Anatomi dan Histologi Lensa

2.2. Lensa

2.2.1. Anatomi dan Histologi Lensa

Menurut Khurana 2007, lensa transparan, bikonveks, terdiri dari struktur kristalin yang terletak antara iris dan badan vitreous. Diameter lensa 9-10 mm dan ketebalannya bervariasi bergantung pada umur. Pada saat lahir diameternya 3,5 mm, dan pada puncak umur diameternya 5 mm. Beratnya juga bervariasi mulai dari 135 mg 0-9 tahun hingga 255 mg 40-80 tahun. Lensa mempunyai dua permukaan yaitu anterior dan posterior. Anterior mempunyai permukaan yang kurang konveks jari-jari kurvatura 10 mm daripada permukaan posterior jari-jari kurvatura 6 mm. Kedua permukaan anterior dan posterior bertemu di ekuator. Lensa terikat dalam posisinya oleh zonula Zinn, yang terdiri dari serat-serat yang kuat yang menyokong dan berikatan dengan badan siliaris Khurana, 2007. Lensa tidak memiliki suplai atau inervasi dari pembuluh darah setelah perkembangan fetal, hal ini menyebabkan lensa sangat bergantung pada aqueous humor untuk memperoleh kebutuhan metabolik dan untuk mengangkut sisa-sisa metabolisme Rosenfeld, 2007. Lensa terus bertumbuh sepanjang hidup. Ketebalan relatif dari korteks bertambah sesuai umur. Pada waktu yang sama, kelengkungan lensa bertambah sehingga lensa yang tua lebih memiliki kekuatan refraksi. Meskipun demikian, indeks refraksi, yang memampukan lensa untuk merefraksi cahaya, semakin menurun seiring bertambahnya umur, hal ini mungkin disebabkan adanya peningkatan jumlah partikel protein yang tidak larut Rosenfeld, 2007. Lensa dibungkus oleh suatu simpai tebal 10-20 µ m, homogen, refraktil, dan kaya akan karbohidrat, yang meliputi permukaan luar sel-sel epitel. Kapsul ini merupakan suatu membran basal yang sangat tebal dan terutama terdiri atas kolagen tipe IV dan glikoprotein. Epitel subkapsular terdiri atas selapis sel kuboid yang hanya terdapat pada permukaan anterior lensa. Lensa bertambah besar dan tumbuh seumur hidup dengan terbentuknya serat lensa baru dari sel-sel yang terdapat di daerah ekuator lensa. Sel-sel epitel ini memiliki banyak interdigitasi dengan serat-serat lensa. Serat lensa tersusun memanjang dan tampak sebagai Universitas Sumatera Utara struktur tipis dan gepeng. Serat-serat ini merupakan sel-sel yang sangat terdiferensiasi dan berasal dari sel-sel subkapsular. Serat lensa akhirnya kehilangan inti serta organel lainnya dan menjadi sangat panjang, dan mencapai panjang 7-10 mm, lebar 8-10 mm, dan tebal 2 µ m. Sel-sel ini berisikan sekelompok protein yang disebut kristalin. Serat lensa dihasilkan seumur hidup, namun kecepatan produksinya makin lama makin berkurang Junqueira, 2004. Gambar 2.1. Lensa Sumber: Lang 2000.

2.2.2. Biokimia Lensa