41
4.1.2. Hasil tes kognitif
Penelitian eksperimen ini dilaksanakan pada 2 kelompok yaitu kelas VIII B sebagai kelompok eksperimen dan kelas VIII D sebagai kelompok kontrol.
Sebelum kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mendapatkan pembelajaran, dilakukan pre test untuk mengetahui bahwa kedua kelompok
berawal dari kondisi yang sama. Rekapitulasi dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2 Rekapitulasi hasil pre test No Hasil pre test Eksperimen Kontrol
1. Rata-rata 40.13 41.76 2. Nilai Tertinggi 65 65
3 . Nilai Terendah 20 20 4 . Standar deviasi S 9.7662 11.2556
5 . Varians S
2
95.3379 126.6892
Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa χ
2 hitung
= 0,7444, sedangkan untuk
α = 5 dengan dk = k-1 = 2-1 = 1 diperoleh χ
2 tabel
= 3,8415. Karena χ
2 hitung
χ
2 tabel
maka populasi homogen sama. Pembelajaran dengan menggunakan multimedia pembelajaan interaktif
yang telah dilakukan memberikan hasil belajar kognitif berupa nilai post test yang disajikan pada tabel 4.2 berikut ini.
Tabel 4.3 Rekapitulasi hasil post test No Hasil post test Eksperimen
Kontrol
42
1. Rata-rata 70.64 62.30
2. Nilai tertinggi 85 85
3. Nilai terendah 40 35
4. Standar deviasi S 9.1895 13.4678
5. Varians S
2
84.4467 181.3814
6 . Ketuntasan 87.18 59.46
Data hasil post test yang diperoleh kemudian dianalisis dengan uji normalitas, uji hipotesis dengan uji pihak kanan, uji peningkatan hasil belajar dan
uji ketuntasan belajar. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.4, 4.5, 4.6 dan 4.7.
Tabel 4.4 Hasil uji normalitas data post test No Sumber variasi Eksperimen
Kontrol
1.
2 hitung
X 7.5516
6.3428 2. dk 3 3
3.
2 tabel
X 7.8147
7.8147 4. Kriteria Normal
Normal
43
Dari hasil perhitungan uji normalitas diperoleh
2 hitung
X kelompok
eksperimen sebesar 7.5516 dan pada kelompok kontrol diperoleh
2 hitung
X sebesar
6.3428. Sedangkan dari tabel distribusi chi kuadrat dengan dk = 6-3 = 3 dan taraf signifikansi 5 diperoleh
2 tabel
X 7.8147. Karena
2 hitung
X
2 tabel
X maka data post
test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal. Untuk menguji hipotesis nol Ho bahwa tingkat pemahaman siswa
mengenai fenomena cacat mata yang mendapat pembelajaran mengunakan multimedia pembelajaran interaktif lebih jelek atau sama dengan tingkat
pemahaman siswa yang mendapat pembelajaran menggunakan media gambarcharta maka digunakan uji t tes. Hasil analisis disajikan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.5 Hasil uji hipotesis uji pihak kanan No Sumber variasi Eksperimen
Kontrol
1. Rata-rata 70.64
62.30 2. dk 74 74
3. t
hitung
2.18 2.18 4. t
tabel
1.99 1.99 Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pada taraf 5, harga t
hitung
= 2,18 sedangkan harga t
tabel
= 1,99. Harga t
hitung
t
tabel
sehingga Ho ditolak. Kesimpulannya, tingkat pemahaman siswa mengenai fenomena cacat mata yang mendapat pembelajaran
mengunakan multimedia pembelajaran interaktif lebih baik dari tingkat pemahaman siswa yang mendapat pembelajaran menggunakan media
gambarcharta.
44
Uji peningkatan hasil belajar kelompok eksperimen setelah diberi pembelajaran dengan multimedia pembelajaran interaktif dan kelompok kontrol
diberi pembelajaran dengan metode gambarcharta, hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini.
Tabel 4.6 Hasil uji peningkatan pemahaman No. Rata-rata Eksperimen
Kontrol
1. Pre test 40.13
41.76 2.
Post test 70.64 62.30
3. Gain g 0.51
0.35 Pembelajaran dikatakan berhasil jika memenuhi syarat ketuntasan belajar.
Seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila siswa tersebut telah mencapai nilai minimal 65. Sedangkan ketuntasan klasikal minimal 85 dari jumlah siswa
dalam satu kelas. Untuk mengetahui apakah pembelajaran yang dilakukan efektif atau tidak, dilakukan uji ketuntasan hasil belajar, yang hasilnya dapat dilihat pada
tabel 4.7 berikut ini.
Tabel 4.7 Rekapitulasi hasil uji ketuntasan belajar No. Kriteria Eksperimen
Kontrol
1. Tuntas 87.18
59.46 2.
Tidak tuntas 12.82 40.54
45
3. Rata-rata 70.64
62.30
4.1.3. Hasil tanggapan siswa terhadap multimedia pembelajaran