam generasi
mudanya.
Universitas Sumatera Utara
Di sini dayah membuktikan dirinya sebagai suatu lembaga yang berupaya mengendalikan laju perkembangan dengan menghindari pengaruh budaya asing
Barat. Institusi ini berfungsi menyiram kegersangan batin generasi muda yang menjadi korban sekularisme budaya modern tersebut. Aceh telah memenuhi
panggilan nurani dan bertujuan untuk tetap mempertahankan lembaga pendidikan ini. Perannya ternyata sangat didambakan masyarakat. Aceh juga merespon
kecenderungan-kecenderungan umum modernisasi, tentunya sejauh yang dapat dipahami dan mendapat persetujuan dari islam.
Oleh karena itu, Yayasan Dayah Bustanul Ulum YDBU mempunyai satu tanggung jawab yang sangat besar, terutama untuk mempertahankan
kelangsungan Dayah di tengah-tengah masyarakat sehingga menjadi benteng ketahan keimanan dan ketakwaan umalt.
4.2 Sejarah Berdirinya