Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Diabetes Mellitus

polar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan partisi n-heksana buah pare untuk menurunkan kadar glukosa darah tikus putih Rattus norvegicus jantan yang menderita diabetik eksperimental.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah bagaimana efektivitas partisi n-heksana ekstrak pare terhadap tikus putih jantan Rattus norvegicus diabetik eksperimental.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas partisi n- heksana ekstrak pare terhadap tikus putih jantan Rattus norvegicus diabetik eksperimental.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang efektivitas partisi n- heksana ekstrak pare terhadap kadar glukosa darah tikus putih Rattus norvegicus jantan diabetik eksperimental. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus DM adalah keadaan dimana kadar gula dalam darah meningkat dan di dalam urinkencing ditemukan gula. Diabetes mellitus DM mendapat gelar “The silent killer” karena komplikasi yang dapat ditimbulkannya dan hingga kini masih belum tuntas penangannya. Komplikasi akut yang disebabkan oleh terganggunya proses metabolisme karbohidrat sehingga menyebabkan kadar gula darah tinggi atau sangat rendah dan dapat timbul koma diabetikum. Apabila tidak segera ditolong dapat menyebabkan kematian. Kompliksi kronis disebabkan timbulnya kerusakan pembuluh darah besar dan kecil pada organ tubuh, anafilaksis dan rontoknya bulu rambut Dalimunthe, 2004. Disebut diabetes mellitus apabila kadar glukosa darah lebih dari 200 mgdl Misnadiarly, 2006. Diabetes mellitus atau disebut juga penyakit kencing manis merupakan keadaan patologis yang sering terjadi akibat defisiensi insulin. 2.1.1 Klasifikasi Diabetes Mellitus Secara umum diabetes mellitus dibagi menjadi 3 tipe, yaitu: 1. Diabetes Mellitus Tipe I Diabetes mellitus tipe 1 disebut juga sebagai insulin dependent diabetes mellitus IDDM. Pada tipe 1, tubuh penderita sama sekali tidak menghasilkan insulin karena pada jenis ini timbul reaksi autoimun yang disebabkan adanya peradangan pada sel beta pank reas sehingga menyebabkan timbulnya antibodi terhadap sel β yang disebut dengan islet cell antibodi ICA. Reaksi antigen sel beta dengan antibodi ICA yang ditimbulkannya menyebabkan h ancurnya sel β Soegondo, 2006. Kerusakan sel beta pankreas juga dapat disebabkan oleh virus tertentu atau toksin lingkungan yang memicu respon antibodi yang tidak normal dan juga merusak sel-sel pankreas Mealey, 2006. Diabetes tipe 1 merupakan bentuk diabetes parah yang berhubungan dengan terjadinya ketosis apabila tidak dilakukan pengobatan, biasanya terjadi pada anak remaja dan kadang-kadang juga terjadi pada orang dewasa. Gangguan katabolisme yang disebabkan tidak adanya insulin dalam sirkulasi, glukagon plasma meningkat dan sel-sel β pankreas gagal merespon stimulus insulinogenik Katzung, 2002. 2. Diabetes Mellitus Tipe II Diabetes mellitus tipe II dikenal sebagai non-insulin dependent diabetes mellitus NIDDM Brown, 2002. Pada tipe ini pankreas me mpunyai beberapa sel β yang menyebabkan kadar insulin bervariasi, kadar ini cukup untuk memelihara homeostasis glukosa. Diabetes tipe II dihubungkan dengan resistensi organ target yang membatasi respon insulin endogen dan eksogen. Pada beberapa kasus disebabkan oleh penurunan jumlah atau mutasi reseptor insulin Mycek et al., 2001. Dengan demikian keadaan ini sama dengan diabetes mellitus tipe I. Perbedaannya adalah diabetes mellitus tipe II disamping kadar glukosa tinggi, jumlah kadar insulin tinggi atau normal. Keadaan ini disebut resisten insulin. Faktor-faktor yang menyebabkan resistensi insulin adalah obesitas, diet tinggi dan diet rendah karbohidrat, kurang gerak badan, dan faktor keturunan Soegondo, 2006. 3. Diabetes Gestasional Diabetes gestasional adalah diabetes yang terjadi pada saat kehamilan, artinya kondisi diabetes atau intoleransi glukosa yang didapat selama kehamilan biasanya pada trismester dua atau tiga Dharmayudha, 2011. Pada tipe ini berhubungan dengan meningkatnya komplikasi perinatal di sekitar waktu melahirkan dan sang ibu memiliki resiko menderita penyakit diabetes mellitus yang lebih besar dalam jangka waktu 5 sampai 10 tahun setelah melahirkan Woodley dan Wheland, 1995.

2.2 Streptozotocin STZ

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN DEKOK BUAH PARE (Momordica charantia) TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus)

0 4 1

PENGARUH BERBAGAI DOSIS FILTRAT PARE (Momordica charantia L) TERHADAP KADAR GLUKOSA URIN PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) HIPERGLIKEMIA

0 25 1

EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BUAH PARE (Momordica charantia Lynn) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS WISTAR JANTAN DIABETIK YANG DIINDUKSI ALOKSAN

0 4 15

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN Uji Efek Ekstrak Etanol 70% Buah Pare (Momordica charantia L.)Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Alok

0 0 11

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH PARE (Momordica charantia L.)TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN Uji Efek Ekstrak Etanol 70% Buah Pare (Momordica charantia L.)Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi AloksaN

0 1 15

Pengaruh Ekstrak Etanol Buah Pare (Momordica charantia L.) terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah pada Tikus Jantan Wistar yang Diinduksi Aloksan.

0 9 20

Efektivitas Partisi Air Buah Pare (Momordicia charantia) Terhadap Penurunan Gula Darah Diabetik Eksperimental Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus).

0 0 19

EFEKTIFITAS FRAKSI KROMOTOGRAFI EKSTRAK BUAH PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) KONDISI DIABETES MELLITUS.

0 0 13

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA MENCIT PUTIH JANTAN

1 1 7

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN PARE (Momordica charantia) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR WISTAR

0 0 20