55
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Umum
Analisa hidrologi yang berkaitan dengan kegunaan data curah hujan pada perhitungan curah hujan maksimum suatu wilayah, perhitungan nilai intensitas hujan
daerah aliran sungai serta perhitungan debit banjir rencana pada suatu penampang drainase. Frekuensi hujan adalah besarnya kemungkinan suatu besaran hujan
disetarakan atau dilalui. Sebaliknya kala ulang return period adalah nilai banyaknya tahun rata-rata di mana suatu besaran disamai atau dilampaui.
Dalam hal ini tidak terkandung pengertian bahwa kejadian tersebut akan berulang secara teratur setiap kala ulang tersebut. Analisis frekuensi diperlukan seri
data hujan yang diperoleh dari pos penakar hujan baik yang manual maupun yang otomatis. Analisa frekuensi ini didasarkan pada sifat statistik data kejadian yang
telah lalu untuk memperoleh probabilitas besaran hujan yang akan datang masih sama dengan sifat statistik kejadian hujan masa lalu.
4.2 Analisa Hidrologi
4.2.1 Analisa Curah Hujan Harian Maksimum
Data curah hujan yang diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika Sampali Kota Medan selama 10 tahun terakhir akan dianalisa terhadap 4 empat
metode analisa distribusi frekuensi hujan yang ada. Data curah hujan selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Data Curah Hujan Harian Stasiun Sampali Medan
Lokasi PengamatanStasiun : Kec. Medan Johor dan sekitarnya
TahunBulan 2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 2010
2011 2012
Januari 58
24 190
57 63
65 85
38 62
53 Februari
118 21
30 36
40 39
81 28
19 29
Maret 46
57 60
52 57
42 61
85 97
70 April
65 59
50 44
48 66
63 28
56 54
Mei 49
48 75
40 44
51 79
52 43
56 Juni
91 46
54 32
35 46
18 35
27 Juli
47 68
42 43
59 33
67 52
49 56
Agustus 87
236 41
62 47
69 62
57 49
46 September
52 76
36 43
70 47
79 71
28 71
Oktober 98
49 59
49 72
53 39
40 89
100 November
66 30
20 50
101 55
61 78
55 92
Desember 61
66 54
49 112
54 39
40 77
40 Jumlah
838 780
711 557
748 620
734 604
624 694
Rerata 69.83 65.00 59.25 46.42 62.33 51.67 61.17 50.33 52.00 57.83
Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Sampali Medan Tabel 4.2 merupakan urutan terbesar peringkat data curah hujan harian
maksimum dari stasiun selama 10 tahun pengamatan.
Tabel 4.2 Urutan Peringkat Curah Hujan Harian Maksimum
No Tahun
R
maks
1 2006
62 2
2008 69
3 2009
85 4
2010 85
5 2011
97 6
2012 100
7 2007
112 8
2003 118
9 2005
190 10
2004 236
Sumber : Hasil Perhitungan
Universitas Sumatera Utara
4.2.1.1 Analisa Curah Hujan Distribusi Normal Tabel 4.3 Analisa Curah Hujan dengan Distribusi Normal
No Curah hujan mm
Xi
i
X X
2 i
X X
1 62
-53.40 2851.56
2 69
-46.40 2152.96
3 85
-30.40 924.16
4 85
-30.40 924.16
5 97
-18.40 338.56
6 100
-15.40 237.16
7 112
-3.40 11.56
8 118
2.60 6.76
9 190
74.60 5565.16
10 236
120.60 14544.36
Jumlah 1154
27556.40
X
115.40 S
55.33 Sumber : Hasil Perhitungan
Dari data-data diatas didapat : 1154
X 115.40 mm
10
Standar deviasi :
2 i
X X
27556.40 S
55.33 n 1
10 1
Tabel 4.4 Analisa Curah Hujan Rencana dengan Distribusi Normal
No Periode ulang T
tahun K
T
X
S Curah hujan X
T
mm 1
2 115.40 55.33
115.40 2
5 0.84
115.40 55.33 161.88
3 10
1.28 115.40 55.33
186.22 Sumber : Hasil Perhitungan
Universitas Sumatera Utara
Berikut hasil analisa curah hujan rencana dengan Distribusi Normal: Untuk periode ulang T 2 tahun
T T
T T
X X
K X
X K S
S
115.40 0 55.33 115.40 mm
Untuk periode ulang T 5 tahun
T T
T T
X X
K X
X K S
S
115.40 0.84 55.33 161.88 mm
Untuk periode ulang T 10 tahun
T T
T T
X X
K X
X K S
S
115.40 1.28 55.33 186.22 mm
4.2.1.2 Analisa Curah Hujan Distribusi Log Normal
Tabel 4.5 Analisa Curah Hujan dengan Distribusi Log Normal
No Curah hujan mm
Xi Log X
i
i
LogX X
2 i
LogX X
1 62
1.79 -0.27
0.07 2
69 1.84
-0.22 0.05
3 85
1.93 -0.13
0.02 4
85 1.93
-0.13 0.02
5 97
1.99 -0.08
0.01 6
100 2.00
-0.06 0.00
7 112
2.05 -0.01
0.00 8
118 2.07
0.01 0.00
9 190
2.28 0.22
0.05 10
236 2.37
0.31 0.10
Jumlah 1154
20.2 0.31
X
115.40 2.02
S 55.33
0.19 Sumber : Hasil Perhitungan
Universitas Sumatera Utara
Dari data-data diatas didapat : 20.2
X 2.02 mm
10
Standar deviasi :
2 i
X X
0.31 S
0.19 n 1
10 1
Tabel 4.6 Analisa Curah Hujan Rencana dengan Distribusi Log Normal
No Periode ulang T
tahun K
T
Log X Log S
Log X
T
Curah hujan X
T
mm 1
2 2.02
0.19 2.02
104.71 2
5 0.84
2.02 0.19
2.18 151.22
3 10
1.24 2.02
0.19 2.26
180.14 Sumber : Hasil Perhitungan
Berikut hasil analisa curah hujan rencana dengan Distribusi Log Normal:
Log X
T
=
T
LogX K S
T = 2 tahun Log X
2
= 2.02 + 0 × 0.19 Log X
2
= 2.02 X
2
= 104.71 mm
Log X
T
=
T
LogX K S
T = 5 tahun Log X
2
= 2.02 + 0.84 × 0.19 Log X
2
= 2.18 X
2
= 151.22 mm
Log X
T
=
T
LogX K S
T = 10 tahun Log X
2
= 2.02 + 1.24 × 0.19 Log X
2
= 2.26 X
2
= 180.14 mm
Universitas Sumatera Utara
4.2.1.3 Analisa Curah Hujan Distribusi Log Person III Tabel 4.7 Analisa Curah Hujan dengan Distribusi Log Person III
No Curah hujan mm
Xi Log X
i
i
LogX X
2 i
LogX X
3 i
LogX X
1 62
1.79 -0.27
0.073 -0.0196
2 69
1.84 -0.22
0.050 -0.0111
3 85
1.93 -0.13
0.018 -0.0023
4 85
1.93 -0.13
0.018 -0.0023
5 97
1.99 -0.08
0.006 -0.0004
6 100
2.00 -0.06
0.004 -0.0002
7 112
2.05 -0.01
0.000 0.0000
8 118
2.07 0.01
0.000 0.0000
9 190
2.28 0.22
0.047 0.0102
10 236
2.37 0.31
0.097 0.0300
Jumlah 1154
20.2 0.310
0.0040
X
115.40 2.02
S 55.33
0.19 G
0.80 Sumber : Hasil Perhitungan
Dari data-data diatas didapat: 20.2
X 2.02 mm
10
Standar deviasi:
2 i
X X
0.31 S
0.19 n 1
10 1
Koefisien kemencengan:
n 3
i i 1
3 3
X X
G n 1n 2S
10 0.0040 G
0.80 9 8 0.09
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Analisa Curah Hujan Rencana dengan Distribusi Log Person III
No Periode ulang T
tahun K
Log X Log S
Log X
T
Curah hujan X
T
mm 1
2 -0.132
2.02 0.19
1.99 98.84
2 5
0.780 2.02
0.19 2.17
147.30 3
10 1.336
2.02 0.19
2.27 187.86
Sumber : Hasil Perhitungan Berikut hasil analisa curah hujan rencana dengan Distribusi Log Person III:
Log X
T
=
T
LogX K S
T = 2 tahun Log X
2
= 2.02 + -0.132 × 0.19 Log X
2
= 1.99 X
2
= 98.84 mm
Log X
T
=
T
LogX K S
T = 5 tahun Log X
2
= 2.02 + 0.780 × 0.19 Log X
2
= 2.17 X
2
= 147.30 mm
Log X
T
=
T
LogX K S
T = 10 tahun Log X
2
= 2.02 + 1.336 × 0.19 Log X
2
= 2.27 X
2
= 187.86 mm
Universitas Sumatera Utara
4.2.1.4 Analisa Curah Hujan Distribusi Gumbel Tabel 4.9 Analisa Curah Hujan dengan Distribusi Gumbel
No Curah hujan mm
Xi m
P n 1
Periode Ulang 1
T P
i
X X
2 i
X X
1 62
0.09 11.11
-53.40 2851.56
2 69
0.18 5.56
-46.40 2152.96
3 85
0.27 3.70
-30.40 924.16
4 85
0.36 2.78
-30.40 924.16
5 97
0.45 2.22
-18.40 338.56
6 100
0.54 1.85
-15.40 237.16
7 112
0.64 1.56
-3.40 11.56
8 118
0.73 1.37
2.60 6.76
9 190
0.82 1.21
74.60 5565.16
10 236
0.91 1.10
120.60 14544.36
Jumlah 1154
27556.40
X
115.40 S
55.33 Sumber : Hasil Perhitungan
Dari data-data diatas didapat: 1154
X 115.40 mm
10
Standar deviasi:
2 i
X X
27556.40 S
55.33 n 1
10 1
Dari tabel 2.4 dan tabel 2.5 untuk n = 10
n n
Y 0.4952
S 0.9496
Untuk periode ulang T 2 tahun
TR
Y 0.3668
TR n
n
Y Y
0.3668 0.4952 K
0.14 S
0.9496
T
X X K.S 115.40 0.14 55.33 107.92 mm
Universitas Sumatera Utara
Untuk periode ulang T 5 tahun
TR
Y 1.5004
TR n
n
Y Y
1.5004 0.4952 K
1.06 S
0.9496
T
X X K.S 115.40 1.06 55.33 173.97 mm
Untuk periode ulang T 10 tahun
TR
Y 2.2510
TR n
n
Y Y
2.2510 0.4952 K
1.85 S
0.9496
T
X X K.S 115.40 1.85 55.33
217.70 mm
Tabel 4.10 Analisa Curah Hujan Rencana dengan Distribusi Gumbel
No Periode ulang T
tahun
Y
TR
Y
n
S
n
X
S K
Curah hujan X
T
1 2
0.3668 0.4952 0.9496 115.40 55.33 0.91 107.92
2 5
1.5004 0.4952 0.9496 115.40 55.33 2.10 173.97
3 10
2.2510 0.4952 0.9496 115.40 55.33 2.89 217.70
Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 4.11 Rekapitulasi Analisa Curah Hujan Rencana Maksimum
No Periode ulang T
tahun Normal
Log Normal Log Person III Gumbel
1 2
115.40 104.71
98.84 107.92
2 5
161.88 151.22
147.30 173.97
3 10
186.22 180.14
187.86 217.70
Sumber : Hasil Perhitungan
Universitas Sumatera Utara
Dan selanjutnya hasil analisis dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 4.1 Grafik Curah Hujan Maksimum dan Periode Ulang 4.3
Analisa Frekuensi Curah Hujan
Frekuensi hujan adalah besarnya kemungkinan suatu besaran hujan disamai atau dilampaui. Analisa frekuensi diperlukan seri data hujan yang diperoleh dari
penakar hujan, baik yang manual maupun otomatis. Analisa frekuensi ini didasarkan pada sifat statistik data kejadian yang telah lalu untuk memperoleh probabilitas
besaran hujan di masa yang akan datang. Dengan anggapan bahwa sifat statistik kejadian hujan yang akan datang masih sama dengan sifat statistik kejadian hujan
masa lalu. Analisa frekuensi curah hujan diperlukan untuk menentukan jenis sebaran distribusi. Perhitungan analisa frekuensi curah hujan selengkapnya dapat dilihat
pada tabel 4.12 berikut ini.
0.00 50.00
100.00 150.00
200.00 250.00
2 5
10
Cura h H
uja n Re
nca na
m m
Periode Ulang T tahun
Curah Hujan Rencana Maksimum
Normal Log Normal
Log Person III Gumbel
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Analisa Frekuensi Curah Hujan
No Curah hujan mm
Xi
i
X X
2 i
X X
3 i
X X
4 i
X X
1 62
-53.40 2851.56
-152273.30 8131394.43
2 69
-46.40 2152.96
-99897.34 4635236.76
3 85
-30.40 924.16
-28094.46 854071.71
4 85
-30.40 924.16
-28094.46 854071.71
5 97
-18.40 338.56
-6229.50 114622.87
6 100
-15.40 237.16
-3652.26 56244.87
7 112
-3.40 11.56
-39.30 133.63
8 118
2.60 6.76
17.58 45.70
9 190
74.60 5565.16
415160.94 30971005.83
10 236
120.60 14544.36 1754049.82 211538407.81
Jumlah
1154 27556.40 1850947.68 257155235.32
X
115.40 S
55.33 Sumber : Hasil Perhitungan
Dari hasil perhitungan diatas selanjutnya ditentukan jenis sebaran yang sesuai, dalam penentuan jenis sebaran diperlukan faktor-faktor sebagai berikut:
1. Koefesien Kemencengan C
s
n 3
i i 1
S 3
S 3
n X
X C
n 1n 2S 10 1850947.68
C 1.517
9 8 55.33
2. Koefesien Kurtosis C
k
n 2
4 i
i 1 k
4 2
k 4
n X
X C
n 1n 2n 3S 10
257155235.32 C
5.444 9 8 7 55.33
Universitas Sumatera Utara
3. Koefesien Variasi C
v
v v
S C
X 55.33
C 0.479
115.4
4.4
Pemilihan Jenis Distribusi
Dalam statistik terdapat beberapa jenis sebaran distribusi, diantaranya yang sering digunakan dalam hidrologi adalah:
1. Distribusi Normal 2. Distribusi Log Normal
3. Distribusi Log Person III 4. Distribusi Gumbel
Berikut ini adalah perbandingan syarat-syarat distribusi dan hasil perhitungan analisa frekuensi hujan.
Tabel 4.13 Perbandingan Syarat Distribusi dan Hasil Perhitungan
No Jenis Distribusi Syarat
Hasil Perhitungan 1
Normal C
s
≈ 0 C
k
≈ 3 1.157 ≥ 0
5.444 ≥ 3 2
Log Normal C
s
= C
V 3
+ 3C
v
C
k
= C
V 8
+ 6C
V 6
+ 15C
V 4
+ 16C
V 2
+ 3 1.157
≤ 1.55 5.444
≤ 7.54 3
Gumbel C
s
≈ 1.14 C
k
≈ 5.40 1.157 ≥ 1.14
5.444 ≥ 5.40 4
Log Person III Selain dari nilai diatas
Memenuhi Sumber : Hasil Perhitungan
Berdasarkan perbandingan hasil perhitungan dan syarat diatas, maka dapat dipilih jenis distribusi yang memenuhi syarat, yaitu Distribusi Log Person III.
Universitas Sumatera Utara
4.5 Pengujian Kecocokan Jenis Sebaran
Pengujian kecocokan jenis sebaran berfungsi untuk menguji apakah sebaran yang dipilih dalam pembuatan duration curve cocok dengan sebaran empirisnya.
Dalam hal ini menggunakan metode Chi-Kuadrat dan metode Smirnov Kolmogorov. Uji kecocokan ini untuk mengetahui apakah data curah hujan yang ada sudah sesuai
dengan jenis sebaran distribusi yang dipilih. a. Uji Sebaran Chi-Kuadrat Chi Square Test
2 G
2 i
i h
i 1 i
O E
X E
dimana:
2 h
X = parameter chi-kuadrat terhitung
G
= jumlah sub kelompok
i
O
= jumlah nilai pengamatan pada sub kelompok i
i
E = jumlah nilai teoritis pada sub kelompok i
Rumus derajat kebebasan:
k
d k R 1
dimana:
k
d = derajat kebebasan k
= jumlah kelas R
= banyaknya keterikatan Perhitungan Chi-kuadrat :
Jumlah Kelas k = 1 + 3,322 log n
= 1 + 3,322 log 10 = 4,332
≈ diambil nilai 4 kelas Derajat Kebebasan dk = k - R - 1
= 4 - 1 - 1 = 2
Universitas Sumatera Utara
Untuk d
k
= 2, signifikan α = 5 , maka dari tabel uji chi-kuadrat didapat harga X
2
= 5,991. E
i
= n k = 10 4
= 2,5
D
x
= X
max
– X
min
k – 1
= 236 – 62 4 – 1
= 58 X
awal
= X
min
– 0,5 × D
x
= 62 – 0,5 × 58
= 33 Tabel Perhitungan X
2
Tabel 4.14 Perhitungan Uji Chi-Kuadrat
No Nilai batasan
O
i
E
i
O
i
– E
i 2
O
i
– E
i 2
E
i
1 33
≤ X ≥ 91 4
2.5 2.25
0.9 2
91 ≤ X ≥ 149
4 2.5
2.25 0.9
3 149
≤ X ≥ 207 1
2.5 2.25
0.9 4
207 ≤ X ≥ 265
1 2.5
2.25 0.9
Jumlah 3.6
Sumber : Hasil Perhitungan Dari hasil perhitungan di atas didapat nilai X
2
sebesar 3,6 yang kurang dari nilai X
2
pada tabel uji Chi-Kuadrat yang besarnya adalah 5,991. Maka dari pengujian kecocokan penyebaran Distribusi Log Person III dapat diterima.
b. Uji Sebaran Smirnov-Kolmogorov Uji kecocokan Smirnov-Kolmogorov sering juga disebut uji kecocokan non
parametrik non parametric test, karena pengujiannya tidak menggunakan fungsi distribusi tertentu. Adapun hasil perhitungan uji Smirnov-Kolmogorov dapat dilihat
pada tabel 4.15 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15 Perhitungan Uji Smirnov Kolmogorov
Sumber : Hasil Perhitungan Dari hasil perhitungan di atas didapat nilai D
max
sebesar 0,202 yang kurang dari nilai D
cr
pada tabel uji Smirnov Kolmogorov yang besarnya adalah 0,410. Maka dari pengujian kecocokan penyebaran Distribusi Log Person III dapat diterima.
No Tahun Curah Hujan mm
X
i
m
m PX
N 1
PX
X
X X
k S
m P X
N 1
P X
D
PX P X
1 2006
62 1
0.091 0.909
-0.965 0.111
0.889 0.020
2 2008
69 2
0.182 0.818
-0.839 0.222
0.778 0.040
3 2009
85 3
0.273 0.727
-0.549 0.333
0.667 0.061
4 2010
85 4
0.364 0.636
-0.549 0.444
0.556 0.081
5 2011
97 5
0.455 0.545
-0.333 0.556
0.444 0.101
6 2012
100 6
0.545 0.455
-0.278 0.667
0.333 0.121
7 2007
112 7
0.636 0.364
-0.061 0.778
0.222 0.141
8 2003
118 8
0.727 0.273
0.047 0.889
0.111 0.162
9 2005
190 9
0.818 0.182
1.348 1.000
0.000 0.182
10 2004
236 10
0.909 0.091
2.180 1.111
-0.111 0.202
Universitas Sumatera Utara
4.6 Analisa Cacthment Area dan Koefisien Run Off