Tujuan Umum Ide Garapan

6 1 Mengembangkan daya pikir serta meningkatkan kreativitas dalam berkarya seni khususnya seni pewayangan. Disamping itu merangsang seniman dan penonton yang ingin mengadakan pembaharuan pada seni wayang kulit. 2 Menambah khasanah sajian pertunjukan wayang Bali. 3 Mengembangkan atau memadukan unsur bebali menjadi bali-balihan, dengan cara mentranspormasikan babad patopengan kedalam pakeliran wayang inovatif. 4 Mengaktualisasikan atau memahami secara mendalam tentang nilai-nilai makna, dan fungsi yang terkandung dalam babad Sidakarya. 5 Memadukan budaya Jawa dan budaya Bali, silang gaya pewayangan. 6 Mencoba menafsirkan dan menuangkan alur dramatik lakon Sidakarya untuk ditransformasikan kedalam 3 jenis betuk teater dengan konsep-konsep estetika seni dramatari, seni pewayangan tradisi dan inovasi, serta estetika Wayang Golek Agung ciptaan baru. Terkait dengan maksud tersebut di atas secara khusus garapan ini menyajikan suatu metode teatrikal pewayangan yang benar-benar baru dengan membuat panggung berputar sesuai dengan perubahan dan kebutuhan struktur dramatik.

1.4 Manfaat Garapan

Manfaat yang di harapkan dari garapan ini adalah mengkontribusikan satu bentuk tata teknik pagelaran wayang integratif dan multidemsional, sehingga dapat meningkatkan dan memperkaya garapan hasil kreativitas seniman dalang dalam seni 7 pewayangan. Disamping hal tersebut, dapat juga menumbuhkan imajinasi pencinta wayang untuk berkreativitas dan memahami bahwa sesungguhnya kesenian wayang adalah kesenian yang adiluhung yang sangat kaya dengan makna tuntunan dan tontonan yang bermutu sangat tinggi. 1.5 Ruang Lingkup Garapan Ruang lingkup dari garapan pakeliran Dalem Sidakarya ini, secara umum dapat di jelaskan seperti di bawah ini, 1. Cerita yang dipakai garapan ini bersumber pada lontar babad bebali Sidakarya, yang menceritakan tentang perjalanan Brahmana Sangkya ke Bali, sampai akhirnya penobatan beliau sebagai Dalem Sidakarya oleh raja Bali Dalem Waturenggong. 2. Materi wayang kulit dengan bentuk, ukuran, dan motif gaya Joblar, Banyaknya wayang kulit yang dipakai pada garapan ini sebanyak 55 buah. Materi wayang golek kreasi baru, dengan ukuran, bentuk, dan motif baru sebanyak 3 buah, diantaranya; tokoh Sangkya, tokoh Pangkur, dan tokoh Dendang. Sendratari sebagai teater garapan ini, tokohnya terdiri dari 4 orang diantaranya; Dalem Waturenggong, Patih Tangkas, dan 2 panakawan laki dan perempuan. Sebagai penutup garapan dipentaskan tari topeng Sidakarya.