Mula-mula  dari  segi  rambut  dipilih  rambut  panjang  lurus dan  poni  lurus,  sebagai  khas  dari  karakter  guru.  Kemudian  pada
kostum dipilih kostum sederhana dengan setelan baju.
Gambar VII: Guru SD Sumber: Penulis, 2016
Gambar VIII: Kostum tokoh guru Sumber : fashionkerja.com, 2015
Gambar IX: Pengembangan Tokoh Sumber: Penulis, 2015
2.  Deskripsi Karakter Karakter  tokoh  utama  dibuat  dengan  tujuan  untuk
menggambarkan  peran  guru  muda.  Dari  segi  penampilan  tokoh utama terlihat sebagai guru yang rapi dan sederhana. Pakaian yang
dikenakan  oleh  tokoh  adalah  jaket  bewarna  biru  dan  baju  hijau. Tokoh  utama  digambarkan  sebagai  guru  muda  yang  mencintai
pendidikan. 3.  Analisis Karakter
Karakter  tokoh  guru  dibuat  dengan  tujuan  untuk menciptakan  suasana pembelajaran. Pemilihan karakter guru muda
disesuikan  dengan  hasil  penilitian  penulis  dengan  pihak  pencipta lagu,  yakni  karakter  yang  dijadikan  sebagai  pembimbing
pembelajaran  terhadap  sasaran  untuk  pembelajaran    pada  anak- anak.
Secara  keseluruhan  gaya  dari  karakter  guru  ini  mengambil gaya  animasi  dari  Jepang,  yakni  anime.  Seperti  karakter  anime
pada  umumnya,  bentuk  wajah  pada  karakter  guru  pun  digambar dengan bentuk yang sederhana, memiliki dagu runcing, mata lebar,
dan  hidung  yang  terkesan  kecil.  Namun,  terlepas  dari  gaya  anime tersebut  karakter  guru  mengalami  pengembangan  yang  sedikit
merubah  karakter  anime  tersebut  menjadi  terlihat  look  Indonesia, melalui penampilan dan tingakah lakunya.
b. Murid
Gambar X: Pengembangan Tokoh Sumber: Totoromo.wikia.com, 2015
Inspirasi tokoh murid adalah karakter Mei dari anime totoromo.
Karakter Mei dalam anime
Totoromo ini memiliki ciri wajah bulat dan memiliki  rambut  yang  di  ikat  dua.  Tidak  ada  detail  khusus  dalam
bentuk wajah dan bentuk tubuh Mei.
1.  Pengembangan Karakter Secara  garis  besar  karakter  murid  di  dalam  video  klip
diterapkan  ciri  bentuk  karatkter  Mei,  yakni  anak  kecil  perempuan sederhana dengan rambut rambut yang diikat kedua sisinya. Namun
karakter murid sendiri harus memiliki khas  agar khalayak sasaran mengenali karakter murid tersebut.
Gambar XI: Pengembangan Tokoh Sumber: Penulis, 2015
Gambar XII: Pengembangan Tokoh Sumber: Penulis, 2015
2.  Deskripsi Karakter Karakter  tokoh  murid  ini  dibuat  dengan  tujuan  untuk
menggambarkan  peran  anak-anak  yang  sedang  mengikuti pembelajaran.  Dari  segi  penampilan  tokoh  murid  terlihat  sebagai
tokoh yang ceria. Pakaian yang dikenakan oleh tokoh murid adalah warna  cerah  hijau.  Tokoh  murid  digambarkan  sebagai  anak-anak
yang  berpipi merah dan periang. 3.  Analisis Karakter
Karakter  tokoh  murid  dibuat  dengan  tujuan  untuk menciptakan    suasana  bersama  anak-anak.  Pemilihan  karakter
murid  disesuikan  dengan  hasil  pengambilan  data  penulis  dengan pihak  pencipta  lagu,  yakni  karakter  yang  dijadikan  sebagai
pelengkap  pembelajaran  terhadap  sasaran  untuk  pembelajaran pada anak-anak.
Secara keseluruhan gaya dari karakter murid ini mengambil gaya  animasi  dari  Jepang,  yakni  anime.  Seperti  karakter  anime
anak-anak  pada  umumnya,  bentuk  wajah  pada  karakter  pun digambar  dengan  bentuk  yang  sederhana.  Namun,  terlepas  dari
gaya anime tersebut karakter guru mengalami pengembangan yang sedikit  merubah  karakter  anime  tersebut  menjadi  terlihat  look
Indonesia.
B.  Produksi
Proses produksi
adalah proses
penciptaan karya.
Penulis menggunakan  software  Corel  Draw  dalam  mendesain  dan  juga  Adobe  After
Effect  untuk  penganimasian  karya.  Pada  pengerjaan  karya  animasi  dua dimensi ini sendiri, proses produksi dibagi menjadi beberapa langkah. Berikut
akan penulis paparkan prosesnya.
Gambar XIII: Tampilan Corel Draw Sumber: Penulis, 2016
1. Menggambar Objek Langkah  ini  merupakan  proses  paling  awal  dalam  pembuatan  karya
animasi  dua  dimensi.  Setelah  membaca  dan  memahami  isi  storyboard maka  sesuai  dengan  apa  yang  sudah  digambar  pada  storyboard,  objek
dibuat  langsung  pada  lembar  kerja  software  Corel  Draw  dengan menggunakan  tool  yang  telah  tersedia.  Disini  penulis  menggunakan  Free
Hand  tool.  Free  Hand  Tool  ini  merupakan  alat  yang  digunakan  untuk membuat garis.
Gambar XIV: Free Hand Tool Sumber: Penulis,2016
Tahap  selanjutnya  adalah  membentuk  objek  dengan  menyusun garis-garis  dan  menyatukannya  pada  titik  garis  sehingga  terbentuk  objek
yang kita inginkan. Dari sinilah kitamembuat  outline dari objek yang kita bentuk.
Gambar XV: Meggambar Objek Sumber: Penulis, 2016
Setelah  objek  selesai  digambar,  selanjutnya  merupakan  proses memberi warna pada objek.
2. Memberi Warna
Gambar XVI: Memberi Warna Objek Sumber: Penulis,2016
Setelah objek utama selesai digambar di atas lembar page, langkah selanjutnya  adalah  membeirkan  warna  pada  objek.  Disini  tool  yang
digunakan  adalah  Smart  Fill  Tool,  kemudian  beri  warna  dengan  warna yang  sudah  ada  pada  palette  colour.  Intensitas  warna  perlu  diperhatikan
agar  warna  yang  nampak  pada  tokoh  utama  tidak  terlalu  jumping  dengan warna  background.  Untuk  memberikan  kesan  volume  pada  objek,  maka
pemberian  efek  bayangan  mutlak  diperlukan  dengan  memberikan  warna yang lebih gelap pada daerah yang diinginkan.
Setelah  objek  diberi  warna,  adalah  pembuatan  backround  dengan cara yang sama dengan pembuatan objek.
3.  Penganimasian Untuk  proses  penganimasian,  software  yang  digunakan  adalah
Adobe  After  Effect.  Proses  penganimasian  di  sini  menggunakan  teknik rigging  yang  merupakan  proses  animasi  dengan  pemberian  tulang  pada
karakter.
Gambar XVII: After Effect Sumber: Penulis,2016
Proses pemberian tulang ini menggunakan pupet tools, letakan titik-titik sendi yang ingin di grakan sesuai dengan kebutuhan.
Gambar XVIII: After Effect 2 Sumber: Penulis,2016
Proses selanjutnya adalah menghbungkan titik tulang gerak dengan tulang gerak lainya, seperti tulang bahu berhubungan dengan tulang lengan
saat lengan di angkat otomatis bahu juga ikut terangkat. Adapun proses ini menggunakan tools, yang disebut dengan duik tools
. Gambar XIX: Duik tools
Sumber : Penulis, 2015
4.  Analisis Karya a.  Karya Pada Bagian Intro
1. Scene 1
Scene ini menggunakan kecepatan 25 fpsframe per second. Proses pembuatan  scene 1 dapat dilihat pada Gambar XX.
Gambar XX: Pagi Cerah Sumber : Penulis, 2015
a.  Spesifikasi karya Judul scene     : Bukit  Hijau
Ukuran frame : 1920 x1080 HDTV1080 25 Durasi             : 4 detik
Setting            : Alam terbuka b.  Deskripsi karya
Scene  ini  menampilkan  langit  biru  diantara  sekumpulan awan.  Kemudian  muncul  pemandangan  yang  diselimuti  rumput
hijau dan tumbuh pohon-pohon di sekitar lingkungan. Background pada scene ini menggunakan langit.
c.  Analisis karya Scene ini menggambarkan langit biru di antara sekumpulan
awan.  Untuk  menngambarkan  kemunculan  bukit  hijau  yang  sejuk diawali  dengan  langit  biru  yang  cerah  pengambilan  gambar  dari
atas  kebawah  agar  terlihat  sisi  keluasan  pemandangan.  Scene  ini menyampaikan tentang awal hari yang cerah.
Scene  ini  menggunakan  ukuran  pengambilan  long  shot. Pengambilan ini untuk  menampilkan pemandangan  hijau sehingga
kesan luasnya terlihat. Skala yang digunakan untuk scene ini masih menggunakan skala lebih kecil dari aslinya.
Penggambaran  untuk  scene  ini  menggunakan  beberapa unsur,  yakni  garis,  diterapkan  pada  objek  bangunan  rumah,  tanah,
kemudian  pada  batang  pohon.  Semua  garis  dalam  objek  tersebut
digunakan  sebagai  outline.  Setelah  garis,  unsur  selanjutnya  adalah warna.  Warna  yang  dipakai  untuk  scene  ini  adalah  hijau
kekuningan untuk tanah, cokelat dan ckelat muda untuk pohon dan bagian  dalamnya,  hijau  muda  pada  bagian  daun-daun  pohon
kemudian  biru  abu-abu  untuk  objek  langit.  Volume  diterapkan melalui bayangan shadow yang tercipta dari bangunan rumah dan
juga  pada  pohon.  Depth  of  field  diterapkan  pada  scene  ini  terlihat dari background gedung-gedung dan tanah dengan warna soft.
Scene  ini  menggunakan  prinsip  straight  aheadaction dimana scene ini dibuat oleh satu orang. Untuk penganimasiannya,
scene ini menggunakan teknik frame by frame.
2 .  Scene 2
Scene  ini    dengan  kecepatan  25  fpsframe  persecond. Proses pembuatan scene 2 dapat dilihat pada Gambar XXI.
Gambar XXI:Indahnya Alam Sumber : Penulis, 2015
a.  Spesifikasi karya Judul scene     : Indahnya Alam
Ukuran frame : 1920 x1080 HDTV1080 25
Durasi             : 4 detik Setting            : Alam terbuka
b.  Deskripsi karya Scene  ini  menampilkan  pemandangan  di  bawah  kaki
gunung,  serta  bunga-bunga  di  tepi  danau.  Kemudian  muncul beberapa  kupu-kupu  yang  beterbngan  dan  ada  beberapa  yang
hinggap  pada  bunga.  Background  pada  scene  ini  menggunakan pegnungan dan langit.
c.  Analisis karya Scene  ini  menggambarkan  pegunungan  yang  sebagian
tertutup  kabut  seperti  halnya  suasana  pegunungan  dipagi  hari. Untuk  mengambarkan  kupu-kupu  yang  berterbangan  di  sekitar
taman bunga yang luas pengambilan gambar mengikuti dari kanan ke  kiri  seihingga  tercipta  kesan  luas.  Scene  ini  menyampaikan
tentang awal hari yang penuh warna dan keindahan. Scene  ini  menggunakan  ukuran  pengambilan  long  shot.
Pengambilan ini untuk  menampilkan pemandangan hijau sehingga kesan  luasnya  nampak.  Skala  yang  digunakan  untuk  scene  ini
masih menggunakan skala lebih kecil dari aslinya. Penggambaran  untuk  scene  ini  menggunakan  beberapa
unsur,  yakni  garis,  diterapkan  pada  objek  bangunan  pegunungan, tanah, kupu-kupu kemudian padarumput dan batang pohon. Semua
garis dalam objek tersebut digunakan sebagai outline. Setelah garis,
unsure selanjutnya adalah warna. Warna yang dipakai untuk scene ini adalah hijau kekuningan untuk tanah, cokelat dan cokelat muda
untuk  pohon dan bagian dalamnya, hijau muda pada bagian daun- daun  pohon  kemudian  biru  abu-abu  untuk  peunungan  dan  objek
langit. Volume diterapkan melalui bayangan shadow yang tercipta dari  pohon.  Depth  of  field  diterapkan  pada  scene  ini  terlihat  dari
background pegunungan dengan warna soft. Scene  ini  menggunakan  prinsip  straight  ahead  action
dimana scene ini dibuat oleh satu orang. Untuk penganimasiannya, scene ini menggunakan teknik frame by frame.
3.  Scene 3 Scene  ini    kecepatan  25  fpsframe  per  second.  Proses
pembuatan scene 3 dapat dilihat pada gambar XXII.
Gambar XXII: Hai Guys Sumber : Penulis, 2015
a.  Spesifikasi karya Judul scene     : Hai Guys
Ukuran frame : 1920 x1080 HDTV1080 25 Durasi             : 4,24 detik
Setting            : Alam terbuka b.  Deskripsi karya
Scene  ini  menampilkan  bunga-bunga  dan  rerumputan. Kemudian  muncul  tokoh  pendidik  dari  bunga  dan  rerumputan
tersebut  diteruskan  pengambilan  gambar  berputar.  Background pada scene ini menggunakan  langit.
c.  Analisis karya Scene  ini  menggambarkan  seorang  pendidik  yang  muncul
dari  taman  bunga  di  bawah  kaki  gunung,  pengambilan  gambar dengan  arah  dari  bawah  ke  atas.  Scene  ini  menyampaikan  tentang
seorang pendidik yang akan mengenalkan warna-warna sekitar. Scene  ini  menggunakan  ukuran  pengambilan  close  up.
Pengambilan  ini  untuk  memperlihatkan  wajah  detail  dengan maksud  untuk  memperkenalkan  tokoh  pendidik.  Skala  yang
digunakan  untuk  scene  ini  masih  menggunakan  skala  lebih  kecil dari aslinya.
Penggambaran  untuk  scene  ini  menggunakan  beberapa unsur, yakni  garis, diterapkan pada objek rumput, bunga, dan juga
wajah. Semua garis dalam objek tersebut digunakan sebagai outline. Setelah  garis,  unsure  selanjutnya  adalah  warna.  Warna  yang
dipakai untuk scene ini adalah hijau kekuningan untukdaun, merah dan kuning untuk bunga, hitam untuk rambut, pink keputihan untuk
kulit, kemudian biru abu-abu untuk objek langit. Volume diterapkan
melalui  gradasi  warna  bunga  dan  rumput.  Pada  scene  ini  terlihat dari background  langit dan objek bunga serta rumput yang blur.
Scene  ini  menggunakan  prinsip  straight  ahead  action dimana scene ini dibuat oleh satu orang. Untuk penganimasiannya,
scene ini menggunakan teknik frame by frame.
b.  Karya Lagu Pada Bagian Bait Verse 1
.  Scene 1
Scene  ini  dengan  kecepatan  25  fpsframe  per  second. Proses pembuatan scene 1 dapat dilihat pada Gambar XXIII.
Gambar XXIII: Bunga Mata Hari Pagi Sumber : Penulis, 2015
a.  Spesifikasi karya Judul scene     : Bunga Mata Hari Pagi
Ukuran frame : 1920 x1080 HDTV1080 25 Durasi             : 3,07 detik
Setting            : Alam terbuka b.   Deskripsi karya
Scene ini masih menampilkan pemandangan di taman bunga, namun  disini  semua  bunga  adalah  bunga  matahari.  Kemudian  di
sekeliling  pendidik  muncul  anak-anak  dari  belakang  dan  semak bunga.  Anak  laki-laki  muncul  dari  sisi  kanan  kemudian  disusul
anak  perempuan  dari  sisi  kiri.  Background  pada  scene  ini menggunakan hamparan bukit dan langit.
c.   Analisis karya Scene  ini  menggambarkan  pendidik  dan  anak-anak  berada
pada taman bunga matahari. Untuk mengajak melihat warna-warna dalam  sekitar  lingkungan  pendidik  tersebut  merentangkan  kedua
tangannya,  menunjukan  warna-warna  disekitar  alam  yang  luas. Scene ini menyampaikan tentang warna sekitar lingkungan taman.
Scene  ini  menggunakan  ukuran  pengambilan  medium  shot. Pengambilan  ini  untuk  menampilkan  sebagian  pemandangan,
peendidik,  dan  anak-anak.  Sudut  pengambilan  pada  scene  ini menggunakan  sudut  wajar  atau  normal  eye  dimana  kamera
diposisikan sama tinggi dengan tinngi objek. Skala yang digunakan untuk  scene ini masih menggunakan
skala  lebih  kecil  dari  aslinya,  sama  seperti  scene  sebelumnya. Penggambaran untuk scene ini menggunakan beberapa unsur, yakni
garis,  diterapkan  pada  objek  penggambaran  manusia.  Semua  garis dalam  objek  tersebut  digunakan  sebagai  outline.  Setelah  garis,
unsure selanjutnya adalah warna. Warna yang dipakai untuk scene ini adalah hijau kekuningan untuk daun, kuning untuk bunga, hitam
untuk  rambut,  pink  keputihan  untuk  kulit,  kemudian  biru  abu-abu
untuk  langit  dan  objek  gedung.  Depth  of  field  diterapkan  pada scene  ini  terlihat  dari  background  langit  yang  digambar  dengan
warna lebih soft. Scene  ini  menggunakan  prinsip  straight  ahead  action
dimana scene ini dibuat oleh satu orang. Untuk penganimasiannya scene ini menggunakan teknik frame by frame.
2. Scene 2
Scene  ini  dengan  kecepatan  25  fpsframe  per  second. Proses pembuatan scene 2 dapat dilihat pada Gambar XXIV.
GambarXXIV: Pelangi Ku Sumber : Penulis, 2015
a.  Spesifikasi karya Judul scene    : Pelangi Ku
Ukuran frame : 1920 x1080 HDTV1080 25 Durasi             : 1,15detik
Setting            : Alam terbuka b. Deskripsi karya
Scene ini menampilkan gedung berwarna-warni.  Kemudian ada  sekelompok  anak  melihat  pelangi  yang  muncul  di  sebelah
gedung.  Background  pada  scene  ini  menggunakan  pepohonan  dan langit.
c.   Analisis karya Scene  ini  menggambarkan  lingkungan  yang  disukai  anak-
anak  umumnya,  taman  kota  yang  mewah  menjadi  lingkungan imajinatif  yang  digemari  anak-anak.  Kemudian  pelangi  yang
muncul di langit, Untuk mengengilustrasikan warna secara lengkap. Scene  ini  menyampaikan  tentang  berbagai  macam  warna  di  alam
semesta. Scene ini menggunakan menggunakan ukuran pengambilan
long  shot.  Pengambilan  long  shot  ini  untuk  menampilkan  anak- anak,  pelangi,  dan  gedung.  Sudut  pengambilan  pada  scene  ini
menggunakan  sudut  wajar  atau  normal  eye  dimana  kamera diposisikan sama tinggi dengan tinngi objek. Skala yang digunakan
untuk scene ini masih menggunakan skala lebih kecil dari aslinya, sama seperti scene sebelumnya.
Penggambaran  untuk  scene  ini  menggunakan  beberapa unsur,  yakni  garis,  diterapkan  pada  objek  penggambaran  manusia,
gedung,  dan  batang  pohon.  Semua  garis  dalam  objek  tersebut digunakan  sebagai  outline.  Setelah  garis,  unsur  selanjutnya  adalah
warna.  Warna  yang  dipakai  untuk  scene  ini  adalah  hijau kekuningan  untukrumput,  merah  muda  dan  coklat  keputihan  pada
istana, merah dan ungu pada baju, hitam untuk rambut, pale yellow
untuk  kulit,  kemudian  biru  abu-abu  untuk  langit.  Depth  of  field diterapkan  pada  scene  ini  terlihat  dari  background  pepohonan
yangdigambar dengan warna lebih soft. Scene  ini  menggunakan  prinsip  straight  ahead  action
dimana scene ini dibuat oleh satu orang. Untuk penganimasiannya scene ini menggunakan teknik frame by frame.
3 .   Scene 3
Scene  ini  dengan  kecepatan  25  fpsframe  per  second. Proses pembuatan scene 3 dapat dilihat pada Gambar XXV.
Gambar XXV: Di atas awan Sumber : Penulis, 2015
a.  Spesifikasi karya Judul scene     : Di atas awan
Ukuran frame : 1920 x1080 HDTV1080 25 Durasi             : 3,01 detik
Setting            : Alam terbuka b.   Deskripsi karya
Scene  ini  menampilkan  pemandangan  gedung  dan  alam sekitar  dari  sudut  pandang  atas.  Gedung-  gedung,  rumah,  serta
pepohonan  yang  rindang  dengan  suasana  sejuk.  Background  pada scene ini menggunakan gunung dan langit.
c.  Analisis karya Scene ini menggambarkan  suasana dari sudut pandang  atas
yang menampilkan gedung, rumah, pepohonan, ladang dan gunung. Untuk  menunjukan  warna-warna  dalam  sekitar  lingkungan  yang
luas.  Scene  ini  menyampaikan  tentang  macam-macam  benda  yang telihat di lingkungan sekitar.
Scene  ini  menggunakan  ukuran  pengambilan  long  shot. Pengambilan  ini  untuk  menampilkan  sebagian  pemandangan,
gedung, pepohonan dan gunung. Sudut pengambilan pada scene ini menggunakan  sudut  atas  dimana  kamera  diposisikan  lebih  tinggi
dengan tinggi objek. Skala yang digunakan untuk  scene ini masih menggunakan
skala lebih kecil dari aslinya, sama seperti scene sebelumnya. Penggambaran  untuk  scene  ini  menggunakan  beberapa
unsur,  yakni  garis,  diterapkan  pada  objek  penggambaran  batang pohon.  Semua  garis  dalam  objek  tersebut  digunakan  sebagai
outline. Setelah garis, unsur selanjutnya adalah warna. Warna yang dipakai  untuk  scene  ini  adalah  biru  untuk  warna  gedung,  hijau
untuk  pohon,  hijau  kekuningan  untuk  ladang,  kemudian  biru  abu- abu  untuk  langitdan  objek  gunung.  Depth  of  field  diterapkan  pada
scene  ini  terlihat  dari  backgroundgunung  yangdigambar  dengan warna lebih soft.
Scene  ini  menggunakan  prinsip  straight  ahead  action dimana scene ini dibuat oleh satu orang. Untuk penganimasiannya
scene ini menggunakan teknik frame by frame
c.  Karya Pada Bagian Lagu Reff 1
.   Scene 1
Scene  ini  dengan  kecepatan  25  fpsframe  per  second. Proses pembuatan scene 1 dapat dilihat pada Gambar XXVI.