akomodasi karena nukleus yang sklerotik tidak dapat merubah kurvatura anteriornya lagi seperti dulu. Berdasarkan teori klasik dari von Helmholtz,
perubahan akomodasi di dalam bentuk lensa paling banyak terjadi di permukaan anterior tengah. Kapsul anterior tengah lebih tipis dibandingkan kapsul perifer,
dan serat zonula anterior terletak lebih dekat pada aksis visual daripada serat zonula posterior, sehingga anterior tengah mencembung dengan akomodasi.
Bagian posterior lensa sedikit mengalami perubahan saat akomodasi. Akomodasi lensa diperantarai oleh nervus III serabut saraf parasimpatis Rosenfeld, 2007.
2.3. Katarak
2.3.1. Definisi
Katarak berasal dari bahasa Yunani, Katarrhakies yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana penglihatan seperti tertutup air
terjun akibat lensa yang keruh. Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi penambahan cairan lensa, denaturasi
protein lensa, atau terjadi akibat kedua-duanya Ilyas, 2009
2.3.2. Etiologi dan Faktor Risiko
Penyebab utama katarak adalah proses penuaan, tapi ada banyak faktor yang dapat mempengaruhinya, antara lain: sinar ultraviolet B, trauma, toksin, penyakit
sistemik seperti diabetes, merokok, dan keturunan Ilyas, 2003 dan Vaughan, 2007.
Menurut Brian Taylor 2001, meskipun banyak studi cross-sectional tentang faktor risiko katarak telah dilakukan dan hasil dari beberapa studi
longitudinal telah tersedia, pemahaman tentang etiologi umur yang berhubungan dengan katarak masih belum jelas. Perkembangan terbaru tentang epidemiologi
katarak telah mengidentifikasi adanya komponen genetik yang kuat. Umur secara jelas telah menunjukkan efek kumulatif dari interaksi yang kompleks antara
paparan terhadap berbagai macam faktor dalam waktu yang lama yang memberikan kontribusi terhadap perkembangan katarak. Beberapa dari faktor ini
diketahui, sedangkan yang lainnya belum diketahui. Selain faktor risiko penting
Universitas Sumatera Utara
terjadinya katarak yang berhungan dengan umur seperti paparan radiasi sinar ultraviolet-B UV-B, diabetes, penggunaan obat-obat untuk terapi seperti
kortikosteroid, nikotin, dan alkohol, terdapat juga faktor risiko lainnya seperti BMI, vitamin A, vitamin C, dan vitamin E. Intervensi yang dapat dilakukan untuk
mengurangi faktor risiko terjadinya katarak hanya dengan mengurangi paparan radiasi sinar UV-B terhadap mata dan berhenti merokok.
2.3.3. Klasifikasi
Menurut Ilyas 2009, berdasarkan usia katarak diklasifikasikan dalam: 1.
Katarak kongenital, katarak yang sudah terlihat pada usia di bawah 1 tahun. 2.
Katarak juvenil, katarak yang terjadi sesudah usia 1 tahun. 3.
Katarak senilis, katarak setelah usia 50 tahun. Katarak dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai macam kriteria.
Berdasarkan waktu terjadinya, katarak dibagi menjadi katarak yang didapat dan katarak kongenital Lang, 2000.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Klasifikasi Katarak Berdasarkan Waktu Terjadinya
Acquired cataracts over 99 of all cataracts
1. Senile cataract over 90 of all cataracts
2. Cataract with systemic disease
– Diabetes mellitus – Galactosemia
– Renal insufficiency – Mannosidosis
– Fabry’s disease – Lowe’s syndrome
– Wilson’s disease – Myotonic dystrophy
– Tetany – Skin disorders
3. Secondary and complicated cataracts
– Cataract with heterochromia – Cataract with chronic iridocyclitis
– Cataract with retinal vasculitis – Cataract with retinitis pigmentosa
4. Postoperative cataracts
– Most frequently following vitrectomy and silicone oil retinal tamponade
– Following filtering operations
5. Traumatic cataracts
– Contusion or perforation rosette – Infrared radiation glassblower’s cataract
– Electrical injury – Ionizing radiation
6. Toxic cataract
– Corticosteroid-induced cataract most frequent
– Less frequently from chlorpromazine, miotic agents, or busulfan
Congenital cataracts less than 1 of all cataracts
1. Hereditary cataracts
– Autosomal dominant – Recessive
– Sporadic – X-linked
2. Cataracts due to early embryonic
transplacental damage – Rubella 40–60
– Mumps 10–22 – Hepatitis 16
– Toxoplasmosis 5
Sumber: Lang 2000.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Khurana 2007, katarak dibagi berdasarkan etiologi dan morfologi.
A. Klasifikasi berdasarkan etiologi
I. Congenital and developmental cataract
II. Acquired cataract
1. Senile cataract
2. Traumatic cataract
3. Complicated cataract
4. Metabolic cataract
5. Electric cataract
6. Radiational cataract
7. Toxic catarart, e.g: corticosteroids, miotics, copper, iron
8. Cataract associated with skin diseases Dermatogenis cataract
9. Cataract associated with osseous diseases
10. Cataract with miscellaneous syndromes
B. Klasifikasi berdasarkan morfologi
I. Capsular cataract
Katarak ini melibatkan kapsul lensa baik anterior maupun posterior. II.
Subcapsular cataract Katarak ini melibatkan bagian permukaan dari korteks lensa di bawah
kapsul baik anterior maupun posterior. III.
Cortical cataract Katarak ini melibatkan bagian utama dari korteks lensa.
IV. Supranuclear cataract
Katarak ini hanya melibatkan bagian dalam dari korteks di luar dari nukleus lensa.
V. Nuclear cataract
Katarak ini melibakan nukleus dari lensa. VI.
Polar cataract Katarak ini hanya melibatkan bagian permukaan dari korteks di bagian
polar lensa.
Universitas Sumatera Utara
2.3.4. Katarak Kongenital dan Katarak Juvenil