Kegiatan dibidang Seni-Budaya Peran Kesultanan Serdang dalam Kesejahteraan Rakyat 1. Kesejahteraan Dibidang Pendidikan Rakyat

tahun 1918 baginda membuka perkebunan karet “N.V. Midden Serdang Landbouw Mi j” di Tg. Purba dimana administraturnya ialah Konsul Swiss di Medan dan asistennya orang Belanda dan Melayu. Pada tahun 1933 Sultan Sulaiman juga tidak mau kalah menandingi investor Belanda dan asing, dan membuka perkebunan tembakau di “Cinta Kasih” Kuala Bali seluas 700 HA. Perusahaan itu pernah memproduksi cerutu dalam kotak yang diberi nama “Sultan Sulaiman Syariful Alamsyah”. Untuk menunjang kegiatan perekonomian rakyat, baginda mendirikan di Bangun Purba “Bank Batak” 1916. Guna menunjang modal swasembada peternakan rakyat, Baginda melepaskan 400 ekor kerbau di hutan Rencah Pantai Cermin dan 80 ekor kerbau di hutan Pantai Labu. Baginda juga menciptakan Peraturan Jaluran Hak Rakyat Tanah Penunggu pada tahun 1922 sehingga dipakai oleh Belanda untuk Kerajaan Langkat, Deli dan lain-lain. Agar 2000 HA tanah persawahan rakyat dapat terbebas dari banjir maka pada tanggal 8-6-1936 dengan uang sendiri baginda membuat Serdang Kanal sepanjang 7 km dimana Sei.Serdang diluruskan. 3. Kegiatan di Bidang Kesehatan Rakyat Untuk menjaga kesehatan rakyat maka dipanggil baginda Dr. R.M. Sutomo Pendiri “Budi Utomo” untuk menjadi kepala dokter di Kerajaan Serdang 1911-1915. Disetiap Luhak Distrik didirikan Klinik Pengobatan rakyat secara cuma-cuma. Untuk penderita sakit kusta kerajaan membiayai rehabilitasinya di rumah sakit Lau Simomo dan Pulau Sicanang. Sejak 1923 telah berdiri hospital di Perbaungan, hospital besar di Tg. Morawa, hospital Sei. Buluh, hospital Pertumbukan, hospital Tanah Abang dan hospital Bandar Negeri, serta Hospital di Tanah Raja dan Pelintahan. Di sekolah Melayu diajarkan penyuluhan mengenai penyakit endemik seperti malaria, puru, diarhee, influenza dan lain-lain.

4. Kegiatan dibidang Seni-Budaya

Sultan Sulaiman Shariful Alamsyah sendiri adalah pemain biola yang cekatan dan memiliki sebuah biola merk “Stradivarius” .1000 yang ditempah di Italia. Dibentuk baginda Band MusikOrkestra “SULTAN SERDANG” yang dipimpin oleh Tengku Muzier dan pemain-pemain musiknya semua putera Serdang. Baginda sangat mencintai seni budaya Melayu. Pada 2 hari raya Idul fitri setiap tahun diadakan sayembara orkespenari ZapinGambus dari setiap Luhak. Begitu juga untuk pemusik dan tarian joget Melayu .Pemenang tari akan merupakan Penari Istana pada setiap keramaian. Ketika pada akhir abad ke-19 baginda berkunjung ke Kedah dan Perlis, dan oleh Regent Kedah Tengku Mahmud dihadiahkan seperangkat teater tradisional Melayu MAKYONG lengkap dengan pemainnya. Begitu juga ketika ke Bali singgah di Kraton Yogyakarta, oleh Sultan Yogya diberi hadiah seperangkat Gamelan lengkap dengan pemainnya. Semuanya ini diberikan untuk menghibur rakyat pada hari- hari besar tertentu di daerah Luhak-Luhak secara cuma-cuma. Juga baginda mendirikan Opera tradisional Melayu Bangsawan “Indian R atu” dengan para pemain orang Melayu, Sri Langka, Portugis Goa, peranakan Eropa dan lain-lain bermain berkeliling di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Malaya. Setahun sekali group ini kembali ke Serdang dan diperintahkan bermain di Luhak distrik-distrik untuk rakyat agar menjadi media mensosialisasikan tata cara adat antara kaum bangsawan dan rakyat jelata. Berhubung peranannya begitu besar sebagai pengayom seni-budaya maka banyaklah orang asal Serdang yang menjadi seniman. Baginda menghiasi Istana Serdang di kraton Kota Galuh dengan ukiran seni pada istana yang 5 tingkat itu dikepalai oleh pegawai seorang Jepang bernama OHORI yang juga membuat Istana Permaisuri di sebelah belakang dengan ruang ala Jepang dan taman ala Jepang. Tuan Ohori juga memimpin kursus kerajinan tangan rumahtangga buat kaum puteri.

5. Pengembangan bidang Kegiatan Agama Islam