Patofosiologi Gejala Klinis Diare Diagnosis Diare

23 Secara umum golongan bakteri yang menghasilkan cAMP akan menyebabkan diare lebih hebat dibandingkan golongan bakteri yang menghasilkan cGMP. Golongan kuman yang mengandung LT dan merangsang pembentukan cAMP, diantaranya V.cholera, ETEC, Shigella spp. dan Aeromonas spp. Sedangkan yang mengandung ST dan merangsang pembentukan cGMP adalah ETEC, campylobacter sp., Yersinia sp. dan Staphylococcus sp Sunoto, 2002.

2.1.8. Patofosiologi

Diare berdasarkan mekanisme patofisiologinya yaitu sebagai berikut: a. Diare Osmotik Diare yang disebabkan oleh memakan makanan cair atau zat terlarut yang sulit diserap misalnya, magnesium, fosfat, gula yang tidak terserap, alkohol dan sorbitol, atau zat yang tidak dapat diserap dengan baik karena kelainan usus misalnya, laktosa karena defisiensi laktase, glukosa pada diare karena Rotavirus. Karbohidarat yang mengalami malabsorpsi ini secara khas difermentasi di usus besar dan menghasilkan asam lemak rantai pendek. Bentuk diare ini biasanya jumlahnya lebih sedikit dibanding diare sekretorik dan berhenti dengan berpuasa Ulshen, 2000. b. Diare Sekretorik Diare yang disebabkan karena peningkatan sekresi usus halus atau penurunan absorpsi. Biasanya disebabkan oleh enterotoksin bakteri, hipersekresi gaster, laksatif, insufisiensi pankreas, atau penyakit mukosa usus halus. Biasanya volumenya besar, tinja cair tanpa darah atau sel darah putih. c. Diare Eksudatif Diare yang disebabkan oleh peradangan misalnya, penyakit radang usus, infeksi oleh organisme invasif, sitotoksin, iskemia, atau vaskulitis. Universitas Sumatera Utara 24 Mukosa usus meradang, yang menyebabkan mukus, darah dan pus bocor ke dalam lumen. d. Gangguan Motilitas Diare terkait dengan hipertiroidisme, karsinoid, atau sindrom dumping pasca gastrektomi Graber et al., 2006.

2.1.9. Gejala Klinis Diare

Gejala klinis diare umumnya berbeda-beda berdasarkan mikroorganisme penyebabnya. Biasanya diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri menunjukkan gejala klinis seperti nyeri abdomen, demam, mual, muntah, dan bisa terlihat tinja yang berdarah. Pada diare yang disebabkan oleh virus dan parasit mempunyai kesamaan gejala klinis dengan diare akibat infeksi bakteri, hanya saja tidak dijumpai tinja yang berdarah pada infeksi virus dan parasit WGO, 2012. Universitas Sumatera Utara 25

2.1.10. Diagnosis Diare

Tabel 2.2. Karakteristik Tinja dan Menentukan Sumbernya. Karakteristik tinja Usus halus Usus besar Konsistensi Cair Mukoid darah Volume Banyak Sedikit Frekuensi Meningkat Sangat meningkat Darah Mungkin positif, tetapi tidak terlihat Terlihat nyata WBC Mungkin 5lpb 5 lpb Serum WBC Normal Mungkin leukositosis Organisme Virus  Rotavirus  Adenovirus  Calicivirus  Astrovirus  Norovirus Bakteri invasive  Escherichia Coli enteroinvasive, enterohemorrhagic  Shigella species  Salmonella species  Campylobacter species  Yersinia species  Aeromonas species  Plesiomonas species Bakteri Enterotoxigenic  E coli  Klebsiella  Clostridium perfringens  Cholera species  Vibrio species Bakteri Toxic  Clostridium difficile Parasit  Giardia species  Cryptosporidium species Parasit  Organisme Entamoeba Sumber : Guandalini, 2012 Universitas Sumatera Utara 26

2.1.11. Pencegahan Diare

Dokumen yang terkait

Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 12-24 Bulan Di Puskesmas TerjunKecamatan Medan Marelan Tahun 2014

3 66 115

Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Angka Kejadian Diare Pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Johar Baru

1 6 99

KEJADIAN DIARE AKUT SELAMA USIA 2-6 BULAN PADA BAYI YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DAN NON EKSKLUSIF

0 2 50

PERBANDINGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI BERUSIA 0-6 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN YANG DIBERI Perbandingan Kejadian Diare Pada Bayi Berusia 0-6 Bulan Yang Diberi Asi Eksklusif Dengan Yang Diberi Tidak Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Grog

0 2 16

PENDAHULUAN Perbandingan Kejadian Diare Pada Bayi Berusia 0-6 Bulan Yang Diberi Asi Eksklusif Dengan Yang Diberi Tidak Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 3 4

PERBANDINGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI BERUSIA 0-6 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN YANG DIBERI Perbandingan Kejadian Diare Pada Bayi Berusia 0-6 Bulan Yang Diberi Asi Eksklusif Dengan Yang Diberi Tidak Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Grog

0 3 15

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI DESA SIDOWARNO Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Dan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Desa Sidowarno Kecamatan Wonosari Kabu

0 1 18

Kejadian Demam Setelah Imunisasi DTwP 1 pada Anak yang Mendapat ASI dan Tidak Mendapat ASI di Kota Palembang

0 0 9

Karakteristik dan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Balita Tidak Mendapat ASI Eksklusif di Dusun Mangir Tengah Desa Sendang Sari Kecamatan Pajangan Bantul

0 0 7

Perbandingan Fungsi Kognitif Bayi Usia 6 Bulan yang Mendapat dan yang Tidak Mendapat ASI Eksklusif

0 0 6