1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia kerja kepemimpinan berpengaruh sangat kuat terhadap jalannya suatu organisasi dan kelangsungan suatu perusahaan. Peran pemimpin dalam
suatu perusahaan sangat diharapkan dalam menciptakan rasa keadilan bagi karyawan, karakteristik pemimpin akan berpengaruh terhadap iklim kerja dalam
suatu perusahaan. Seorang pemimpin akan berusaha mempengaruhi karyawan nya agar dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan,
diantaranya dengan memberikan pujian, memberikan hadiah dan penghargaan tertentu, melakukan tindakan korektif, bahkan yang menggunakan cara
memberikan tekanan terhadap karyawannya. Salah satu model yang dikembangkan adalah kepemimpinan yang bersifat “transformasional” dan
kepemimpinan yang bersifat “kharismatik”Sanusi 2014:4.Seorang pemimpin bergaya transformasional memotivasi para pengikut dengan membuat mereka
lebih sadar mengenai pentingnya hasil-hasil pekerjaan, mendorong mereka untuk lebih mementingkan organisasi atau negara dari pada kepentingan diri sendiri dan
mengaktifkan menstimulus kebutuhan-kebutuhan mereka yang lebih tinggi. Seorang pemimpin yang kharismatis akan menyuntikkan antusiasme tinggi pada
tim, dan sangat enerjik dalam mendorong utk maju. Kharismatik ini muncul dari kepribadian seseorang yang melebihi masyarakat
sekitarnya, sehingga masyarakat secara mutlak kepribadian seseorang tersebut.
Universitas Sumatera Utara
PT PP London Sumatera Indonesia Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan. Pimpinan tertinggi bagian Human Resource
Depatemen HRDadalah seorang Kepala bagian Personalia . Pemimpin harus bisa lebih membangkitkan atau memotivasi karyawan untuk dapat berkembang
dan mencapai kinerja atau tingkat yang lebih tinggi lagi sehingga mencapai lebih dari yang mereka perkirakan sebelumnya. Pengaruh gaya kepemimpinan tentunya
berdampak pula pada perilaku kerja dan terhadap kinerja pegawai Sutikno2014:16. Sikap, karakteristik kepribadian, nilai, dan kualitas diri seorang
pemimpin seperti kepercayaan diri akan memengaruhi perilaku dirinya, termasuk bagaimana ia menangani situasi dimana ia bekerja dan bagaimana berhubungan
dengan orang lain. Karakteristik ini dapat sangat memengaruhi tempat kerja serta motivasi, moril, dan kinerja pegawai. Sama pentingnya adalah kemampuan
manajer untuk memahami orang lain. Memahami mengapa orang lain bertindak dengan cara mereka adalah bagian yang baik dalam manajemen.
Manusia adalah sumber daya miliki organisasi yang paling berharga dan sumber dari sebagian permasalahan paling sulit yang dihadapi pemimpin. Setiap
orang sangat berbeda satu sama lain. Ada yang pemalu dan pendiam, ada juga yang suka berteman ada yang selalu optimis dan ada juga yang selalu melihat
segala hal dengan cara yang negatif. Orang-orang membawa perbedaannya masing-masing untuk bekerja sehari-hari, dan perbedaan perilaku, kepribadian,
dan sebagainya ini akan memengaruhi mereka dalam menafsirkan suatu tugas, apakah mereka senang diatur dan disuruh-suruh, bagaimana mereka menangani
suatu tantangan, dan bagaimana mereka berintraksi dengan yang lain.
Universitas Sumatera Utara
Keahlian dasar dalam memimpin berkutat pada mengidentifikasi dan menyelesaikan permasalahan orang lain mendiagnosis, atau memperoleh
pengetahuan mengenai situasi yang seorang pemimpin coba pengaruhi, menyesuaikan perilaku individu dan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan
situasi, dan berkomunikasi dengan cara yang dapat dipahami dan diterima orang lain. Oleh karena itu, pimpinan membutuhkan dasar prinsip perilaku organisasi
yaitu, cara individu dan kelompok bertingkah laku. Dengan meningkatkan pengetahuannya tentang perbedaaan individu dalam area sikap, kepribadian,
persepsi, pembelajaran, dan manajemen stres, pimpinan dapat memahami dan mengarahkan pegawai serta rekan-rekan melalui tantangan-tantangan ditempat
kerja. Fenomena gaya kepemimpinan yang ditemui pada PT PP London Sumatera
Indonesia Tbk pada bagian Human Resource Departemen HRD termasuk kedalam gaya kepemimpinan Tipe Demokratik dan Model Pemimpin yang Efektif
yaitu yang dimaksudkan dengan tipe demokratik adalah tipe pemimpin yang demokratis, dan bukan karena di pilihnya si pemimpin secara demokratis. Tipe
kepemimpinan demokratik di dalam divisi human resource departemendimana pemimpin selalu bersedia menerima dan menghargai saran-saran, pendapat, dan
nasehat dari staf dan bawahan, melalui forum musyawarah untuk mencapai kata sepakat. Gaya kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap kinerja para karyawan
di PT PP London Sumatera ini semakin bagus gaya kepemimpinan yang dimiliki atasan semakin bagus pula kinerja yang dimiliki oleh masing-masing karyawan.
Universitas Sumatera Utara
dari gaya kepemimpinan juga atasan bisa memberikan contoh yang baik atau pekerjaan yang bagus dan efektif dari gaya kepemimpinan tersebut.
Kepemimpinan demokratik yang terdapat di PT London Sumatera Indonesia Tbk pada divisi Human Resource Departemen adalah kepemimpinan yang aktif,
dinamis, dan terarah. Kegiatan-kegiatan pengendalian dilaksanakan secara tertib dan bertanggung jawab. Pembagian tugas-tugas yang disertai pelimpahan
wewenang dan bertanggung jawab yang jelas, memungkinkan setiap anggota berpartisipasi secara aktif.
Gaya kepemimpinan pada divisi Human Resource Departemen termasuk juga ke model pemimpin yang efektif yaitu tingkah laku pemimpin dapat dikategorikan
menjadi dua dimensi, yaitu struktur kelembagaan dan konsiderasi. Dimensi struktur kelembagaan menggambarkan sampai sejauh mana para pemimpin
mendefenisikan dan menyusun interaksi kelompok dalam rangka pencapaian tujuan organisasi, serta sampai sejauh mana para pemimpin mengorganisasikan
kegiatan-kegiatan kelompok mereka. Dimensi konsiderasi menggambarkan sampai sejauh mana tingkat hubungan kerja antara pemimpin dan bawahannya,
dan sampai sejauh mana pemimpin memperhatikan kebutuhan sosial dan emosi bagi bawahan.
Menurut Daft 2010:286 sikap yang paling menarik bagi para pemimpin adalah sikap-sikap yang berhubungan dengan pekerjaan, terutama sikap-sikap
yang berhubungan dengan pekerjaan, sikap yang mempengaruhi kinerja para
Universitas Sumatera Utara
pegawai. Dua sikap yang berhubungan dengan penciptaan kinerja tinggi adalah kepuasan terhadap pekerjaan seseorang dan komitmen pada perusahaan.
Menurut Shashkin 2011:2 kepemimpinan yang bermakna menjadi penting karena membuat suatu perbedaan. Perbedaan ini muncul dalam kehidupan para
pengikut, di dalam suatu kelompok atau organisasi.
B. Perumusan Masalah