26
2.1.11. Pencegahan Diare
a. Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan diteruskan sampai 2
tahun. b.
Memberikan makanan pendamping ASI sesuai umur. c.
Memberikan minum air yang sudah direbus dan menggunakan air bersih yang cukup.
d. Mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum makan dan sesudah
buang air besar. e.
Buang air besar di jamban. f.
Membuang tinja bayi dengan benar. g.
Memberikan imunisasi campak Depkes RI, 2011.
Universitas Sumatera Utara
27
2.1.12. Penatalaksanaan Diare
Untuk menentukan derajat dehidrasi pada diare dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.3. Penentuan Derajat Dehidrasi
Gejaladerajat dehidrasi
Diare tanpa dehidrasi
Diare dehidrasi ringansedang
Diare dehidrasi berat
Keadaan umum Baik, sadar
Gelisah, rewel Lesu, lunglai
tidak sadar Mata
Tidak cekung Cekung
Cekung Keinginan untuk
minum Normal, tidak
ada rasa haus Ingin minum terus,
ada rasa haus Malas minum
Turgor kulit Kembali segera Kembali lambat
Kembali sangat lambat
Bila terdapat
dua tanda atau lebih
Bila terdapat dua tanda atau lebih
Bila terdapat dua tanda atau
lebih Sumber : Depkes RI, 2011
1. Pencegahan Dehidrasi
Pada balita yang mengalami diare tanpa dehidrasi dapat dikelola secara aman dan efektif dirumah dengan pemberian cairan oral rehidrasi.
Ibu dapat diedukasi untuk memberikan cairan oral rehidrasi pada anaknya seperti air kelapa, larutan garam dan gula, air beras dengan garam, atau
oralit. Jika anak terlihat sangat haus, buang air besar banyak dengan tinja yang cair, muntah berulang, demam atau ada darah dalam tinja, ibu harus
Universitas Sumatera Utara
28
segera membawa anak ke dokter untuk penanganan selanjutnya Bhattacharya, 2000.
2. Penanganan Dehidrasi
Diare dengan dehidrasi dapat ditatalaksana dengan pemberian larutan garam rehirdrasi oral Oral Rehydration Salt Bhattacharya, 2000.
Larutan garam rehidrasi oral mengandung jumlah spesifik dari elektrolit yang hilang akibat diare berair WGO, 2012. Penggantian cairan yang
hilang dapat diberikan larutan rehidrasi oral setiap kali episode diare atau muntah sebanyak 60-120 mL untuk anak dengan berat badan dibawah
sepuluh kilogram, dan diberi 120-140 mL pada anak dengan berat badan diatas sepuluh kilogram Guandalini, 2012
2.2.ASI EKSKLUSIF 2.2.1 Definisi ASI Eksklusif
ASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu
formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim
kecuali obat-obatan jika sakit Roesli, 2000. Bayi harus disusui secara penuh sampai mereka berumur 6 bulan memberikan ASI Eksklusif.
Setelah 6 bulan dari kehidupannya, pemberian ASI harus diteruskan sambil ditambahkan dengan makanan lain Kemenkes RI, 2011
Universitas Sumatera Utara
29
2.2.2 Nilai Gizi ASI