Metode Centering and Rescaling Menentukan tetapan bias biasing constant c

b R = r xx + c I -1 r xy matriks korelasi dimana: c = biasing constant I = identity matrix b R [p-1 x 1] = Tahapan dalam metode regresi ridge : 1. Lakukan transformasi tehadap matriks X menjadi Z dan vektor Y menjadi Y R , melalui centering and rescaling. 2. Hitung matriks ZZ = matriks korelasi dari variable bebas, serta hitung ZY R = korelasi dari variable bebas terhadap variable tak bebas y. 3. Hitung nilai penaksir parameter b R dengan kemungkinan tetapan bias c. 4. Hitung nilai VIF dengan berbagai nilai c 0c1 5. Tentukan nilai c dengan mempertimbangkan nilai VIF dan b R . Tentukan koefisien penduga estimator regresi ridge dari nilai c yang terpilih.. 6. Buat persamaan model regresi ridge 7. Uji Hipotesis secara Simultan dengan ANOVA regresi ridge dan Parsial . 8. Transformasikan ke bentuk asal.

a. Metode Centering and Rescaling

Dalam persamaan regresi yang memiliki model : Yi = β0 + β1Xi1 + β2Xi2 + εi Persamaan tersebut di atas dapat dibentuk menjadi : Yi = β0 + β1 Xi1 – + β1 + β2Xi2 - + β2 + εi = β0 + β1 + β2 + β1 Xi1 - + β2 Xi2 - + εi menurut rumus untuk mendapatkan β yaitu : β0 = - β1 - β2 Universitas Sumatera Utara = β + β 1 + β 2 Sehingga Yi – β0 + β1 + β2 = β1 Xi1 - + β2Xi2 - + εi Yi - = β1 Xi1 - + β2Xi2 - + εi Jika yi = Yi - x i1 = X i1 - x i2 = X i2 - maka didapat persamaan baru yaitu : y i = β 1 x i1 + β 2 x i2 + ε i Prosedur untuk membentuk persamaan pertama menjadi persamaan terakhir disebut dengan prosedur centering. Prosedur ini mengakibatkan hilangnya β intercept yang membuat perhitungan untuk mencari model regresi menjadi lebih sederhana. Bila dari persamaan di atas dibentuk persamaan : Y i R = β 1 Z i1 + β 2 Z i2 + ε i ’ Y i R = = Z i1 = = Z i2 = = Keterangan: : nilai variabel tak bebas ke-i hasil trasformasi : nilai variabel tak bebas ke-i : rata-rata variabel tak bebas : Jumlah Observasi : : nilai variabel bebas 1 ke-i hasil trasformasi : nilai variabel bebas 1 ke i : rata-rata variabel bebas 1 Universitas Sumatera Utara : : maka prosedur ini disebut dengan prosedur Rescaling. Keseluruhan dari prosedur di atas disebut prosedur centering and rescaling.

b. Menentukan tetapan bias biasing constant c

Ridge trace merupakan plot dari estimator ridge regresi secara bersama dengan berbagai kemungkinan nilai tetapan bias c. Konstanta c mencerminkan jumlah bias dalam estimator c . Saat c bernilai 0 maka estimator c akan bernilai sama dengan estimator kuadrat terkecil yang telah dalam bentuk standardized. Ketika c 0 estimator ridge regression akan bias tetapi cenderung menjadi lebih stabil daripada estimator kuadrat terkecil. Umumnya nilai c terletak pada interval 0c1. Pemilihan besarnya tetapan bias c merupakan masalah yang perlu diperhatikan. Tetapan bias yang diinginkan adalah tetapan bias yang relative kecil dan menghasilkan koefisien estimator yang relatif stabil. Suatu acuan yang digunakan untuk memilih besarnya c, dengan melihat besarnya VIF dan melihat pola kecenderungan Ridge Trace. VIF merupakan faktor yang mengukur seberapa besar kenaikan variansi dari koefisien estimator dibandingkan terhadap variable bebas lain yang saling orthogonal. Bila diantara variabel bebas tersebut terdapat korelasi yang tinggi, nilai VIF akan besar. VIF memiliki nilai mendekati 1 jika variabel bebas X tidak saling berkorelasi dengan variabel-variabel bebas lainnya. Nilai VIF untuk koefisien ridge regression adalah element diagonal pada matriks p- 1 x p-1 berikut: r xx + c I -1 r xx r xx + c I -1 Universitas Sumatera Utara Cara pemilihan ini memang bersifat subyektif, artinya jika ada 2 orang pemilih memilih nilai c dengan data yang sama mungkin akan mendapatkan nilai c yang tidak sama Myers, 1990. Contoh kasus : Untuk mengetahui penggunaan metode regresi ridge dan analisis komponen utama dalam menyelesaikan masalah multikolinearitas, akan digunakan suatu contoh kasus yang terdapat multikolinearitas diantara variabel-variabel bebasnya. Data yang akan dibahas adalah data yang tertera pada tabel berikut ini : Tabel 4.1. Data Banyaknya Serangan Virus Pada penggerek Batang Padi Afrika di Pantai Gading Afrika Barat dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. NO Y X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 1 1,140 11,120 224,600 1,577 602,000 0,223 166,000 2 1,620 12,150 224,800 1,639 490,100 0,235 53,500 3 1,410 12,350 223,900 1,666 462,300 0,249 6,000 4 1,370 12,000 222,500 1,631 543,000 0,285 6,000 5 1,170 12,100 227,300 1,649 631,000 0,378 7,500 6 0,960 10,000 228,000 1,548 781,000 0,289 188,000 7 1,836 8,800 213,100 1,493 901,000 0,093 74,800 8 1,710 12,500 237,400 1,707 839,000 0,458 55,000 9 1,520 11,300 230,200 1,606 876,000 0,350 72,700 10 1,070 8,600 211,900 1,485 646,000 0,126 210,500 11 1,380 8,800 206,200 1,533 996,000 0,212 14,250 12 1,800 10,200 230,800 1,593 753,500 0,159 11,900 13 0,996 10,700 227,000 1,599 529,300 0,300 51,500 14 1,430 12,050 239,000 1,697 701,000 0,364 40,000 Sumber: Pollet, A and Nasrullah 1994 Universitas Sumatera Utara Keterangan : Y = Virus mikron X 1 = rerata selisih suhu harian tertinggi dan suhu harian terendah C X 2 = rerata suhu harian tertinggi C X 3 = logaritma kelembaban relatif maksimum Kgm 3 X 4 = kecepatan angin knot X 5 = logaritma evepotranspirasi mm X 6 = curah hujan mm

4.2. Metode Regresi Linier Ganda

Dokumen yang terkait

Perbandingan Penggunaan Metode Analisis Regresi Ridge dan Metode Analisis Regresi Komponen Utama dalam Menyelesaikan Masalah Multikolinieritas (Studi Kasus Data PDRB Propinsi Sumatera Utara)

12 128 69

ANALISIS METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (KOMPONEN UTAMA) DAN REGRESI RIDGE DALAM MENGATASI DAMPAK MULTIKOLINEARITAS DALAM ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

13 88 144

Analisis penerapan metode kuadrat terkecil dan regresi komponen utama dalam multikolinearitas

1 8 78

METODE ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA DALAM MENGATASI MASALAH MULTIKOLINIERITAS.

0 0 6

(ABSTRAK) ANALISIS METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (KOMPONEN UTAMA) DAN REGRESI RIDGE DALAM MENGATASI DAMPAK MULTIKOLINEARITAS DALAM ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA.

0 1 2

Penerapan Metode Generalized Ridge Regression dalam Mengatasi Masalah Multikolinearitas.

0 0 7

Regresi Komponen Utama, Regresi Ridge, dan Regresi Akar Laten dalam Mengatasi Masalah Multikolinieritas.

1 7 8

PERBANDINGAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DENGAN REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI MASALAH MULTIKOLINIERITAS -

1 0 74

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aljabar Matriks - Perbandingan Penggunaan Metode Analisis Regresi Ridge dan Metode Analisis Regresi Komponen Utama dalam Menyelesaikan Masalah Multikolinieritas (Studi Kasus Data PDRB Propinsi Sumatera Utara)

0 0 18

Perbandingan Regresi Ridge (Regresi Gulud) dan Principal Component Analysis (Analisis Komponen Utama) dalam Mengatasi Masalah Multikolinearitas - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 115